Pengetahuan Keluarga Tentang Insomnia

banyak pada item pertanyaan no. 5 yaitu sebanyak 37 orang 71,2. Pernyataan yang menyatakan “kadang-kadang” paling banyak pada item pertanyaan no. 4 yaitu masing-masing sebanyak 26 orang 50,0. Pernyataan yang menyatakan “sering” paling banyak pada item pertanyaan no. 1 yaitu sebanyak 20 orang 38,5.

5.2. Pembahasan

5.2.1. Pengetahuan Keluarga Tentang Insomnia

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu Notoadmojo, 2003. Insomnia merupakan kesulitan tidur, tidur tidak tenang, kesulitan menahan tidur dan seringnya terbangun tengah malam, dan seringnya terbangun lebih awal Rafknowledge,2004. Pengetahuan keluarga lansia tentang insomnia merupakan pengetahuan keluarga yang diharapkan lebih mengerti ataupun mengetahui kondisi tentang pola tidur yang tidak teratur pada lansia, dan keluarga adalah orang yang terdekat pada lansia, sehingga lansia selalu melibatkan keluarga dalam mengetahui tentang masalah kesehatan lansia. Peran keluarga dalam perawatan lansia merupakan support system utama bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya dalam merawat lansia dengan insomnia serta menjaga dan merawat lansia dan mempertahankan kondisi kesehatan, sehingga lansia dapat lebih produktif untuk melakukan perawatan dirinya sendiri. Pengetahuan keluarga tentang insomia merupakan hasil tahu keluarga mengenai dampak dan efek dari insomia. Pengetahuan keluarga lansia tentang Universitas Sumatera Utara insomnia paling banyak menyatakan kurang yaitu 32 orang 61,5 dan paling sedikit yang menyatakan baik yaitu 8 orang 15,4. Berdasarkan hasil dari penelusuran dari jawaban keluarga lansia diketahui bahwa keluarga lansia tidak mengetahui lansia mengalami gangguan tidur insomnia dan juga tidak mengetahui lama waktu tidur siang lansia. Pengetahuan keluarga yang tidak mengetahui kondisi lansia akan menyebabkan kualitas hidup tidak produktivitas dalam keselamatan serta pada kondisi yang parah bagi lansia, dan dampaknya bisa menjadi lebih serius. Sebab orang dengan insomnia lebih muda menderita depresi dibandingkan mereka yang biasa tidur dengan baik. Insomnia primer pada lansia merupakan kesulitan untuk masuk, mempertahankan, dan memperoleh manfaat tidur, tidak berhubungan dengan masalah medis maupun psikologis Durand Barlow, 2003 Selain itu apabila keluarga tidak mengetahui lama waktu tidur bagi lansia, maka keluarga tidak tahu lansia akan mengalami kekurangan tidur. Sebab insomnia memberi kontribusi pada timbulnya suatu penyakit , termasuk penyakit jantung. Dampak mengantuk ketiduran disiang hari dapat memberikan dampak waktu tidur malam susah. Tidur yang buruk, dapat menurunkan kemampuan dalam memenuhi tugas harian serta kurang menikmati aktivitas hidup.

5.2.2. Pengetahuan Keluarga Tentang Kebutuhan Lansia