2.3.6 Intervensi Keperawatan
Setelah mengetahui beberapa data tentang lansia mengalami insomnia maka tindakan – tindakan yangdapat dilakukan keluarga ataupun perawat antara lain
sebagai berikut Bahr, 2004 : a. Tidur hanya disaat sudah mengantuk hal ini bisa mengurangi saat-saat terjaga
ditempat tidur. b. Mandilah dengan air hangat
c. Istirahatlah dan rileks merupakan cara yang sangat baik. Tetapi jangan berlebihan. d. Lakukan pemijatan, guna memijat sebelum tidur supaya menghilangkan
ketengangan pada otot - otot dan memudahkan tidur. e. Minum susu hangat sebelum tidur dapat menenangkan sistem saraf, dan membuat
rileks. f. Makanlah makanan ringan. dengan sedikit makan ringan yang rendah protein dan
tinggi karborhidrat, dan kue yang disantap kira- kira sejam sebelum waktu tidur, akan membantu anda tertidur lebih segera.
g. Hindari kafein, alkohol, dan tembakau ini sudah sangat jelas. Mengomsumsi kafein, alkohol, dan tembakau, dapat menganggu usaha tidur.
h. Tidur diruangan yang berventilasi baik, udara segar dan ruangan yang bersuhu normal memberi kontribusi pada perolehan tidur yang baik.
i Tidur dengan posisi yang benar tidur posisi terlentang mungkin posisi terbaik untuk rileks dan memungkinkan organ-organ istirahat dengan benar. Jaga jadwal
tidur teratur. j. Tubuh menyukai rutinitas yang tetap, baik anda suka ataupun tidak.
Universitas Sumatera Utara
k. Jangan tidur terlalu lama, bangunlah pada jam yang sama setiap hari.
l. Membuat rileks jari- jemari kaki. keadaan tubuh yang rileks adalah hal penting untuk perolehan tidur nyenyak.
Jika tindakan–tindakan ini gagal memperbaiki kualitas tidur, obat- obatan dapat bermanfaat untuk sementara waktu, tetapi hanya boleh menjadi upaya terakhir.
Menurut Rafknowledge 2004, obat- obatan dapat membantu tidur, perawat yang terampil harus memiliki kewaspadaan yang tinggi berkaitan dengan penggunaan obat-
obatan untuk lansia. Jika terdapat bukti–bukti adanya kondisi pada lansia, obat- obatan harus dihentikan secara bertahap dan dilakukan non farmakologi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
3.1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan bahwa semangkin bertambahnya usia seseorang akan semakin mengalami penurunan sejumlah sel-sel
tubuh baik bentuk maupun jumlahnya, yang akan menimbulkan berbagai penyakit pada lansia . dan insomnia adalah salah satu penyakit yang sangat rentan terjadi pada
lansia, untuk itu peran keluarga dalam merawat lansia sangat berperan aktif. serta pengetahuan keluarga dalam merawat lansia dengan insomnia sangat dibutuhkan
dirumah.
Adapun defenisi kerangka pengetahuan keluarga adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderan suatu objek tertentu
Notoadmojo, 2003. Defenisi dalam perawat adalah suatu upaya atau tindakan - tindakan yang diberikan oleh keluarga pada lansia tersebut Barh, 2004.
Universitas Sumatera Utara