Dinamika Konflik Suriah Teori Antagonisme Politik

74 Upacara penguburan orang-orang yang menjadi korban penembakan di dalam Masjid Omari dijadikan momentum untuk mengungkapkan kekecawaan serta perlawanan tehadap rezim. Dari situ demonstrasi lahir semakin membesar dan mulai merambat ke daerah lain termasuk dua kota terbesar di Suriah, Damaskus dan Aleppo.

2. Faktor-faktor pemicu Suriah Spring 2011

Rentetan masalah akibat dari berbagai kebijakan pemerintah Suriah, baik selama pemerintahan Hafiz al-Asad maupun Bashar al-Asad, telah melahirkan sebuah gelombang revolusi di negara tersebu. Berikut peneliti akan membahas masalah apa saja dan kebijakan apa saja sehingga Suriah yang dianggap imun dari revolusi, justru menjadi negara yang paling lama mengalami perpecahan dan pemberontakan.

a. Kebijakan Militer Suriah

Kebijakan pemerintah Suriah pada pemerintahan Bashar al-Asad, banyak yang hanya meneruskan kebijakan pada masa ayahnya, Hafiz al-Asad, terdahulu. Kebijakan tersebut ada juga yang telah mengalami perubahan, seperti pendudukan tentara Suriah di Lebanon pada masa pemerintahan presiden Hafiz al-Asad yang pada pemerintahan Bashar al-Asad telah berkembang menjadi penarikan pasukan militer Suriah dari negara tersebut akibat biaya operasi militer dan tuntutan rakyat 75 Lebanon agar Suriah tidak perlu ikut campur akan masalah negara mereka. 87 Kemudian, Tentara keamanan yang ditempatkan di luar wilayah suriah dan pasukan pengamanan untuk memata-matai segala aktivitas rakyat dibayar 40 dollar sehari dan membuat negara harus menghabiskan sepertiga anggaran belanja negara untuk kebutuhan militer. Pemerintah Suriah jadi lebih memerhatikan kondisi militer ketimbang kesejahteraan rakyatnya. Anggaran belanja Suriah menghabiskan 50 persen untuk mendanai kebutuhan pasukan militer.

b. Kesenjangan Ekonomi

Kesenjangan ekonomi yang dirasakan rakyat Suriah sejak masa pemeritahan Hafiz al-Asad, terus berlanjut hingga anaknya, Bashar al-Asad, memimpin. Hal tersebut diperparah dengan kondisi rezim yang penuh dengan korupsi dan pegawai-pegawai pemerintahan yang haus akan suap. Pada masa pemerintahan Hafiz al-Asad, perekonomian Suriah tertinggal jauh dibawah negara-negara disekitarnya diiringi dengan permasalahan- permasalahan seperti korupsi, kelebihan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan jumlah lapangan kerja, inefisiensi atau tidak tepat guna dalam menelola keuangan negara. Pendapatan perkapita Suriah sekitar 1.000 dollar, berbeda jauh dengan Lebanon yang mencapai angka 3.000 dollar, dan Israel dengan 17.000 dollar. 87 Ghadbian, “The New Asad Dynamics of Continuity and Change in Syria” hal. 630. 76 Pengangguran diperkirakan berjumlah sekitar 22, dan negara membelanjakan lebih dari 7 dari PNB 88 dan hampir 50 dari anggaran adalah untuk pembiayaan militer dan pasukan keamanan. Hal tersebut diperparah dengan terbatasnya sumber daya alam, jumlah militer yang terlalu besar, berkurangnya bantuan luar negeri, korupsi, dan pertumbuhan penduduk yang tinggi yaitu sekitar 3.15. 89 Ketika Bashar al-Asad mulai berkuasa, ia mewarisi kondisi perekonomian dari ayahnya. Kondisi perekonomian pada saat itu memang tidak baik. PDB per kapita turun selama 1980an dan tidak menunjukan perubahan hingga pada tahun 1990an. Kemudian, ia menjanjikan akan melakukan reformasi ekonomi. Pada tahun 2005, Bashar al-Asad memperkenalkan reformasi ekonomi yang disebut “ekonomi pasar sosial” yang mengalihkan perekonomian yang dikelola oleh pemerintahan menjadi perekonomian liberal. Liberalisasi ekonomi memberikan kemakmuran pada sejumlah kota besar seperti Damaskus dan Aleppo, namun tidak dapat merata dan menyebar ke daerah-daerah kecil atau pun kota-kota lain. Sistem ekonomi Suriah didominasi oleh tiga kelompok. Pertama, para manager di sektor publik, pengusaha kecil, dan kelompok pelindung pengusaha 88 Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga RTK di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun. Produk Nasional Bruto GNP Produk Nasional Bruto Gross National Product atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara nasional selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut. Sumber : http:id.wikipedia.orgwikiPendapatan_nasional 89 Ghadbian, “The New Asad Dynamics of Continuity and Change in Syria” hal. 634. 77 yang juga tergabung dalam kelompok keamanan dan militer. Kelompok- kelompok tersebut mendapat hak istimewa dalam perekonomian Suriah. Dan siapapun yang tergabung dalam pasukan militer atau pun pengamanan tidak akan tersentuh oleh hukum sehingga korupsi beredar di wilayah pasukan keamanan tersebut. Kesenjangan ekonomi semakin dirasa ketika tidak semua lapisan masyarakat dapat bergabung dengan pasukan keamanan tersebut, karena mahzab yang dianut juga berpengaruh dalam penerimaan untuk menjadi pasukan keamanan. Dari 200.000 tentara militer Suriah, sekitar 70 adalah Alawie. Korupnya sistem di Suriah juga terlihat dari para pegawai negeri yang akan bekerja hanya jika disuap, termasuk memberikan kuasa untuk mengantarkan barang dan jasa yang memang sudah kewajibannya. Pertumbuhan penduduk juga tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan pekerjaan dan sumber daya alam yang semakin menipis. Pada tahun 1975, angka kelahiran mencapai 50 kelahiran hidup per 1000 orang. 90 Angka kelahiran yang begitu tinggi adalah akibat dari kebijakan yang diterapkan pemerintah Suriah tentang pelarangan penggunaan alat kontrasepsi dan berpendapat bahwa angka pertumbuhan yang tinggi dan migrasi internal akan menjadi stimulasi kemajuan sosial dan ekonomi dalam kerangka pembangunan. Produksi minyak per hari pada tahun 2010 hanya 385.000 barrel, jauh di bawah tahun 1996 yaitu, 583.000 barrel. 91 Banyak industri-industri produktif yang 90 Kuncahyono, Musim Semi di Suriah : Anak-anak Sekolah Penyulut Revolusi, hal. 87. 91 Kuncahyono, Musim Semi di Suriah : Anak-anak Sekolah Penyulut Revolusi, hal.123