Lahirnya Negara Suriah Teori Antagonisme Politik

42 Suriah dan Perancis merundingkan 7 perjanjian kemerdekaan pada bulan September 1936, dan Hashim al-Atassi, yang merupakan Perdana Menteri di bawah pemerintahan Raja Faisal, adalah presiden pertama yang dipilih di bawah konstitusi baru, yang juga merupakan titik awal pertama dari republik modern Suriah. Namun, perjanjian tersebut tidak pernah berlaku karena legislatif Perancis menolak untuk meratifikasinya. Dengan jatuhnya Perancis pada tahun 1940 selama Perang Dunia II, Suriah berada di bawah kontrol Pemerintah Vichy sampai Inggris dan Perancis Merdeka dan menduduki negara itu kembali pada bulan Juli 1941. Suriah memproklamirkan kemerdekaannya lagi tahun 1941, namun tidak sampai 1 Januari 1944 negara tersebut diakui sebagai republik merdeka. Pada bulan April 1946, Prancis mengundurkan tentara mereka karena mendapat tekanan dari kelompok- kelompok nasionalis Suriah dan Inggris, dan kemudian meninggalkan Suriah di tangan pemerintahan republik yang telah terbentuk selama mandat. 49 Melihat ada cara untuk mempertahankan posisinya melalui manuver dalam negeri, pemerintah Suriah berbalik ke Mesir dan meminta bantuan kepada Presiden Gamal Abdul Nasser. Diskusi tentang persatuan antara Suriah dan Mesir telah dilaksanakan pada tahun 1956 tetapi sempat tergangu oleh krisis Terusan Suez. Kemudian opsi tentang persatuan Mesir dan Suriah kembali dibicarakan pada bulan Desember 1957, ketika Partai Ba‟ath mengumumkan bahwa telah terjadi perundingan untuk bersatu dengan Mesir. 49 Background : Syria “bureau of Near Eastren Affairs”, United States Dapartment of State, May 2007. 43 Persatuan Suriah dan Mesir di Republik Persatuan Arab RPA diumumkan pada tanggal 1 Februari 1958, dan kemudian diratifikasi oleh plebisit 50 di setiap negara. Namun, bentuk RPA bukan seperti apa yang telah disiapkan oleh para anggota partai Ba‟ath. Salah satu alasan Nasser untuk menyutujui bentuk serikat adalah bahwa kedua negara benar-benar terintegrasi. Persatuan ini tidak berjalan lama, sehingga pada 28 September 1961 terjadi kudeta militer dan membuat Suriah akhirnya memisahkan diri dan kembali menjadi negara Republik Suriah. Kemudian, kabinet baru dibentuk dengan partai Ba‟ath sebagai penguasanya. Kudeta militer kembali terjadi di Suriah pada 13 Nopember 1970, dimana Menteri Pertahanan Suriah pada masa itu, Hafiz al-Assad, menobatkan dirinya sebagai Perdana Menteri. Selama Suriah berada di bawah kepemimpinan Hafez Al-Assad, hingga ia tutup usia pada 10 Juni 2000. Kemudian, tampuk kepemimpinan dilanjutkan oleh anaknya, Bashar Al-Assad, hingga saat ini.

2. Transisi Kepemimpinan kepada Bashar al-Asad

Presiden Suriah hingga saat ini adalah Bashar al-Asad. Ia menjabat sebagai presiden sejak tahun 2000 menggantikan mendiang ayahnya, Hafiz al-Asad yang meninggal pada tahun yang sama. Selain sebagai presiden, Bashar juga menjabat sebagai Sekertaris Wilayah partai Ba‟ath. 50 Pemungutan suara umum untuk menentukan status daerah tersebut. 44 Pada mulanya, pilihan untuk meneruskan tampuk kepemimpinan jatuh kepada Rif‟at Al-Asad, yang merupakan adik dari Hafiz Al-Asad, kepala pusat pertahanan, sebelum akhirnya badan tersebut bergabung kedalam Syirian Army pada pertengahan tahun1980an. Namun akhirnya, kepercayaan padanya hilang setelah ia terang-terangan melakukan konspirasi untuk menurunkan kakaknya, Hafiz Al-Asad, saat ia koma. Setelah sembuh dari koma, Hafiz mulai menurunkan adiknya dari kursi pemerintahan, dan berakhir dengan pemecatan Rif‟at dari posisinya sebagai wakil Presiden bagian keamanan nasional. Pilihan selanjutnya untuk meneruskan kepemimpinan jatuh kepada anak tertuanya, Basil Al-Asad. Pada permulaan tahun 1990, Hafiz bekerja keras mempersiapkan Basil untuk menjadi presiden Suriah selanjutnya. Namun, kecelakaan mobil pada tahun 1994 telah merenggut nyawa Basil. Ketika saudaranya meninggal dalam kecelakaan, Bashar Al-Asad, salah satu anak laki-laki Hafiz, sedang menempuh pendidikan dokter spesialis mata ophthalmology 51 . Pidato resmi selama pemakaman Basil, berkali-kali mengarahkan bahwa penerus selanjutnya adalah Bashar. Segera setelah itu, usaha peningkatan kekuasaan pada Bashar pun dimulai. Ia ditugaskan untuk menggantikan posisi kakakanya, Basil Al-Asad, sebagai pasukan penjaga keamanan negara. Setelah tahun 1998, ia dipercayakan untuk mengemban tanggung jawab atas kebijakan negara Suriah terhadap Lebanon dan memimpin kampanye melawan korupsi. 51 Oftalmologi adalah spesialis medis yang berurusan dengan diagnosis dan pengobatan gangguan yang mempengaruhi mata dan bagian terkait dari sistem visual. 45 Bashar dilatih secara bertahap agar siap menggantikan ayahnya sebagai presiden. Persiapan tersebut dilakukan melalui tiga tahap; pertama, dibangun sebuah kekuatan dukungan untuk Bashar di bidang militer dan perlindungan. Kedua, membangun kesan dan figur sosok seorang Bashar al-Asad. Ketiga, Bashar diperkenalkan lebih mendalam dengan mekanisme untuk mengatur negara. Sementara persiapan Bashar terus dilaksanakan, Hafiz Al-Asad secara hati-hati terus mengganti anggota pasukan keamanan yang terlihat menolak pengangkatan Bashar sebagai penggantinya kelak. Salah satu orang terkemuka yang ikut dicopot dari posisinya adalah Hikmat al-Shihabi 52 , seorang kepala staff angkatan bersenjata. 53 Transisi kepemimpinan Hafiz Al-Asad kepada putranya, Bashar Al-Asad, tahun 2000 berjalan begitu lancar. Tidak ada pergolakan menentang kepemimpinan Bashar saat itu. Untuk meluruskan rencana tersebut, Hafiz pun telah merubah konstitusi perihal batas minimal seseorang untuk menjadi presiden yaitu menjadi minimal 34 tahun agar Bashar bisa segera menduduki posisi presiden tersebut. Untuk mencapai posisi presiden itu pun, Bashar Al- Asad mendapat kenaikan pangkat menjadi Letnan Jenderal dan menetapkannya sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata Suriah. Transisi kepemimpinan tersebut tidak lepas dari peran para petinggi di 52 Hikmat al-Shihabi 8 Januari 1931 – 5 Maret 2013 adalah seorang perwira militer Suriah, yang pernah menjabat sebagai kepala staf pasukan militer Suriah antara 1974 hingga 1998. Shihabi lahir dari sebuah keluarga Sunni pada tahun 1931 di kota Al Bab, propinsi Aleppo. Ia meniti karir militernya dengan masuk di sekolah militer Suriah di kota Homs dan kemudian ia melanjutkan pendidikan militernya di Amerika Serikat. 53 Nadjib Ghadbian “The New Asad Dynamics of Continuity and Change in Syria” Middle East Journal, Vol.55, No. 4 2001 hal. 626 46 pemerintahan seperti, menteri pertahanan Letnan Jenderal Mustafa Tlas, kepala staf angkatan bersenjata Letnan Jenderal „Ali Aslan, Mayor Jenderal „Asif Shawkat, Mayor Jenderal Bahjat Sulayman yang merupakan saudara ipar Bashar dan juga petinggi di badan intelijen, dan kepala badan keamanan negara Mahir Al-Asad yang juga merupakan adik Bashar Al-Asad. Satu- satunya orang yang bukan termasuk sekte Alawiy adalah Mustafa Tlas yang telah berkarir di militer sejak Hafiz Al-Asad berkuasa.

3. Pemerintahan Bashar al-Asad

a. Kebijakan Luar Negeri

Saat melaksanakan tugasnya sebagai presiden, awalnya Bashar memiliki sikap yang berbeda dengan mendiang ayahnya. Ada beberapa kebijakan yang dilanjutkan olehnya, namun ada pula yang berbeda untuk membuktikan bahwa sikap yang ia ambil lebih efektif dan berhasil. Kebijakan yang dilanjutkan oleh Bashar terutama pada kebijakan luar negeri diantaranya alasan proses damai negara Arab dengan Israel, kehadiran militer Suriah di Lebanon, dan hubungan Suriah dengan dunia. Permasalahan dataran Golan yang diambil dari Suriah oleh Israel, dan keengganan Israel untuk mengembalikan seluruh wilayah yang merupakan wilayah Suriah sebelum tahun 1967 54 dan seluruh perjanjian dengan 54 Perang Enam Hari Milkhemet Sheshet HaYamin atau Perang Arab-Israel 1967 adalah perang antara Israel menghadapi tiga gabungan negara Arab, yaitu Mesir, Yordania, dan Suriah. Negara Arab tersebut mendapat bantuan dari Irak, Kuwait, Arab Saudi, Sudan, dan Aljazair. Perang tersebut berlangsung 6 hari. Pada tanggal 5 Juni 1967, Israel melancarkan serangan