Gambar 3.4. Model Maturity
Sumber :The IT Governance Institute,2005 : P19
Dengan adanya maturity level model, maka organisasi dapat mengetahui posisi maturity-nya saat ini dan secara terus menerus serta secara
berkesinambungan harus berusaha untuk meningkatkan levelnya sampai tingkat tertinggi agar aspek governance terhadap teknologi informasi dapat berjalan
secara efektif. Penilaian dan pengukuran level maturity
dilakukan dengan mempertimbangkan 6 atribut maturity, yaitu
6
: 1.
Awareness and communication AC Terdapatnya kesadaran pihak manajemen terhadap pentingnya proses TI.
Kesadaran ini menyangkut adanya pengetahuan atau wawasan yang melatarbelakangi pentingnya TI. Kesadaran ini juga harus dibarengi dengan
kesadaran akan resiko beserta implikasinya yang harus disikapi dengan bijak dan tepat.
2. Policies standards and procedure PSP
Adanya aturan dalam bentuk kebijakan, standar dan prosedur dalam proses TI yang didefenisikan secara formal dan terdokumentasi. Pendefenisian dan
penerapan prosedur diharapkan menjadi acuan standar yang bersifat preskriptif. 3.
Tools and automation TA Alat bantu diperlukan untuk mengotomasikan aktivitas proses, sehingga proses
dapat dilakukan secara efektif. Penggunaan alat bantu tersebut mengacu pada standar yang telah ditetapkan dalam rencana strategis TI yang telah ditetapkan
perusahaan. Skill and expertise SE
Pelaksanaan peran terkait dengan proses pengelolaan data harus dibekali dengan pengetahuan berupa keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk dapat
melaksanakan peran-perannya dengan baik. 4.
Responsibilities and accountabilities RA Peran dan tanggungjawab dalam proses kerja harus didefinisikan, sehingga
mendukung efektifitas pelaksanaannya. Dengan mengetahui peran dan tanggungjawabnya maka para pelaksana dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik. 5.
Goal setting and measurement GSM Keseluruhan yang dilakukan dalam proses kerja dimaksudkan untuk mencapai
misi perusahaan secara efektif.
6
Lenggana, Tresna. Perancangan Model Tata Kelola Teknologi Informasi Pada PT. Kereta Api Indonesia Berbasis Framework COBIT. Jurnal Magister Informatika. Institut Teknologi Bandung, 2007.
Gambar 3.5. Representasi Keterkaitan antar Atribut Maturity
Sumber : Indra Dwi Hartanto, Analisis Kesenjangan Menggunakan COBIT, ITS ,2008
3.6.2. Critical Success Factors CSF
Menetapkan petunjuk implementasi yang berorientasi manajemen yang paling penting untuk mencapai pengendalian pada proses-proses TI.
3.6.3. Key Goal Indicators KGI
Mendefenisikan pengukuran kepada pihak manajemen, apakah proses TI yang dilakukan telah mencapai tujuan perusahaan.
3.6.4. Key Performance Indicators KPI
Indikator-indikator utama yang menentukan ukuran-ukuran seberapa baiknya proses TI bekerja dalam memungkinkan sasaran dapat dicapai.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih adalah PT. PLN Persero Rayon Medan Kota di Jl. Listrik No. 8 Medan, Sumatera Utara. .
4.2. Sifat Penelitian
Penelitian yang dilakukan berdasarkan sifatnya termasuk action research. Action research atau penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan metode
kerja menjadi lebih efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas perusahaan dapat meningkat.
4.3. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian terdiri dari pengumpulan data dan analisis pemecahan masalah. Pengumpulan data menggambarkan bagaimana cara pengambilan data
sedangkan analisis pemecahan masalah adalah bagaimana cara mengatasi masalah yang ada.
4.3.1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diambil sendiri oleh peneliti, sedangkan data sekunder
merupakan data yang telah terdapat pada perusahaan.
4.3.1.1. Data primer
Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angketkuesioner. Kuesioner ini diberikan kepada para karyawan di PT.PLN persero Rayon Medan
Kota. Untuk mengetahui tingkat validitas dan reabilitas data, maka dilakukan
penyebaran kuesioner pendahuluan, dikarenakan PLN Rayon Medan Kota memiliki jumlah karyawan yang terbatas sedangkan untuk melihat tingkat
kevalid-an suatu penelitian minimal jumlah responden harus 30 Umar Husein, 2003, sehingga penyebaran kuesioner pendahuluan dilakukan di PLN Cabang
Medan dengan menggunakan simple random sampling. Setelah valid dan reliabel, kemudian disebarkan ulang sebanyak 18 kuesioner jumlah semua karyawan PLN
Rayon medan kota untuk mengidentifikasi bagaimana penggunaan teknologi informasi di PLN Rayon Medan Kota.
4.3.1.2.Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari lapangan, seperti :
1. Data gambaran umum perusahaan, seperti sejarah perusahaan, visi dan misi
perusahaan dan struktur organisasi berserta job description. 2.
Studi literaturstudi kepustakaan tentang teori dan hal yang berhubungan
dengan penelitian.