DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Studi Komparatif Pemberdayaan Anak Jalanan Pada Pusat KAJIAN Perlindungan Anak Dan Pusat Pendidikan Dan Informasi Hak Anak.

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. PUSAT KAJIAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PKPA A.1 Landasan Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Oleh karena itu anak adalah pemilik masa depan yang mempunyai kebebasan untuk tumbuh dan berkembang. Anak juga memiliki hak azasi manusia yang diakui oleh masyarakat bangsa-bangsa di dunia dan merupakan landasan bagi kemerdekaan, keadilan dan perdamaian di seluruh dunia. Hak-hak anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hak asasi manusia yang wajib dilindungi, dihormati dan ditegakkan oleh negara baik sebelum maupun sesudah lahir. Indonesia merupakan negara yang telah meratifikasi Konvensi PBB tentang hak anak Convention on the Rights of the Child sejak tahun 1990. Dengan demikian, Indonesia wajib mengimplementasikan hak-hak anak dalam program aksi, kebijakan, regulasi hukum yang berpihak dan menjamin hak-hak anak. Realita bahwa masih banyak anak yang dilanggar dan terabaikan haknya, dan menjadi korban dari berbagai bentuk tindak kekerasan, eksploitasi, perlakuan salah, diskriminasi, bahkan tindakan yang tidak manusiawi terhadap anak menunjukkan kurang memadainya perlindungan terhadap anak. Padahal anak Universitas Sumatera Utara belum cukup mampu melindungi dirinya sendiri. Anak membutuhkan perlindungan yang memadai dari keluarganya, masyarakat dan pemerintah. Begitu pula halnya dengan kondisi kaum perempuan girl. Banyak praktek kehidupan sosial menempatkan perempuan dalam kondisi terjepit, subordinatif, terdiskriminasi, termarjinalkan, dilecehkan bahkan menjadi objek tindak kekerasan. Praktek-praktek semacam ini terus berlangsung dalam masyarakat dan dialami oleh perempuan hampir disetiap belahan bumi baik itu praktek norma-norma budaya tertentu, religius atau karena faktor sosial-politik. Menyikapi realita tersebut, sejumlah aktivis LSM, dosen dan mahasiswa di Medan pada tanggal 21 Oktober 1996 mendirikan PKPA; lembaga yang independent yang memegang teguh prinsip pertanggungjawaban publik, mengedepankan peluang dan kesempatan partisipasi pada anak dan perempuan serta menghargai dan memihak pada prinsip dasar hak anak dan perempuan serta pluralisme dan dalam memegang prinsip kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Penegakan hak-hak anak dan perempuan sebagaimana dimaksud Konvensi Hak Anak KHA dan Konvensi Penghapusan Tindak Kekerasan dan Diskriminasi terhadap Perempuan KTP merupakan upaya terpenting melandasi PKPA menyelamatkan masa depan Bangsa Indonesia. A.2 Visi dan Misi Visi : Terwujudnya kepentingan terbaik anak Misi : Menegakkan hak-hak anak Universitas Sumatera Utara A.3 Program 1. Penelitian dan pengkajian masalah anak 2. Pendidikan dan pelatihan anak 3. Advokasi litigasi dan non litigasi anak 4. Publikasi dan sosialisasi hak-hak anak 5. Pembangunan dan penguatan jaringan bagi anak 6. Program perlindungan anak pada situasi emergency A.4 Strategi Strategi PKPA dalam menjabarkan program-programnya adalah dengan memberdayakan potensi internal dan menggandeng potensi eksternal. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah : 1. Menciptakan kondisi lembaga yang penuh semangat kekeluargaan, profesional dan mandiri melalui penyadaran dan budaya kritis. 2. Meningkatkan sumber daya insani staf lembaga dan kualitas program dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. 3. Memberdayakan lembaga, meningkatkan sumber daya lembaga dan memperhatikan kesejahteraan staf 4. Membangun budaya displin, pastisipasi dan kepekaan sosial dalam rangka menggali informasi dan isu terbaru 5. Membangun dan mengembangkan jaringan kerja network dengan berbagai pihak yang berkepentingan dalam rangka pengembangan program Universitas Sumatera Utara A.5 Unit Layanan PKPA 1. Pusat Pengaduan Anak PUSPA 2. Pusat Informasi Kesehatan Reproduksi dan Gender PIKIR 3. Sanggar Kreatifitas Anak SKA A.6 Divisi di PKPA 1. Informasi dan Dokumentasi INDOK yang membawahi perpustaakan, Media Officer dan Informasi dan teknologi. 2. Administrasi 3. Keuangan A.7 Cabang PKPA Peristiwa gempa bumi disertai gelombang tsunami 26 Desember 2004 yang melanda NAD dan Nias – Sumut, tidak saja mengorbankan ratusan jiwa dan luluh-lantaknya infrastruktur kedua kawasan ini, tetapi juga menyisakan derita dan kesengsaraan yang berkepanjangan bagi anak-anak NAD dan Nias, baik di barak dan tenda pengungsi maupun di institusi-institusi anak. Hak-hak anak NAD dan Nias masih terancam dan belum terpenuhi secara maksimal. Untuk itu, PKPA yang sejak 2 hari pasca bencana nasional itu mulai membuka posko di beberapa daerah di NAD dan Nias yang menjadi cikal-bakal terbentuknya PKPA di 4 daerah, yaitu: 1. PKPA Banda Aceh 2. PKPA Meulaboh Universitas Sumatera Utara 3. PKPA Simeulue 4. PKPA Nias A.8 Kerjasama Lembaga dan Fundrising Sejak berdiri pada 21 Oktober 1996, Pusat Kajian dan Perlindungan Anak PKPA telah menjalin kerjasama dan mendapat dukungan dari sejumlah lembaga lembaga dan negara donor. Berikut ini lembaga-lembaga pendukung dan program PKPA pada tahun 2008;  ECPAT Internasional Medan  Persone Come Noi PCN Banda Aceh-Aceh Besar  CIFA-ONLUS Nias  KNH German Nias  OXFAM Nias  DIE JOHANITER Nias  Cordaid Simeulue  ECPAT Italia Clinic-Meulaboh Universitas Sumatera Utara A.9 Struktur PKPA dan Staf PKPA memiliki 10 staf tetap dan 55 staf tidak tetap yang tersebar di wilayah Medan dan Nias Sumut serta Meulaboh, Jantho, Simelue NAD Adapun perician berdasarkan wilayah kerja adalah sebagai berikut : Medan 23 orang Simeulue 4 orang Banda Aceh dan Aceh Besar 9 orang Meulaboh 4 orang Nias 25 orang Universitas Sumatera Utara A.9.1 STRUKTUR YAYASAN PKPA MEDAN KEPUTUSAN TAHUN 2009 ORGAN YAYASAN OrganYayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak adalah: Pembina Pengawas Ketua Bendahara Sekretaris Anggota Universitas Sumatera Utara A.9.2 Pembina a. H. Fadli Nurzal, S.Ag Ketua b. Hj. Erlina, SH c. Emil Wira Aulia A.9.3 Pengawas a. Drs. Irsan Rangkuti, M.Pd, M.Si b. Iswan Kaputra A.9.4 Pengurus a. Ahmad Sofian, SH Ketua b. Misran, S.Ag Sekretaris c. Sony Sucihati, SE Bendahara d. Rosmalinda, SH Anggota e. Drs. Sulaiman Zuhdi Manik Anggota f. Azmiaty Zuliah, SH Anggota g. Supriadi, SH Anggota h. Irwan Hadi Anggota Universitas Sumatera Utara A.9.5 Struktur Badan Eksekutif Tahun 2009 Manager Program dan Penggalangan Dana Manager Keuangan Manager Kantor Manager PKPA Nias Manager PKPA Aceh Kasir Staff L i tik Staff K Resepsionis Penerjemah Pembantu k t SKA PIKIR PUSPA INDOK Manager Penelitian dan Penguatan Pustaka Direktur Eksekutif Universitas Sumatera Utara Direktur Eksekutif : Ahmad Sofian, MA Manajer Keuangan : Sony Sucihati, SE Manajer Office : Fitriana Harahap, SE Manajer Penelitian dan Penguatan Kelembagaan : Misran Lubis, S.Ag Manajer Program dan Penggalangan Dana : Rosmalinda, SH, LLM Manajer Area PKPA Nias : Keumala Dewi, S.Sos Manajer Area PKPA Aceh : Sulaiman Zuhdi Manik, Drs. Kordinator Unit SKA-PKPA : Catur M. Sarjono Kordinator Unit PIKIR-PKPA : Camelia Nasution Kordinator Unit PUSPA-PKPA : Azmiati Zuliah, SH Kordinator Unit INDOK-Pustaka : Juffri A.10 Alamat Kantor Induk PKPA Medan : Abdul Hakim No. 5 A Pasar 1 Setia Budi Medan 20132 Sumut. Telp. 061-8200170, 8201113 Hotline. 061-8211117 Fax. 061-8213009 Email. : pkpamdnindosat.net.id, www.pkpa-indonesia.org Kantor Unit PUSPA–PKPA : Jl. Abdul Hakim No. 5 A Pasar 1 Setia Budi Medan 20132 Sumut. Universitas Sumatera Utara Telp. 061-8200170, 8201113 Hotline. 061- 8211117 Fax. 061-8213009 Email. pkpamdnindosat.net.id SKA-PKPA : Jl. Pinang Baris Gg. Wakaf II Hasan Basri No. 3 Medan 20127. Telp. 061 - 8444628 DIC PUSPA-PKPA : Untuk kepentingan terbaik anak tidak dicantumkan PIKIR- PKPA : Jl. Sei. Musi No. No. 59 Medan 20154 Telp. Fax. 061-4158918 pikirmdngmail.com,amelia_nstyahoo.com Kantor Cabang PKPA Banda Aceh : Jl. Bakti No. 44 Neusu, Kec. Baiturrahman Banda Aceh Telp. Fax. 0651-28195. Email. pkpa_bandaacehyahoo.com, sulaimanmanikgmail.com Klinik PKPA : Jl. Gagak No. 63 Janto, Aceh Besar Telp. 0651-92200 Universitas Sumatera Utara PKPA Nias : Jl. Makam Pahlawan, Desa Mudik Gunung Sitoli, Kabupaten Nias Telp. 0639-323516, Fax. 0639 21215 Email. pkpanias_tsunamiyahoo.com Klinik- PKPA Meulaboh : Jl. Nasional Meulaboh, Tapak Tuan Km 2.5 No. 30 Pasi Pinang, Meureubo – Aceh Telp. 0655-7014783, 7014782 Email pkpamboyahoo.com, keua_anganMBOyahoo.com PKPA Simeulue : Jl. Tengku Di ujung Desa Amiria Bahagia Kec. Simeulue Timur 23691, Kab. Simeulue Telp. 0650-7 Email pkpa_simeulueyahoo.com, A.11 Sekilas Tentang SKA-PKPA. Sanggar Kreatifitas Anak SKA didirikan oleh Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak PKPA, sebagai salah satu unit pelaksana teknis untuk memberikan layanan dan pendampingan anak jalanan. Hal ini sesuai dengan visi dan misi PKPA, yakni terwujudnya kepentingan terbaik bagi anak dan perempuan. Terminal Pinang Baris adalah terminal nomor 2 setelah Terminal Terpadu Amplas dan merupakan salah satu lokasi strategis di Kota Medan sebagai tempat aktivitas anak jalanan. Hasil pendataan PKPA tahun 2003 jumlah anak jalanan di kawasan tersebut berkisar antara 200-300 anak, usia 6-18 tahun. Universitas Sumatera Utara Sebagian diantaranya ±70 masih berstatus sekolah tingkat SD, SLTP dan SLTA. Jenis pekerjaan yang dilakukan adalah: penyapu bus umumangkutan kota, penyemir sepatu, pedagang asongan, pengamen dan pekerjaan lain yang sifatnya eksidentil calo bus, penjaga jakpot dan doorsmeer. Jenis pekerjaan lain yang mereka lakukan adalah sebagai penjual koran terbitan pagi dan sore. Kelompok anak jalanan perempuan di kawasan Terminal Pinang Baris memiliki komunitas dan ciri tersendiri. Aktivitas kerja mereka terkonsentrasi di Pasar Tradisional Kampung Lalang. Pekerjaan yang mereka lakukan adalah sebagai penjual plastik, garam dan peralatan dapur. Populasi anak jalanan perempuan berdasarkan hasil pendataan PKPA tahun 2003 berkisar antara 40-60 anak. Mereka berusia antara 7-14 tahun dan umumnya masih sekolah serta tinggal bersama orang tua. Anak jalanan sangat rentan terhadap berbagai bentuk tindak kekerasan dan eksploitasi, seperti perampokan, pemukulan bahkan sampai bentuk kekerasan seksual. Anak jalanan juga sangat rentan terhadap penyakit dan penyalahgunaan narkoba baik yang dilakukan karena terpengaruh teman maupun paksaan dari orang lain yang lebih dewasa. Sejak tahun 1997, PKPA telah aktif melakukan pendampingan terhadap anak jalanan, khususnya di kawasan Terminal Pinang Baris dan Kampung Lalang Medan. Seiring dengan meningkatnya jumlah anak jalanan di kawasan tersebut, sementara respon para pihak terhadap masalah anak jalanan sangat minim, maka pada tahun 1998, PKPA membentuk Open House sebagai pusat pengaduan dan diskusi komunitas anak jalanan. Secara perlahan-lahan, layanan terhadap anak Universitas Sumatera Utara jalanan berkembang pada bentuk pendidikan, pengembangan kreatifitas, kesehatan dan unit usaha. Atas kesepakatan antara anak jalanan dan pendamping dalam musyawarah organisasi anak jalanan Pinang Baris tahun 2001, menyepakati perubahan nama Open House menjadi Sanggar Kreatifitas Anak SKA. Secara garis besar program SKA-PKPA mulai dari tahun 1996 sampai sekarang adalah sebagai berikut: • Tahun 1996 : Pemetaan Masalah • Tahun 1997 : Identifikasi Kelompok Sasaran • Tahun 1998 : Penjangkauan Kelompok Anak Jalanan. • Tahun 1999 : Awal Pendampingan. • Tahun 2000 : Pendampingan Pembentukan Organisasi Anak • Tahun 2001 : Pengembanagan Program Pendampingan. • Tahun 2002- Sekarang : Program Pendampingan Diperluas Dan Pengembangan Jaringan Tujuan Pembentukan SKA-PKPA. Tujuan utama pengadaan Sanggar Kreatifitas Anak SKA adalah: 1. Mewujudkan kepentingan yang terbaik bagi anak. 2. Pendampingan dan perlindungan anak jalanan dari tindak kekerasan, eksploitasi dan kondisi terburuk di jalanan. 3. Memberikan layanan pendidikan dan ketrampilan serta pengembangan kreatifitas. 4. Mengintegrasikan anak jalanan kepada lingkungan keluarga atau orang tua asuh. Universitas Sumatera Utara Kelompok Penerima Manfaat. 1. Anak jalanan yang berusia di bawah 18 tahun. 2. Anak-anak yang potensial dan beresiko tinggi menjadi anak jalanan di kawasan Terminal Pinang Baris dan sekitarnya. Apa yang dilakukan SKA-PKPA. 1. Pendampingan anak jalanan dalam rangka penguatan dan pemberdayaan melalui pendidikan tambahan, pelatihan seni musik, layanan pustaka anak dan pengembangan kreatifitas anak. 2. Pendampingan hukum terhadap anak yang berkonflik dengan hukum atau menjadi korban kekerasan. 3. Layanan kesehatan darurat dan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit. 4. Mengembalikan anak yang sudah dibina ke keluarga atau mencarikan orang tua asuh. 5. Pelatihan dan diskusi dengan orang tua anak, kelompok masyarakat, pemerintah, kepolisian untuk penyadaran hak-hak anak. 6. Pengembangan bakat anak melalui olahraga, sampai saat ini SKA-PKPA telah memiliki Sekolah Sepak Bola SSB Scorpions yang materi pemainnya adalah anak jalanan dan anak sekitar sanggar yang dilatih secara profesional. 7. Sebagian anak jalanan program SKA-PKPA berasal dari daerah pedalaman, maka SPA-PKPA juga mengembangkan unit tanaman dan pertamanan yang langsung dikelola anak jalanan dan produknya dipasarkan di medan Universitas Sumatera Utara Struktur Pelaksana SKA-PKPA. Penanggung Jawab : Ahmad Sofian Koordinator Program : Misran Lubis Koordinator : Catur Muhammad Sarjono Staff Pendidikan dan Keterampilan : Wina Mariana Kepala Pelatih Sepakbola : Mukhlis Kegiatan yang telah dilakukan Bidang Pendidikan dan Keterampilan 1. Memberikan pendidikan tambahan dan keterampilan terhadap anak sanggar. 2. Memberikan motivasi dan sugesti kepada anak-anak untuk tetap bersekolah. 3. Mencari jalan keluar terhadap anak-anak dampingan yang putus sekolah. 4. Membuat penerbitan berkala pameran terhadap karya anak. Bidang Seni dan Musik 1. Menampung dan merekrut anak-anak yang punya bakat dalam seni untuk berlatih musik di dalam studio musik. 2. Membentuk grup musik. Saat ini SKA-PKPA telah memiliki 3 grup musik, yaitu Komic Blue, Komic Radja, dan Komik Gelang. 3. Mendampingi anak-anak dalam latihan musik secara teratur. 4. Melakukan pementasan anak-anak yang sudah dilatih. Universitas Sumatera Utara 5. Membangun sinergi dengan pihak-pihak terkait radio, televisi, dan instansi pemerintahan dan swasta dalam rangka pengembangan kreativitas, khususnya seni musik. Bidang Olahraga 1. Menampung dan merekrut anak-anak yang punya bakat di bidang olah raga, khususnya sepak bola kedalam Sekolah Sepak Bola SSB Scorpions. 2. Memfasilitasi anak-anak jalanan dan anak beresiko sekitar sanggar dengan perlengkapan latihan mulai dari baju, celana, kaos kaki, deker, sepatu yang menunjang latihan. 3. Mendampingi anak-anak untuk latihan sepak bola dan melakukan pertandingan persahabatan secara teratur. 4. Ikut berpartisipasi di dalam turnamen.

B. PUSAT PENDIDIKAN dan INFORMASI HAK ANAK Yayasan KKSP

KKSP adalah sebuah Organisasi Non-Pemerintah yang didirikan tahun 1987. Yayasan KKSP peduli dengan anak-anak yang berada dalam situasi yang sulit.KKSP memiliki status hukum No. 9591YAY1998, jo, 10YAYNOT- Rap1995, and jo, No. 10443YAYPROB2001 dari Ditsospol Sumatera Utara, Dinas Sosial dan Pengadilan Negeri Medan untuk melakukan kegiatannya menurut instruksi Mendagri No 888. Tujuan utama yayasan KKSP adalah : 1. Memberikan hak-hak dasar anak-anak yaitu hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi. Universitas Sumatera Utara 2. Memberikan perlindungan bagi anak-anak dari exploitasi, pelanggaran hak lainnya dan kekerasan. 3. Memberdayakan kelompok masyarakat, pemerintah dan swasta yang berkaitan secara alami dan strategis dengan anak-anak untuk mengembangkan kemandirian, pandangan, pendapat dan partisipasi masyarakat yang lebih luas untuk menegakkan hak anak. 4. Mengembangkan pusat kajian dan jaringan informasi untuk perlindungan anak pada tingkat lokal, nasional, regional dan internasional. B.1 Kelompok Sasaran Yayasan KKSP Yayasan KKSP dalam mengimplementasikan tujuannya memiliki kelompok sasaran, dalam hal ini masyarakat dan anak-anak, khususnya anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus : 1. Anak-anak yang tereksploitasi secara ekonomi mapupun seksual seperti anak jalanan, buruh anak jermal, buruh anak nelayan, buruh anak pertanian dan anak pembantu rumah tangga. 2. Anak-anak yang tereksploitasi secara seksual seperti anak yang dilacurkan, anak yang diperdagangkan untuk tujuan seksual. 3. Anak-anak yang berada dalam kondisi yang darurat seperti anak pengungsi. Universitas Sumatera Utara B.2 Perjalanan program KKSP Program yang ada di Yayasan KKSP tercermin dari divisi-divisi sebagai berikut: B.2.1 Divisi Pendidikan Divisi pendidikan mengembangkan suatu model pendidikan yang disebut pendidikan alternatif. Model pendidikan ini dikembangkan untuk menjawabi model pendidikan yang ada sekarang, tetapi ini dianggap jauh dari kebutuhan anak sesungguhnya. Pendidikan alternatif ini dikembangkan oleh yayasan KKSP sejak tahun 1988, diawali dengan mengembangkan pendidikan non formal untuk taman kanak-kanak. Saat ini, pendidikan alternatif dianggap sebagai model pendidikan terpadu untuk : 1. Meningkatkan pengetahuan anak 2. Membentuk karakter anak 3. Meningkatkan ketrampilan anak. Pendidikan alternatif ini dilaksanakan dengan 2 pendekatan yang tak terpisahkan : B.2.1.1 Pendidikan Alternatif di Taman Kebajikan Pendidikan Alternatif di Taman Kebajikan adalah model pendidikan sekolah untuk anak-anak miskin anak-anak dari kawasan kumuh, anak putus sekolah, buruh anak dan anak jalanan. Model pendidikan ini mempunyai tujuan untuk membentuk karakter, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak serta memperkenalkan pandangan anak pada lingkungan sosial. Menindaklanjutin model pendidikan alternatif yang dikembangkan di Taman Kebajikan, saat ini KKSP sedang melakukan pemberdayaan Kelompok masyarakat, pemerintah dan swasta yang berkaitan secara alami dan strategis Universitas Sumatera Utara dengan anak-anak untuk mengembangkan kemandirian, pandangan, pendapat dan partisipasi masyarakat yang lebih luas dengan membentuk Sanggar Taman Baca dan bermain di beberapa wilayah tempat alumni Taman Kebajikan berada. Taman Baca dan Bermain akan dikembangkan menjadi taman remaja dan taman dewasa yang akan memfasilitasi masyarakat dalam hak-hak petani, buruh atau masalah- masalah sosial-politik. Tujuan utama dari Taman Baca dan Bermain: 1. Menyediakan sanggar bermain dan belajar anak pada komunitas 2. Menumbuhkan partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di lingkungannya. Kegiatannya : 1. Melakukan sosialisasi kegiatan kepada masyarakat dalam pembentukan pengurus dan penyelenggara perpustakaan taman Baca dan Bermain 2. Mempersiapkan sarana dan prasarana taman Baca dan Bermain 3. Memberikan training mengelola kegiatan taman Baca dan Bermain kepada relawan 4. Menjalankan kegiatan perpustakaan 5. Membentuk kelompok bermain anak di setiap lokasi dampingan 6. Melakukan kegiatan perlombaan 7. Melakukan kegiatan pementasan dan pameran 8. Melakukan kegiatan jambore anak Universitas Sumatera Utara 9. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan relawan Taman baca dan bermain tentang perspektif hak anak 10. Melakukan training dan diskusi-diskusi 11. Sharing pengalaman antar relawan dan pendamping 12. Terselenggaranya kegiatan-kegiatan anak-anak yang diprakarsai oleh pengurus taman Baca dan Bermain 13. Memberikan Training Management organisasi kepada pengurus organisasi. B.2.1.2 Pendidikan Alternatif untuk anak jalanan Dimulai tahun 1990, KKSP melakukan pendidikan alternatif untuk anak jalanan dengan menggunakan pendekatan basis jalanan dan center. Program ini mengorganisir dan memfasilitasi sekitar 220 anak jalanan di 7 lokasi yaitu Terminal bus terpadu Amplas, Petisah, Aksara Plaza, Sukaramai, Simpang Ramayana, Simpang Halat dan Rumah Musik. Kebanyakan anak-anak datang dari luar kota Medan. Mereka bekerja dan tinggal di jalan tanpa perhatian keluarga. Disamping itu juga tanpa pendidikan, perhatian dan kasih sayang, mereka menghadapi begitu banyak kekerasan baik secara fisik dan non-fisik. Pendidikan alternatif yang diberikan pada anak jalanan adalah pendidikan luar sekolah pendidikan alternatif di Taman Kebajikan, dimana anak-anak dapat mengakses berbagai media pendidikan yang tersedia di Taman Kebajikan. Pendidikan ini berbeda dengan pendidikan formal yang memakai system classroom, Taman kebajikan mencoba untuk memperkenalkan prisip belajar yang tidak mengenal batas ruang dalam pendekatannya. Penyediaan fasilitas belajar di Universitas Sumatera Utara ruang belajar, Rumah music, Sanggar dan Basis jalanan dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan alternatif yang sebenarnya. Tujuan pendidikan luar sekolah adalah untuk pengembangan karakter, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan,namun tetap mempertimbangkan prinsip pluralism,partisipasi dan semua orang adalah guru. Pendekatan pendidikan luar sekolah diimplementasikan dalam kegiatan pendidikan seperti : 1. Tulis baca 2. Nilai Sosial dan Moral 3. HAM 4. Hak Anak 5. Prinsip Partisipasi Anak dan Demokrasi 6. Hak buruh 7. Kepemimpinan 8. Organisasi 9. Kerajinan tangan Disamping itu, seni dan olahraga ditempatkan sebagai media pendidikan untuk anak-anak baik sebagai media pembebasan dan organisir antara komunitas anak. Sekarang, KKSP mengorganisir anak jalanan di Sumatera Utara dan membentuk organisasi anak-anak se-Sumatera Utara yang terdiri dari anak jalanan, anak-anak desa, buruh anak dan anak-anak sektor lain. Media kreatif yang akan dikembangkan adalah: 1. Klub Seni Universitas Sumatera Utara - Klub musik - Klub theater - Melukis - Puisi 2. Olahraga Pendidikan pada anak jalanan juga pendidikan jurnalistik untuk anak-anak melalui media tualang. Tualang adalah majalah anak-anak, yang dikelola oleh anak-anak mulai dari pengumpulan berita, percetakan sampai kepada pendistribusian. B.2.1.3 Pendidikan Pencegahan Perdagangan Anak Pendidikan pencegahan terhadap perdagangan anak dimulai sejak tahun 2002, ini dilakukan karena semakin meningkatnya jumlah korban anak yang diperdagangkan setiap tahunnya. Banyak anak yang menjadi korban adalah yang berasal dari keluarga yang memiliki tingkat ekonomi dan jenjang pendidikan yang rendah. Selain itu juga salah satu penyebab meningkatnya korban perdagangan karena minimnya informasi yang diterima. Pendidikan yang diberikan pada masyarakat umum khususnya anak, adalah pendidikan awal, dimana mereka diberikan pengetahuan tentang apa yang dimaksud dengan perdangan anak dan bahaya apa saja bagi yang menjadi korban. Selain melakukan pendidikan terhadap komunitas anak dan orang dewasa, juga melakukan kerjasama dengan pemerintah kota untuk membuat standar pelayanan dan penanganan bagi korban. Ruang lingkup kegiatan pendidikan ini antara lain : Universitas Sumatera Utara 1. Melakukan pendidikan pencegahan perdagangan anak di masyarakat yang diindikasi sebagai daerah sending, transit, dan receiving area 2. Membentuk kelompok anak di daerah dampingan, kelompok ini akan menjadi leader di masing-masing daerah untuk melakukan pendidikan terhadap teman sebaya dan juga melakukan kampanye anti perdagangan anak. 3. Melakukan Training Of Trainer untuk pendidikan komunitas anti child trafficking level satu, pendidikan ini dilakukan secara general dan ini dilakukan pada anak dan orang dewasa untuk meningkatkatkan kapasitas dan pengetahuan tentang perdagangan anak. 4. Memberikan perlindungan dan penanganan kasus kepada anak korban perdagangan B.2.2 Divisi Informasi dan Advokasi Divisi informasi dan advokasi mengembangkan satu program informasi dan advokasi untuk mendistribusikan informasi tentang kondisi anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus di Indonesia khususnya di Sumatera Utara dan melakukan tekanan untuk mendorong munculnya kebijakan dan impelmentasi perumusan hak-hak anak khususnya. Lebih jauh lagi, program informasi dan advokasi juga mencoba untuk mengembangkan pendidikan pada masyarakat tentang masalah hak anak melalui e-mail, pressrelease, portal forum anak, dan lain-lain. Saat ini yayasan KKSP lebih concern pada pengembangan advokasi non- ligitasi. Yang diimplementasikan melalui : 1. Monitoring pelanggaran dan kekerasan pada anak jalanan. 2. Investigasi dan monitoring kondisi pelacur anak. Universitas Sumatera Utara 3. Kampanye tentang masalah anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus melalui media elektronik seperti radio, inter-net dan televisi dan media cetak seperti newsletter, koran dan majalah secara nasional atau internasional. 4. Seminarworkshop 5. Memperkuat basis komunitas 6. Melakukan tekanan pada DPRD untuk perubahan kebijakan yang berpihak pada anak. 7. Mendampingi anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus. 8. Melakukan penyadaran kepada publik tentang hak anak. Namun demikian, KKSP juga melakukan usaha advokasi legislasi tentang masalah yang berhubungan dengan hak anak. Upaya ligitasi yang sedang dilakukan adalah : 1. Membuat analisa kebijakan tentang kesehatan 2. Membuat analisa kebijakan tentang pendidikan 3. Menjadi team perumus dalam pembuatan SOP penanganan korban perdagangan anak 4. Mengajukan Draft SOP penanganan pengemis dan gelandangan 5. Mengajukan Draft Qanun Perlindungan Anak Kabupaten Aceh barat. B.2.3 Divisi Kesehatan Divisi ini bertujuan untuk untuk memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat dan anak-anak khususnya anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus. Program dan kegiatan divisi ini antara lain : 1. Pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dan anak-anak melalui Klinik Taman Sehat Yayasan KKSP Universitas Sumatera Utara 2. Pemeriksaan kesehatan berkala dan pemberian makanan bergizi pada anak jalanan. 3. Mempromosikan kesehatan mandiri melalui diskusi berkala dengan anak-anak. B.2.4 Program Children Center Program ini dibentuk untuk membuat satu pusat kegiatan yang ada di KKSP yang ruang lingkup penjangkauannya adalah masyarakat luas. Dalam children center ini akan mengembangkan tentang pendidikan rekreatif pada anak lewat media seni musik, teater, lukis dan tari. Kegiatan di Children Center : 1. Dessiminasi konsep children center ke publik 2. Melakukan pendidikan rekreatif melalui media seni musik, teater, lukis, dan tari 3. Mengadakan children camp atau children family setiap satu tahun sekali 4. Menyediakan buku-buku bacaan 5. Mengembangkan permainan tradisional yang kreatif 6. Memberikan pendidikan komputer dan internet kepada anak 7. Membangun web untuk anak 8. Melakukan diskusi-diskusi tentang persoalan anak, pengembangan potensi anak dan kebijakan nasional dan daerah mengenai persoalan anak Universitas Sumatera Utara 9. Melakukan kampanya nilai sosial anak lewat pameran, karnaval dan memberikan penghargaan kepada yang respon pada nilai-nilai sosial anak. 10. Menerbitkan buku cerita anak B.2.5 Jaringan Untuk mengangkat masalah hak anak dan untuk memperbaiki kebijakan yang berhubungan dengan kepentingan anak-anak, maka KKSP mengembangkan dan mempunyai jaringan kerja dengan NGO lain, antara lain: 1. Konsorsium Anak Jalanan Indonesia 2. Koalisi Nasional untuk Anak-anak dan Perrmpua n di Aceh 3. Children Righs Watch 4. Dewan Perlindungan Hak Anak 5. Konsorsium untuk anti-eksploitasi seksual anak 6. Koalisi untuk Indonesia Sehat 7. Child Worker IN Asia CWA 8. Koalisi NGO Pemantau Hak Anak 9. IFM-SEI International Falcon movement Socialist Educational 10. Indonesia Acts Indonesia Againts Child Trafficking 11. South East Asia Children Soldier Coalition B.2.6 Organisasi KKSP berbentuk yayasan dimana strukturnya dibagi menjadi 2 bagian yaitu badan pengurus dan eksekutif. Badan pengurus terdiri dari 5 anggota dan dipimpin seorang ketua yayasan, dan eksekutif dipimpin oleh seorang direktur eksekutif dan terdiri dari 64 staff Universitas Sumatera Utara 1. Directur Eksekutif : Muhammad Jailani, S.Sos. MA Staff : 29 orang 2. Alamat :Jl. Stella III No.88, Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan 3. E-mail : childcomindosat.net.id Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISA DATA