Kolaborasi Penulis Karakteristik Literatur Yang Dikaji Dalam Analisis Sitiran

2. Kekurangan Analisis Sitiran

Dalam menggunakan analisis sitiran, masalah yang perlu dipertimbangkan adalah 16 : a. Penulis utama saja yang menjadi perhatian b. Adanya kepengarangan ganda c. Self-citation atau otositiran mengutip karya sendiri 17 d. Homograf literatur yang ejaannya sama tetapi maknanya berbeda e. Sinonim f. Jenis sumber dokumen artikel, majalah, buku, skripsi dan lain-lain g. Tidak dibatasi oleh waktu waktunya bersifat tentative dan fluktuatif. h. Kesulitan dalam analisa subyek, untuk bidang yang multidisiplin i. Kesalahan Error

E. Karakteristik Literatur Yang Dikaji Dalam Analisis Sitiran

1. Kolaborasi Penulis

Kolaborasi penulis adalah kerjasama antara lebih dari satu orang atau lebih dari satu lembaga dalam sebuah kegiatan, baik kegiatan penelitian maupun kegiatan pendidikan. Jadi kolaborasi dalam penelitian tersebut berlangsung bila dua peneliti atau lebih bekerjasama, masing- masing memberikan sumbangan sumber daya dan usaha baik intelektual 16 Sri Hartinah, Analisis Sitiran citation analysis disampaikan pada Kursus Bibliometrika di Pusat Kajian Jepang-UI pada tanggal 20-23 Mei 2002, h. 3. 17 Sutardji, Pola Sitiran dan Kepengarangan pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan Jurnal Perpustakaan Pertanian 2003 Vol. 12 No. 1, h. 3 maupun fisik. Pada akhir tahun 2000 kolaborasi antar penulis semakin meningkat, yang disebabkan antara lain oleh 18 : a. Ilmu pengetahuan yang semakin rumit sehingga membutuhkan ahli- ahli dalam ilmu terkait. b. Komunikasi elektonik dan jaringan kerjasama memberikan kemudahan bagi peneliti di seluruh dunia untuk bertemu dan berbagi dalam berbagai aspek penelitian. c. Penyusutan anggaran penelitian dan semakin meningkatnya kompetisi untuk memperoleh dana penelitian menyebabkan tim peneliti berusaha untuk menarik para pakar dengan bermacam keahlian untuk mengembangkan proposal yang akan diusulkan. d. Keterbatasan tenaga ahli dan peralatan laboraturium untuk mendukung tingkat kerumitan ilmu yang bersangkutan 2. Paro-hidup half life literatur Paro-hidup mengindikasikan kekayaan atau kemiskinan informasi yang digunakan penulis. Paro-hidup sitiran adalah jangka waktu yang diperlukan oleh separuh literatur bidang tertentu yang disitir oleh literatur terakhir yang dipublikasikan. Untuk menghitung paro-hidup dilakukan dengan cara mengurutkan semua referensi yang dipergunakan oleh semua dokumen pada masing-masing bidang mulai yang tertua tahun terkecil sampai tahun yang terbaru tahun terbesar atau sebaliknya. 18 S. Purnomowati dan Yuliastuti, Pola Kepengarangan pada Majalah BACA, Majalah BACA 25 1-2: 20-30.

F. Korelasi Antara Analisis Sitiran dan Pengembangan Koleksi