Hasil Uji Instrumen Penelitian

responden untuk tiap butir pertanyaan, kemudian dibandingkan dengan r tabel. Nilai r tabel 0,345 didapat dari jumlah kasus-2, atau 58-2=56, tingkat signifikansi 5, maka didapat r tabel 0,345. Setiap butir pertanyaan dikatakan valid bila angka korelasional yang diperoleh dari perhitungan lebih besar atau sama dengan r tabel. Tabel.4.2. Uji Validitas Instrumen Efektifitas Penerapan Teknologi Informasi Dalam Sistem Administrasi Perpajakan Modern Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel kriteria 1 0,485 0,345 Valid 2 0,603 0,345 Valid 3 0,192 0,345 Tidak Valid 4 0,790 0,345 Valid 5 0,790 0,345 Valid 6 0,844 0,345 Valid 7 0,670 0,345 Valid 8 0,590 0,345 Valid 9 0,603 0,345 Valid 10 0,658 0,345 Valid 11 0,611 0,345 Valid 12 0,663 0,345 Valid 13 0,769 0,345 Valid 14 0,537 0,345 Valid 15 -0,032 0,345 Tidak Valid 16 0,520 0,345 Valid 17 0,449 0,345 Valid 18 0,562 0,345 Valid 19 0,758 0,345 Valid 20 0,741 0,345 Valid 21 0,491 0,345 Valid 22 0,592 0,345 Valid 23 0,847 0,345 Valid 24 0,083 0,345 Tidak Valid 25 0,888 0,345 Valid 26 0,616 0,345 Valid 27 0,580 0,345 Valid 28 0,618 0,345 Valid Sumber: Data primer yang diolah 68 Berdasarkan hasil uji validitas instrumen efektifitas penerapan teknologi informasi dalam sistem administrasi perpajakan modern, diperoleh data sebanyak tiga pertanyaan tidak valid, karena nilai r hitung r tabel, yaitu pada pertanyaan nomor 3 dengan nilai r hitung 0,192, pertanyaan nomor 15 dengan nilai r hitung -0,032, pertanyaan nomor 24 dengan nilai r hitung 0,083. Tiga pertanyaan yang tidak valid tersebut nilai r hitungnya kurang dari r tabel yaitu 0,345. Tabel.4.3. Uji Validitas Instrumen Kinerja KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel kriteria 1 0,868 0,345 Valid 2 0,812 0,345 Valid 3 0,112 0,345 Tidak Valid 4 0,911 0,345 Valid 5 -0,497 0,345 Tidak Valid 6 0,896 0,345 Valid 7 0,386 0,345 Valid 8 0,521 0,345 Valid 9 -0,503 0,345 Tidak Valid 10 0,794 0,345 Valid 11 0,789 0,345 Valid 12 0,650 0,345 Valid 13 0,786 0,345 Valid 14 0,818 0,345 Valid 15 0,105 0,345 Tidak Valid 16 0,918 0,345 Valid 17 0,951 0,345 Valid 18 0,729 0,345 Valid 19 0,749 0,345 Valid 20 0,787 0,345 Valid 21 0,761 0,345 Valid 22 0,630 0,345 Valid 23 0,809 0,345 Valid 24 0,731 0,345 Valid 25 0,114 0,345 Tidak Valid 26 0,601 0,345 Valid 69 27 0,795 0,345 Valid 28 0,659 0,345 Valid 29 0,781 0,345 Valid 30 0,795 0,345 Valid Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan hasil uji validitas instrumen kinerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan, diperoleh data bahwa, terdapat lima pertanyaan yang tidak valid, karena nilai r hitung r tabel, yaitu pada pertanyaan nomor 3 dengan nilai r hitung 0,112, pertanyaan nomor 5 dengan nilai r hitung -0.497, pertanyaan nomor 9 dengan nilai r hitung -0.503, pertanyaan nomor 15 dengan nilai r hitung 0.105, pertanyaan nomor 25 dengan nilai r hitung 0.114. Lima pertanyaan yang tidak valid tersebut nilai r hitungnya kurang dari r tabel yaitu kurang dari 0,345.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah suatu instrumen telah dipastikan validitasnya. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukkan tingkat reliabilitas konsistensi internal. Teknik yang digunakan adalah dengan mengukur koefisien Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS versi 12. Nilai alpha bervariasi dari 0-1, suatu pernyataan dapat dikategorikan reliable jika nilai alpha lebih besar dari 0,6. 70 Tabel.4.4. Uji Reliabilitas Instrumen Efektifitas Penerapan Teknologi Informasi Dalam Sistem Administrasi Perpajakan Modern Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .941 28 Sumber: Data Primer yang diolah Tabel.4.5. Uji Reliabilitas Instrumen Kinerja KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .932 30 Sumber: Data Primer yang diolah Terlihat dari uji validitas dan reliabilitas, meskipun ada pertanyaan yang hasilnya menunjukkan tidak valid, tetapi memiliki nilai reliabilitas yang cukup tinggi yaitu 0,6. Sehingga pertanyaan yang menunjukkan tidak valid masih layak untuk digunakan dengan memperbaiki kalimat kuesioner tersebut. Akan tetapi mengingat jumlah pertanyaan yang terlalu banyak dari masing-masing variabel, maka peneliti memutuskan untuk menghilangkan pertanyaan yang tidak valid tersebut, agar responden tidak mengalami kejenuhan dalam mengisi setiap pertanyaan yang diajukan. Pada instrumen efektifitas penerapan teknologi informasi dalam sistem administrasi perpajakan modern, pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner penelitian sebayak 25 pertanyaan. Pada instrumen 71 kinerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan, pertanyaan yang layak digunakan dalam kuesioner penelitian sebayak 25 pertanyaan, terlihat adanya perubahan jumlah pertanyaan setelah melihat hasil dari try out yang telah dilakukan.

2. Pasca try out

Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah semua data telah valid dilihat dari pengurangan pertanyaan yang dilakukan pada hasil try out yaitu tiga pertanyaan tidak valid pada instrumen efektifitas penerapan teknologi informasi dalam sistem administrasi perpajakan modern, dan lima pertanyaan tidak valid pada instrumen kinerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan. Jika dibandingkan dengan hasil try out terdapat perubahan nilai r tabel 0,284 karena didapat dari nilai 48, yaitu kasus-2 atau 50-2=48, dengan tingkat signifikan 5. Setiap butir pertanyaan dikatakan valid bila angka korelasional yang diperoleh dari perhitungan lebih besar atau sama dengan r tabel.

a. Uji Validitas Tabel.4.6.

Uji Validitas Instrumen Efektifitas Penerapan Teknologi Informasi Dalam Sistem Administrasi Perpajakan Modern Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel kriteria 1 0,479 0,284 Valid 2 0,440 0,284 Valid 3 0,593 0,284 Valid 4 0,623 0,284 Valid 5 0,614 0,284 Valid 6 0,313 0,284 Valid 7 0,546 0,284 Valid 72 8 0,498 0,284 Valid 9 0,653 0,284 Valid 10 0,503 0,284 Valid 11 0,570 0,284 Valid 12 0,392 0,284 Valid 13 0,420 0,284 Valid 14 0,324 0,284 Valid 15 0,393 0,284 Valid 16 0,361 0,284 Valid 17 0,664 0,284 Valid 18 0,630 0,284 Valid 19 0,528 0,284 Valid 20 0,444 0,284 Valid 21 0,787 0,284 Valid 22 0,696 0,284 Valid 23 0,534 0,284 Valid 24 0,591 0,284 Valid 25 0,546 0,284 Valid Sumber: Data primer yang diolah Dari hasil diatas, pada instrumen efektifitas penerapan teknologi informasi dalam sistem administrasi perpajakan modern menunjukkan hasil keseluruhan yang valid, karena nilai r hitung r tabel yaitu lebih dari 0,284. Tabel.4.7. Uji Validitas Instrumen Kinerja KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan Pertanyaan Nilai r hitung Nilai r tabel kriteria 1 0,659 0,284 Valid 2 0,455 0,284 Valid 3 0,724 0,284 Valid 4 0,645 0,284 Valid 5 0,550 0,284 Valid 6 0432 0,284 Valid 7 0,632 0,284 Valid 8 0,536 0,284 Valid 9 0,685 0,284 Valid 10 0,678 0,284 Valid 11 0,693 0,284 Valid 12 0,710 0,284 Valid 73 13 0,589 0,284 Valid 14 0,599 0,284 Valid 15 0,462 0,284 Valid 16 0,603 0,284 Valid 17 0,725 0,284 Valid 18 0,753 0,284 Valid 19 0,538 0,284 Valid 20 0,382 0,284 Valid 21 0,420 0,284 Valid 22 0,713 0,284 Valid 23 0,733 0,284 Valid 24 0,617 0,284 Valid 25 0,655 0,284 Valid Sumber: Data primer yang diolah Instrumen kinerja Kantor Pelayanan Pajak pratama Jakarta Grogol Petamburan juga menunjukkan kesuluruhan hasil data yang valid, dengan nilai r hitung r tabel, yaitu lebih dari 0,284.

b. Uji Reliabilitas Tabel.4.8.

Uji Reliabilitas Instrumen Efektifitas Penerapan Teknologi Informasi Dalam Sistem Administrasi Perpajakan Modern Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .915 25 Sumber: Data Primer yang diolah Tabel.4.9. Uji Reliabilitas Instrumen Kinerja KPP Pratama Jakarta Grogol Petamburan Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .942 25 Sumber: Data primer yang diolah 74 Dari hasil data diatas, instrumen efektifitas penerapan teknologi informasi dalam sistem administrasi perpajakan modern maupun instrumen kinerja Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Grogol Petamburan menunjukkan hasil data yang reliable karena nilai alpha lebih besar dari 0,6.

E. Hasil Pembahasan 1. Deskripsi Data

Penelitian yang dilakukan dengan populasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan sebanyak 93 orang aparat pajak, maka sampel yang didapat sebanyak 70 aparat pajak. a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel frekuensi dibawah ini: Tabel.4.10. Deskripsi responden berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Pria Wanita Total 50 20 70 71.4 28.6 100.0 71.4 28.6 100.0 71.4 100.0 Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.10 menyatakan bahwa jumlah aparat pajak pria lebih dominan dibandingkan dengan aparat pajak wanita yaitu sebanyak 50 orang 71,4 dari total responden. 75 b. Deskripsi responden berdasarkan usia. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel frekuensi dibawah ini: Tabel.4.11. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 25 Tahun 26-35 Tahun 36 Tahun Total 9 27 34 70 12.9 38.6 48.6 100.0 12.9 38.6 48.6 100.0 12.9 51.4 100.0 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.11 dinyatakan bahwa usia aparat pajak yang berusia dibawah 25 tahun yaitu 9 responden atau 12,9, usia 26-35 tahun 27 responden atau 38,6 dan usia diatas 36 tahun sebanyak 34 responden atau 48,6. c. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja. Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada tabel frekuensi dibawah ini: Tabel.4.12. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Sebagai Aparat Pajak Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 0 1 Tahun 2-3 Tahun 3 Tahun Total 2 11 57 70 2.9 15.7 81.4 100.0 2.9 15.7 81.4 100.0 2.9 18.6 100.0 Sumber: Data primer yang diolah Jika dilihat dari tabel 4.12 menyatakan bahwa aparat pajak yang bekerja dibawah satu tahun hanya 2 responden atau 2.9 dan aparat 76

Dokumen yang terkait

Implementasi Sistem Administrasi Perpajakan Modern Dalam Meningkatkan Pelayanan Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Perpajakan Pratama Medan Kota

0 93 79

Efektivitas Sosialisasi Administrasi Perpajakan Modern Dalam Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

3 49 78

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Administrative Costs Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah kota Bandung

0 2 1

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN DAN SENSUS PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Dan Sensus Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali).

0 1 14

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN DAN SENSUS PAJAK Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Dan Sensus Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali).

0 1 22

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying).

2 4 35

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi).

0 0 112

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung).

0 1 29

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Majalaya).

0 1 70

Pengaruh Pelayanan Perpajakan dengan Sistem Administrasi Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega).

0 1 29