60
2.4 Hipotesis Penelitian
1. Perkembangan land man ratio di Kabupaten Langkat mengalami penurunan dari tahun 1996-2005
2. Ada pengaruh populasi penduduk terhadap luas lahan pertanian di daerah penelitian.
3. Ada pengaruh populasi penduduk terhadap lahan perkebunan di Kabupaten Langkat.
4. Ada pengaruh land man ratio terhadap tingkat pendapatan perkapita penduduk.
5. Ada pengaruh Land man ratio terhadap PDRB bidang pertanian Kabupaten Langkat.
Universitas Sumatera Utara
61
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penetuan Daerah Penelitian
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive, yaitu secara sengaja memilih Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera Utara sebagai daerah
penelitian dengan pertimbangan bahwa Kabupaten tersebut memiliki potensi pertanian yang cukup vital di Sumatera Utara dan jumlah penduduk yang cukup
banyak sehingga perlu dilakukan penelitian di daerah tersebut sehingga dapat diketahui keadaan tingkat Land man ratio nya
Tabel 1. Populasi Penduduk Kabupaten Langkat Tahun 2006
Kecamatan Populasi Penduduk
Jiwa Kepadatan Penduduk
per km Bahorok
44.946 47.06
Salapian 50.438
107.34 Sei Bingei
46.499 137.39
Kuala 43.485
223.27 Selesai
66.336 436.19
Binjai 39.896
805.17 Stabat
80.925 892.82
Wampu 40.124
207.09 Batang Serangan
37.776 40.41
Sawit Seberang 28.022
64.41 Padang Tualang
51.478 187.25
Hinai 45.781
400.60 Secanggang
66.675 268.06
Tanjung Pura 69.071
416.64 Gebang
46.679 286.39
Babalan 62.071
609.73 Sei Lepan
52.308 170.49
Brandan Barat 23.208
252.26 Besitang
63.605 89.38
Pangkalan Susu 54.526
201.34 Jumlahrata
1.013.849 154.94
Sumber: Badan Pusat Statistik 2007
Universitas Sumatera Utara
62
3.2 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. yang telah dipersiapkan. Data diperoleh melalui data-data sekunder dari
instansi terkait seperti Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik dan Kantor Pemerintah Kabupaten Langkat.
3.3 Metode Analisis Data