PENDAHULUAN LANDASAN TEORI PENDAHULUAN LANDASAN TEORI Mekanisme Operasional Pembelian ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENUTUP

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, untuk mempermudah pemahaman uraian dan gambaran skripsi, maka penulis membuat sistematika penulisan dengan membaginya menjadi lima bab, dimana tiap bab terdiri dari beberapa sub bab yang merupakan penjelasan dari bab tersebut, adapun sistematika penulisan tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Teknik Penulisan, Tinjauan Kajian Terdahulu dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

meliputi Respon; Pengertian, Macam-macam Respon, Teori Status Sosial Ekonomi. Pembelian; Pengertian, Proses Keputusan Pembelian. Murabahah; Pengertian Murabahah, Dasar Hukum, Rukun dan Syarat, Logam Mulia; Pengertian, Jenis-jenis, MULIA; Pengertian, Akad Produk MULIA, Kelebihan dan Keuntungan Investasi Logam Mulia, Persyaratan Mulia.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Teknik Penulisan, Tinjauan Kajian Terdahulu dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

meliputi Respon; Pengertian, Macam-macam Respon, Teori Status Sosial Ekonomi. Pembelian; Pengertian, Proses Keputusan Pembelian. Murabahah; Pengertian Murabahah, Dasar Hukum, Rukun dan Syarat, Logam Mulia; Pengertian, Jenis-jenis, MULIA; Pengertian, Keuntungan Mulia, Persyaratan Mulia.

BAB III Mekanisme Operasional Pembelian

Bab ini membahas mengenai mekanisme operasional, teknik operasinal pembelian MULIA pada Pegadaian Syariah, Komponen Perhitungan dan Simulasi Pembelian Logam Mulia pada Pegadaian Syariah.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan memaparkan hasil penelitian meliputi Profil Responden, Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen, Penemuan dan Pembahasan dan Uji Hipotesis.

BAB V PENUTUP

Dalam bab keempat ini merupakan akhir dari seluruh rangkaian pembahasan dalam skripsi ini. Bab ini berisi: Kesimpulan dan Saran- saran dari penulis mengenai hal-hal yang dibahas dalam skripsi ini.

BAB III MEKANISME OPERASIONAL PEMBELIAN

A. Mekanisme dan Operasional

Pegadaian Syariah dalam melaksanakan mekanisme pembiayaan fasilitas produk MULIA menggunakan dua akad, yaitu akad murabahah dan akad rahn. Melalui akad murabahah, Pegadaian Syariah menetapkan keuntungan dan menarik uang muka sesuai dengan konsep murabahah berdasarkan kesepakatan bersama antara kedua belah pihak. Sedangkan melalui akad rahn, objek jual beli logam mulia dijadikan jaminan marhun apabila pembayaran dilakukan secara angsurandicicil. Adapun keterlambatan dalam pembayaran angsurancicilan akan dikenakan denda, dimana denda mengalami kelipatan per 7 hari, sebagaimana terlihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Ketentuan Denda Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pegadaian Syariah sebagai lembaga usaha keuangan Syariah dalam menjalankan mekanisme operasional usahanya menetapkan beberapa ketentuan atau aturan, yang dijadikan bagian dari prosedur pembelian masih pada batas kewajaran. Mulai dari penetapan keuntungan margin, pembayaran uang muka, menjadikan objek jual beli logam mulia sebagai jaminan marhun dan penetapan denda, semua hal tersebut merupakan wujud dari kehati-hatian pihak Pegadaian Syariah dalam menghadapi resiko ketidakmampuan nasabah pemesan untuk melakukan pelunasan cicilan wanprestasi. Namun, jika nasabah pemesan mampu melakukan pelunasan sisa hutangcicilan murabahah lebih awal atau sebelum jangka waktu yang telah diperjanjikan, pihak pegadaian syariah akan memberikan diskonto margin amal sholeh sesuai kebijakan dari masing-masing cabang pegadaian syariah, dimana diskonto margin tersebut tidak diperjanjikan dalam akad. Proses transaksi pembelian produk MULIA secara prinsip dilakukan dengan dua tahap, yaitu : No. Keterlambatan Pembayaran Denda 1. 1 – 7 hari 2 2. 8 – 14 hari 4 3. 15 – 21 hari 6 4. 22 – 28 hari 8 5. 28 hari 10 1. Pegadaian syariah membeli logam mulia pada PT. Antam Tbk, atas permintaan yang diajukan nasabah pemesan. Dalam hal ini, pegadaian syariah memiliki peran ganda, yaitu sebagai penalang dana dan juga pembeli. Seperti gambar berikut: Gambar 3.2 Skema Pembelian I 2. Pegadaian syariah menjual kembali logam mulia kepada nasabah. Maka disini pegadaian syariah sebagai penjual logam mulia. Seperti gambar berikut: Gambar 3.3 Skema Pembelian II

B. Teknik Operasional

Teknik operasional dalam pembelian produk MULIA menggambarkan hubungan antara nasabah, pegadaian syariah dan PT. Antam Tbk dalam proses transaksi jual beli logam mulia, serta implementasi dari akad dan prinsip syariah yang terkandung dalam produk MULIA. Proses diawali dengan permintaan atau permohonan pembiayaan logam mulia dari nasabah pemesan. Selanjutnya pihak pegadaian Syariah akan membeli logam mulia dengan spesifikasi tertentu kepada PT. Antam Tbk, sesuai dengan keinginan nasabah pemesan. Uraian di atas akan lebih jelas dan rinci disajikan pada gambar berikut ini : Langkah I : Pembelian Logam Mulia Oleh Pegadaian Syariah 2. Bayar Tunai 1.Akad jual beli 3. Penyerahan Barang Pegadaian Syariah PT. Antam Tbk Supplier Langkah II : Penjualan Logam Mulia Kepada Nasabah Pemesan 2.Bayar Cicil atau Tangguh 1.Akad Murabahah 3.Penyerahan Barang Nasabah pemesan Pegadaian Syariah