F. Korelasi Antara Analisis Sitiran dan Pengembangan Koleksi
Perpustakaan Perguruan Tinggi
Penyediaan literatur untuk memenuhi kebutuhan para peneliti semakin lama dirasakan semakin sulit. Hal ini antara lain disebabkan karena pesatnya
produksi informasi, sementara dana yang tersedia untuk pengadaan literatur kurang memadai. Oleh karena itu, evaluasi mengenai penggunaan literatur
oleh para peneliti perlu dilakukan agar penggunaan dana pengadaan dan pengembangan koleksi perpustakaan menjadi lebih efektif dan efisien. Sesuai
dengan maksud tersebut, kajian secara bibliometrik merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Pengembangan koleksi perpustakaan dengan metode analisis sitiran merupakan suatu terobosan yang dapat dilakukan oleh sebuah perpustakaan
perguruan tinggi. Metode ini dapat dikatakan akurat dan lebih efisien. Sitiran dapat dijadikan alat komunikasi yang cukup efektif dalam kegiatan ilmiah
19
, seperti:
1. Merangsang munculnya pemikiran dan tindakan akibat pengaruh dari interaksi dengar pendapat, pengetahuan, pengalaman dan keberhasilan
orang lain. 2. Mengusahakan untuk tetap dan selalu mengetahui apa yang dikerjakan
orang lain sehingga perkembangan di bidang pengetahuan tertentu dapat diikuti.
19
Atherton, “Handbook for Information System and Service” Edisi Bahasa Indonesia oleh Bambang Hartono Jakarta: Arga Kencana Abadi, 1986
3. Mengurangi kemungkinan adanya duplikasi kegiatan yang tidak perlu sehingga menghemat waktu dan tenaga.
4. Memungkinkan tersedianya informasi tentang latar belakang dan pengenalan kegiatan dari bidang yang kurang dikenal.
5. Memungkinkan tersedianya informasi dan data khusus sehubungan dengan penelitian yang dilakukan
Perpustakaan perguruan tinggi berfungsi untuk menyediakan informasi yang diperlukan oleh lembaga induknya untuk mendukung kegiatan riset dan
akademik. Kualitas pendidikan dan riset di lembaga perguruan tinggi bergantung antara lain pada kemampuan perpustakaannya. Perpustakaan juga
merupakan institusi pembelajaran yang melahirkan inovasi-inovasi. Oleh karena itu, perpustakaan haruslah bersifat proaktif dengan terus meningkatkan
kualitas dan efisiensinya karena tantangan pada tingkat perguruan tinggi adalah kompetisi.
Akan tetapi banyaknya jumlah koleksi sebuah perpustakaan perguruan tinggi bukan menjadi tolak ukur yang paling utama bagi idealnya sebuah
perpustakaan perguruan tinggi. Dalam hal ini dibedakan antara large library dan great library
20
. Perpustakaan yang memiliki jumlah koleksi yang besar large library bukan faktor yang menentukan dalam hal pemanfaatan koleksi
perpustakaan. Besarnya nilai koleksi perpustakaan great library dalam artian koleksi memiliki relevansi dengan kebutuhan pengguna adalah faktor utama
yang akan menentukan tingkat pemanfaatan koleksi oleh sivitas akademika.
20
Evans G. Edward, Developing Library Collection, Colorado: Litleton, 1979, hal. 32
Kriteria yang paling fundamental bagi perpustakaan perguruan tinggi adalah koleksi memenuhi kebutuhan informasi primer penggunanya. Relevansi
koleksi dengan kebutuhan informasi di lingkungan perguruan tinggi adalah sebuah desain konseptual yang mengarah pada terbentuknya koleksi inti core
collection . Oleh karena itu, perpustakaan harus memahami kebutuhan
informasi sivitas akademika, yakni bahan literatur apa yang secara faktual dibaca in fact read dan apa yang seharusnya dibaca ought to read.
Metode bibliometrik dengan menggunakan analisis sitiran dikatakan efektif karena cakupan penelitiannya lebih spesifik sehingga tepat sasaran
yang diinginkan. Misal pada Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bila pada setiap tahun dilakukan evaluasi koleksi dengan cara stock
opname maka disaat itulah dicatat pula berbagai koleksi yang penggunaannya
tergolong jarang sehingga dapat dilakukan pemilihan untuk dilakukan weeding untuk digantikan dengan koleksi memang dibutuhkan oleh sivitas akademika.
BAB III GAMBARAN UMUM KOLEKSI
PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tujuan utama membantu
terselenggaranya Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berlangsung di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta baik dalam bidang pengajaran dan pendidikan, penelitian
maupun pengabdian pada masyarakat. Sesuai dengan visi dan misi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah seyogyanya perpustakaan ini
memiliki bahan pustaka prima bernuansa Islami IMTAQ dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK yang disajikan secara meluas di kalangan sivitas
akademika, dengan mengangkat khazanah budaya Islami dan pengetahuan agar dapat diaplikasikan di tengah-tengah masyarakat.
Salah satu bagian yang terpenting dalam perpustakaan perguruan tinggi adalah koleksi perpustakaan. “Perpustakaan perguruan tinggi bertugas mengelola
koleksi perpustakaan. Pengelolaan koleksi ini mencakup kegiatan survey kebutuhan pengguna, penyusunan kebijakan pengembangan koleksi, pemilihan
dan pengadaan bahan perpustakaan, pengolahan, pelayanan, perawatan bahan perpustakaan serta evaluasi koleksi. Pengelolaan koleksi harus selaras dengan visi
dan misi perguruan tinggi terkait”. Pengembangan koleksi haruslah selalu didasari asas tertentu yang dipegang teguh, perpustakaan harus menjaga agar koleksinya
berimbang sehingga mampu memenuhi kebutuhan dosen, mahasiswa dan peneliti.