Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern

Purnomo, dalam Subiyantoro dan Riphat 2004:219 menambahkan bahwa reformasi administrasi yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pajak diarahkan akan mendukung pencapaian visi Direktorat Jenderal Pajak yang menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan kelas dunia, yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat, serta misi fiskal Direktorat Jenderal Pajak yaitu menghimpun penerimaan negara dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan efektifitas yang tinggi. Secara garis besar, ada tiga tujuan yang secara spesifik hendak dicapai oleh reformasi administrasi perpajakan dalam jangka menengah, yaitu: 1. Tercapainya kepatuhan perpajakan yang tinggi. 2. Tercapainya tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan. 3. Tercapainya produktivitas aparat perpajakan yang tinggi. Ketiga tujuan ini dipilih menjadi tujuan reformasi administrasi perpajakan berdasarkan pengkajian yang dilakukan atas kondisi dan keberadaan Direktorat Jenderal Pajak saat ini serta prioritas yang hendak dicapai. Program-program dan kegiatan yang dicanangkan akan dirancang untuk mendukung ketiga tujuan diatas. Program-program reformasi administrasi perpajakan jangka menengah Direktorat Jenderal Pajak menurut Purnomo dalam Subiyantoro dan Riphat 2004:230 adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kepatuhan perpajakan. a. Meningkatkan kepatuhan sukarela. 22 1 Program kampanye sadar dan peduli pajak. 2 Program pengembangan pelayanan perpajakan. b. Memelihara Maintaining tingkat kepatuhan Wajib Pajak patuh. 1 Program pengembangan pelayanan prima. 2 Program penyederhanaan pemenuhan kewajiban perpajakan. c. Menangkal ketidakpatuhan perpajakan Combatting Non-Compliance. 1 Program merevisi pengenaan sanksi. 2 Program menyikapi berbagai kelompok Wajib Pajak tidak patuh. 3 Program meningkatkan efektifitas pemeriksaan. 4 Program modernisasi aturan dan metode pemeriksaan serta penagihan. 5 Program penyempurnaan ekstensifikasi. 6 Program pemanfaatan teknologi terkini dan pengembangan IT masterplan . 7 Program pengembangan dan pemanfaatan bank data. 2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap administrasi perpajakan. a. Meningkatkan citra Direktorat Jenderal Pajak. 1 Program merevisi UU KUP. 2 Program penerapan Good Corporate Governance. 3 Program perbaikan mekanisme keberatan dan banding. 4 Program penyempurnaan prosedur pemeriksaan. b. Melanjutkan pengembangan administrasi Large Taxpayer Office LTO atau Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Pajak Wajib Pajak Besar. 23 1 Program peningkatan pelayanan, pemeriksaan, dan penagihan pada LTO. 2 Program peningkatan jumlah Wajib Pajak terdaftar pada LTO selain BUMNBUMD. 3 Program penerapan sistem administrasi LTO pada Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus. 4 Program penerapan sistem administrasi LTO pada Kanwil lainnya. 3. Meningkatkan produktivitas aparat perpajakan. a. Program reorganisasi Direktorat Jenderal Pajak berdasarkan fungsi dan kelompok Wajib Pajak. b. Program peningkatan kemampuan pengawasan dan pembinaan oleh Kantor PusatKanwil Direktorat Jenderal Pajak. c. Program penyusunan kebijakan baru untuk manajemen sumber daya manusia. d. Program peningkatan mutu sarana dan prasarana kerja. e. Program penyusunan rencana kerja operasional. Dijelaskan oleh Purnomo bahwa program dan kegiatan dalam kerangka reformasi dan modernisasi perpajakan dilakukan secara komprehensif meliputi aspek perangkat lunak, perangkat keras, dan sumber daya manusia. Reformasi perangkat lunak adalah perbaikan struktur organisasi dan kelembagaan, serta penyempurnaan dan penyederhanaan sistem operasi mulai dari pengenalan dan penyebaran informasi perpajakan, pemeriksaan dan penagihan, pembayaran, pelayanan hingga pengawasan agar lebih efektif dan efisien. 24 Keseluruhan operasi berbasis teknologi informasi dan ditunjang kerjasama operasi dengan instansi lain. Revisi undang-undang perpajakan dan peraturan terkait lainnya, juga penerapan praktek tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa Good Governance dilaksanakan dalam konteks penegakan hukum dan keadilan yang memayungi semua lini dan tahapan operasional. Reformasi perangkat keras diupayakan pengadaan sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan mutu dan menunjang upaya modernisasi administrasi perpajakan di seluruh Indonesia. Penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional merupakan program reformasi aspek sumber daya manusia, antara lain melalui pelaksanaan fit and proper test secara ketat, penempatan pegawai sesuai kapasitas dan kapabilitasnya, reorganisasi, kaderisasi, pelatihan, dan pogram pengembangan self capacity. Dalam nota keuangan dan APBN tahun anggaran 2005 pada Bab III juga disebutkan langkah-langkah reformasi dan modernisasi administrasi perpajakan yang dikutip oleh Sofyan 2005:30 antara lain mencakup: 1. Penyempurnaan peraturan pelaksanaan undang-undang perpajakan. 2. Perluasan Kantor Pelayanan Pajak khusus Wajib Pajak Besar, antara lain dengan pembentukan organisasi berdasarkan fungsi, pengembangan sistem administrasi perpajakan yang terintegrasi dengan pendekatan fungsi, dan implementasi dari prinsip-prinsip tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa Good Governance. 25 3. Pembangunan Kantor Pelayanan Pajak khusus Wajib Pajak menengah dan Kantor Pelayanan Pajak khusus Wajib Pajak kecil di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jakarta I. 4. Pengembangan basis data, pembayaran pajak, dan penyampaian Surat Pemberitahuan SPT secara online. 5. Perbaikan manajemen pemeriksaan pajak. 6. Peningkatan efektifitas penerapan kode etik di jajaran Direktorat Jenderal Pajak dan Komisi Ombudsman Nasional. Dalam jangka menengah, upaya- upaya tersebut diharapkan dapat ditingkatkan, tidak hanya kepatuhan perpajakan tax compliance, akan tetapi juga kepercayaan masyarakat terhadap aparat pajak, dan produktivitas aparat pajak. Sasaran penerapan sistem administrasi pajak modern menurut Pandiangan 2004 adalah: 1. Maksimalisasi penerimaan pajak. 2. Kualitas pelayanan yang mendukung kepatuhan Wajib Pajak. 3. Memberikan jaminan kepada publik bahwa Direktorat Jenderal Pajak mempunyai tingkat integritas dan keadilan yang tinggi. 4. Menjaga rasa keadilan dan persamaan perlakuan dalam proses pemungutan pajak. 5. Pegawai pajak dianggap sebagai karyawan yang bermotivasi tinggi, kompeten, dan profesional. 6. Peningkatan produktivitas yang berkesinambungan. 26 7. Wajib Pajak mempunyai alat dan mekanisme untuk mengakses informasi yang diperlukan. 8. Optimalisasi pencegahan penggelapan pajak. Sadhani http:www.pajak2000.comnews mengemukakan Direktorat Jenderal Pajak merencanakan mengimplementasikan program administrasi perpajakan modern secara komprehensif yang mencakup semua lini operasi organisasi secara nasional. Program ini dilakukan untuk mencapai empat sasaran utama, yakni: 1. Optimalisasi penerimaan yang berkeadilan yaitu perluasan tax base, minimalisasi tax gap dan stimulus fiskal. 2. Peningkatan kepatuhan sukarela yaitu melalui pemberian pelayanan prima dan penegakan hukum yang konsisten. 3. Efisiensi administrasi, yaitu penerapan sistem dan administrasi yang handal dan pemanfaatan teknologi tepat guna. 4. Terbentuknya citra yang baik dan kepercayaan masyarakat yang tinggi yaitu kapasitas sumber daya manusia yang profesional, budaya organisasi yang kondusif dan pelaksanaan Good Governance.

D. Program Penerapan Teknologi Infomasi Dalam Sistem Administrasi Perpajakan Modern

Penerapan teknologi informasi dalam sistem administrasi perpajakan modern melalui program dan kegiatan dalam kerangka reformasi administrasi perpajakan jangka menengah berikut ini diuraikan, yakni: 27 1. Struktur Organisasi a. Pembentukan organisasi berdasarkan fungsi menurut Pakpahan 2004:53. Sebagai wujud pembenahan fungsi pelayanan, pengawasan dan pemeriksaan, struktur organisasi yang berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443KMK.012001 disusun menurut jenis pajak, di mana Pajak Penghasilan PPh dan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung Lainnya PPNPTLL dilayani di Kantor Pelayanan Pajak, sedangkan Pajak Bumi dan Bangunan PBB dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB dilayani Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan KPPBB, dengan diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern struktur organisasi dirancang dengan paradigma berdasarkan fungsi dengan pemisahan fungsi yang jelas antara Kanwil dan Kantor Pelayanan Pajak, di mana Kantor Pelayanan Pajak bertanggung jawab melaksanakan fungsi pelayanan, pengawasan, penagihan, dan pemeriksaan, sedangkan Kanwil bertanggungjawab melaksanakan fungsi pengawasan pelaksanaan operasional Kantor Pelayanan Pajak, keberatan dan banding, serta penyidikan, dengan pembentukan organisasi berdasarkan fungsi maka di Kanwil tidak dijumpai lagi bidang Pajak Penghasilan PPh, bidang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung Lainnya PPNPTLL, dan bidang Pajak Bumi dan Bangunan PBB. Tidak lagi dibedakan pelayanan menurut jenis pajak Pajak Penghasilan PPh dan 28

Dokumen yang terkait

Implementasi Sistem Administrasi Perpajakan Modern Dalam Meningkatkan Pelayanan Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Perpajakan Pratama Medan Kota

0 93 79

Efektivitas Sosialisasi Administrasi Perpajakan Modern Dalam Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

3 49 78

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Administrative Costs Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah kota Bandung

0 2 1

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN DAN SENSUS PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Dan Sensus Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali).

0 1 14

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN DAN SENSUS PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Dan Sensus Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali).

0 1 22

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying).

2 4 35

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi).

0 0 112

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung).

0 1 29

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Majalaya).

0 1 70

Pengaruh Pelayanan Perpajakan dengan Sistem Administrasi Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega).

0 1 29