Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Tinjauan Pustaka

51 2 Peningkatan luas areal penanaman panen yang stagnan bahkan terus menurun khususnya di lahan pertanian pangan produktif. Kristianto, 2005 Dari uraian di atas lahan pertanian telah mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat adanya pertumbuhan populasi penduduk dan semakin meluasnya konversi yang terjadi pada lahan pertanian. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian tentang perkembangan land man ratio serta pengaruh-pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Bagaimanakah perkembangan land man ratio didaerah penelitian dalam 10 tahun 1996 2005. 2. Bagaimanakah pengaruh populasi penduduk terhadap luas lahan pertanian didaerah penelitian? 3. Bagaimanakah pengaruh populasi Penduduk Terhadap Lahan Perkebunan di Kabupaten Langkat? 4. Bagaimanakah pengaruh land man ratio terhadap tingkat pendapatan perkapita penduduk? 5. Bagaimanakah pengaruh land man ratio terhadap PDRB bidang pertanian Kabupaten Langkat? Universitas Sumatera Utara 52

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perkembangan land man ratio di daerah penelitian dalam 10 tahun 1996 2005. 2. Untuk mengetahui pengaruh populasi penduduk terhadap luas lahan di daerah penelitian. 3. Untuk Mengetahui pengaruh populasi Penduduk Terhadap Lahan Perkebunan di Kabupaten Langkat 4. Untuk mengetahui pengaruh land man ratio terhadap tingkat pendapatan perkapita penduduk. 5. Untuk mengetahui pengaruh land man ratio terhadap PDRB bidang pertanian Kabupaten Langkat. .

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan informasi bagi para pengambil keputusan untuk perbaikan dan pengembangan pertanian di Sumatera Utara khususnya dan Indonesia umumnya. 2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 53

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. Tinjauan Pustaka

Pertanian merupakan sektor terbesar dari hamper setiap sektor perekonomian negara berkembang. Sektor ini menyediakan pangan bagi hamper seluruh angkatan kerja yang ada, menghasilkan bahan mentah, bahan baku atau penolong bagi industri dan menjadi sumber terbesar penerimaan devisa negara. Silitonga, dkk, 1994;53 Tanah land sebagai salah satu faktor merupakan pabrik hasil-hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dari mana hasil produksi keluar. Faktor produksi tanah mempunyai kedudukan paling penting. Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh tanah dibandingkan faktor-faktor produksi lainnya. Mubyarto 1989:hlm.76 Peningkatan jumlah penduduk akan menyebabkan terjadinya pengangguran sumber daya alam, peningkatan standar hidup akan meningkatkan lebih tinggi lagi kebutuhan sumber daya alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Semakin banyak penghasilan, manusia akan semakin banyak membeli, menggunakan dan membuang sumber daya alam. Soegianto, 2005. Jumlah penduduk yang terus meningkat serta belum tertibnya pelaksanaan tata guna lahan menyebabkan tekanan terhadap pemanfaat lahan makin besar. Kompetisi diantara berbagai kepentingan terhadap lahan makin ketat. Atas nama pembangunan seringkali lahan pertanian yang menjadi korban atau dikorbankan. Anonimous, 2006 Universitas Sumatera Utara 54 Berdasarkan ketersedian lahan, Indonesia tergolong Negara agraris yang miskin, karena hanya memiliki rasio lahan penduduk sebesar 354 m 2 kapita, bandingkan dengan Thailand yang mencapai 5.230 m 2 kapita. Sementara itu rata- rata pengusaha lahan sawah hanya 0,3 hektarekeluarga petani. Karena sempitnya lahan menyebabkan usaha pertanian menjadi tidak efisien. Dengan asumsi hasil panen 5 ton GKP dan biaya produksi Rp 27 jutahectare, maka tiap keluarga akan memperoleh pendapatan tidak lebih dari Rp 297.500,00bulan. Pendapatan tersebut pada akhirnya akan semakin kecil karena lahan sawah yang sudah sempit akan dibagikan kepada anggota keluarga melalui sistem waris sehingga melahirkan generasi yang super miskin. Syahbudin, 2005 Kebanyakan negar di Asia yang pertaniannya masih menjadi sektor dominan, terjadinya alih fungsi lahan pada dekade terakhir menjadi salah satu isu penting dalam kaitannya dengan pembangunan pertanian dan pedesaan. Menurut Asian Productivity Organization APO dalam Kustiawan 1997 permasalahan ini terkait erat dengan tidak sesuainya perencanaan, implementasi yang kurang, dan kegagalan dalam manajemen penggunaan lahan. Ashari, 2003 Manfaat pertanian terhadap berbagai aspek kehidupan dapat dirasakan secara optimal bila didukung oleh ketersediaan sumber daya yang memadai. Selain sumber daya manusia, faktor utama dalam bidang pertanian adalah sumber daya lahan. Lahan merupakan modal dasar dalam usaha dan kegiatan pertanian sekaligus sebagai indikator tingkat kesejahteraan. Semakin luas lahan semakin besar manfaat yang dapat diraih, semakin sejahtera pula masyarakat. Sebaliknya, makin sempit lahan, bukan saja fungsinya makin terbatas namun juga berpotensi mendatangkan bencana. Peningkatan pengangguran, turunnya perolehan devisa, Universitas Sumatera Utara 55 krisis pangan, serta rendahnya kualitas gizi dan kesehatan masyarakat akan marak terjadi. Kasus gizi buruk dan busung lapar yang banyak ditemukan di beberapa daera ditengarai sebagai dampak tidak langsung dari makin terbatasnya lahan pertanian. Anonimous, 2006

2.2 Landasan Teori