1.  Pegadaian  syariah  membeli  logam  mulia  pada  PT.  Antam  Tbk,  atas  permintaan  yang diajukan nasabah pemesan. Dalam hal ini, pegadaian syariah memiliki peran ganda, yaitu
sebagai penalang dana dan juga pembeli. Seperti gambar berikut: Gambar 3.2
Skema Pembelian I
2.  Pegadaian  syariah  menjual  kembali  logam  mulia  kepada  nasabah.  Maka  disini pegadaian syariah sebagai penjual logam mulia. Seperti gambar berikut:
Gambar 3.3 Skema Pembelian II
B. Teknik Operasional
Teknik  operasional  dalam  pembelian  produk  MULIA  menggambarkan  hubungan  antara nasabah,  pegadaian  syariah  dan  PT.  Antam  Tbk  dalam  proses  transaksi  jual  beli  logam
mulia,  serta  implementasi  dari  akad  dan  prinsip  syariah  yang  terkandung  dalam  produk MULIA. Proses diawali dengan permintaan atau permohonan pembiayaan logam mulia dari
nasabah  pemesan.  Selanjutnya  pihak  pegadaian  Syariah  akan  membeli  logam  mulia dengan  spesifikasi  tertentu  kepada  PT.  Antam  Tbk,  sesuai  dengan  keinginan  nasabah
pemesan. Uraian di atas akan lebih jelas dan rinci disajikan pada gambar berikut ini : Langkah I : Pembelian Logam Mulia Oleh Pegadaian Syariah
2. Bayar Tunai
1.Akad jual beli 3. Penyerahan Barang
Pegadaian Syariah
PT. Antam Tbk Supplier
Langkah II : Penjualan Logam Mulia Kepada Nasabah Pemesan 2.Bayar Cicil atau Tangguh
1.Akad Murabahah
3.Penyerahan Barang Nasabah
pemesan Pegadaian
Syariah
Gambar 3.4 Teknik Operasional
8. Penyerahan Barang 2.Spesifikasi Barang
4.Spesifikasi Barang
1.
Akad Murabahah
3.
Pembelian barang
7
. Bayar secara Cicilan 5
.
Bayar Tunai 6
.
Penyerahan Barang
Sumber: Berbagai Sumber
Keterangan : 1.  Nasabah  pemesan  mengajukan  permohonan  pembelian  logam  mulia  dengan
membawa persyaratan bagi pemohon ke perum pegadaian syariah terdekat, kemudian nasabah  pemesan  mengisi  formulir  aplikasi  yang  akan  disediakan  oleh  pihak
pegadaian  syariah.  Selanjutnya  nasabah  dan  pegadaian  syariah  mengadakan  akad MULIA murabahah.
2.  Nasabah  pemesan  memberikan  spesifikasi  logam  mulia  yang  ingin  dibeli  dan membayar  uang  muka.  Besarnya  uang  muka  disesuaikan  dengan  berat  logam  mulia
yang akan dibeli. Hal ini sebagai bukti keseriusan nasabah pemesan. 3.  Pegadaian  Syariah  memesan  dan  membeli  logam  mulia  ke  PT.  Aneka  Tambang
Tbk, 4.  Pembelian  logam  mulia  tentunya  dengan  spesifikasi  yang  diinginkan  nasabah
pemesan.  Perlu  diketahui  bahwa  umumnya  logam  mulia  yang  dipesan  tidak  secara langsung  diperoleh  pada  saat  pegadaian  syariah  memesan  atau  membeli,  baru  akan
diperoleh  beberapa  hari  kemudian  atau  sesuai  kesepakatan  antara  pihak  perum pegadaian  dengan  PT.  Aneka  Tambang  Tbk.
Secara  teori,  pihak  pegadaian  syariah memberitahukan kepada nasabah bahwa logam  mulia  yang dipesan  akan tersedia dua
sampai  tiga  minggu  kemudian,  sejak  permohonan  nasabah  diterima  oleh  pegadaian syariah. Akan tetapi biasanya logam mulia sudah tersedia lebih cepat dari waktu yang
diinformasikan sebelumnya. Begitu logam mulia diterima oleh pihak pegadaian syariah Nasabah
Pegadaian Syariah PT.ANTAM
Tbk Suplier
dari  PT.  Antam  Tbk,  pihak  pegadaian  syariah  akan  langsung  menghubungi  nasabah pemesan yang bersangkutan.
5.  Setelah  logam  mulia  yang  dipesan  telah  tersedia,  maka  proses  selanjutnya  pihak pegadaian syariah membayar logam mulia dengan cara tunai.
6.  Penyerahan logam mulia oleh PT. Aneka Tambang Tbk kepada pegadaian syariah, setelah pembayaran tunai.
7.  Proses  selanjutnya  adalah  pegadaian  syariah  memberitahukan  kepada  nasabah pemesan bahwa logam mulia yang diinginkan nasabah telah tersedia. Maka nasabah
menandatangani  kontrak  akad  MULIA  dan  langsung  membayar  cicilannya.  Namun, logam  mulia  tersebut  masih  akan  berada  pada  pegadaian  syariah  sampai  nasabah
berhasil melunasi pembayarannya. 8.  kemudian logam mulia yang telah dilunasi pembayarannya, baru akan diserahkan
kepada nasabah oleh pegadaian syariah beserta sertifikatnya.
C. Komponen  Perhitungan
Perhitungan dalam pembelian produk MULIA terbagi  menjadi  dua,  yaitu  tunai cash dan  dicicil  credit.  Dalam  perhitungan  pembelian,  tentunya  terdapat  perbedaaan  antara
keduanya. Komponen dalam perhitungan pembelian logam mulia secara tunai, yaitu harga, margin  dan  biaya  administrasi.  Sedangkan  secara  kredit,  ada  beberapa  komponen
perhitungan, sebagai berikut
1
: 1.    Harga,  yaitu  harga  perolehan  dari  logam  mulia  yang  akan  dibeli  nasabah
pemesan. Acuan harga yang digunakan oleh pegadaian syariah adalah harga dari PT. Antam  Tbk.  Pada  prinsipnya,  ketika  nasabah  pemesan  melakukan  pembelian  secara
kredit, sebenarnya pihak pegadaian  syariah langsung membelikan emas batangan  yang di pesan tersebut di Antam. Pihak pegadaian syariah akan menutup kekurangan dananya
terlebih  dulu  dan  menyimpan  emas  yang  mereka  beli.  Emas  tersebut  baru  akan diserahkan  kepada  nasabah  pemesan  pada  saat  nasabah  pemesan  tersebut  berhasil
melunasi pembayarannya. 2.  Margin,  yaitu  keuntungan  yang  menjadi  hak  pihak  pegadaian  syariah  atas  jasa
meminjamkan sebagian dana kepada nasabah pemesan untuk membeli emas batangan.
1
Joko Salim, S.Kom, SE, Jangan Investasi Emas Sebelum Baca Buku Ini, Jakarta: Visimedia, 2010, h. 31.
Besar  margin  keuntungan  yang  menjadi  hak  pegadaian  syariah  sesuai  dengan  jangka waktu  pembayaran  yang  diinginkan  nasabah  pemesan.  Misalnya;  jika  pembelian
dilakukan  secara  tunai,  besar  margin  keuntungan  yang  menjadi  hak  pihak  pegadaian adalah  3  dari  harga  perolehan.  Jika  pembelian  secara  kredit,  besar  margin  yang
disyaratkan  menjadi  hak  pihak  pegadaian  syariah  adalah  6  untuk  jangka  waktu pinjaman dana selama 6 bulan.
3.  Biaya  administrasi,  yaitu  biaya  yang  dibebankan  kepada  nasabah  oleh  pihak pegadaian  syariah,  yaitu  sebesar  Rp  50.000  lima  puluh  ribu  rupiah  untuk  setiap  kali
transaksi. 4.
Pembayaran awal, ini disebut juga dengan DP down payment atau tanda jadi yang menunjukkan  keseriusan  nasabah  pemesan  untuk  mengajukan  pembiayaan.  Dalam
kasus pembelian emas batangan ini, besarnya pembayaran awal adalah sebesar 25 dari harga perolehan ditambah dengan biaya administrasi.
5.  Angsuran,  yaitu  sejumlah  dana  yang  harus  dibayarkan  oleh  nasabah  pemesan secara rutin setiap bulan untuk melakukan usaha pelunasan dari emas batangan yang telah
dibeli.  Angka  angsuran  ini  didapatkan  dari  besarnya  biaya  perolehan  dikurangi  dengan pembayaran  awal,  kemudian  dibagi  dengan  jangka  waktu  yang  diinginkan  nasabah
pemesan. Dari  beberapa  komponen  perhitungan  tersebut,  diperoleh  sebuah  formula  perhitungan
sebagai berikut :
Perhitungan    pada  masing-masing  komponen  di  atas,  tidak  terlepas  dari  pilihan  yang ditetapkan  oleh  nasabah  pemesan  sesuai  yang  ditawarkan  pegadaian  syariah  mengenai
cara  pembelian;  tunai  cash  atau  dicicil  credit,  jangka  waktu  yang  diinginkan  dan ketentuan  margin  yang  harus  dibayarkan.  Pilihan-pilihan  yang  ditawarkan  oleh  pihak
pegadaian syariah tersebut dijelaskan melalui tabel berikut ini: Harga kredit  =  Harga perolehan dari Antam +  Margin
Uang Muka   =  25 Harga kredit + Administrasi Angsuran     =  Harga kredit
– Uang Muka  Jangka waktu