Dengan memanfaatkan metode COBIT perusahaan dapat melakukan pengawasan maupun evaluasi sehubungan dengan proses kerja yang
dilakukan, sehingga informasi perusahaan dapat terlindungi.
1.6 Ringkasan
Adapun ringkasan dari penelitian ini adalah : BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup dan manfaat penelitian.
BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN Menguraikan perusahaan listrik negara, visi, misi dan motto
perusahaan, struktur organisasi dan teknologi informasi di PLN. BAB III LANDASAN TEORI
Menampilkan Control Objectives for Information And Related Technology COBIT, kelebihan COBIT dari metode lain, kegunaan
COBIT, kerangka kerja COBIT, ruang lingkup COBIT dan pedoman manajemen COBIT.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Memberikan lokasi penelitian, sifat penelitian, tahapan penelitian
serta kesimpulan dan saran. BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Mengidentifikasi keseluruhan data meliputi : data primer dan sekunder dilanjutkan dengan pengolahan data.
BAB VI ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
Menganalisis hasil dari pengolahan data, kemudian diteruskan dengan pemecahan masalah dalam penelitian ini meliputi level
maturity untuk domain perencanaan, pemilihan teknologi dan implementasi, proses operasional dan pengawasan dan evaluasi.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Menjelaskan tentang rangkuman hasil pengolahan data dan analisis
yang dilanjutkan dengan saran.
BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN
2.1. Perusahaan Listrik Negara
Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk
keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik tersebut berkembang untuk kepentingan umum, diawali dengan perusahaan swasta Belanda yaitu NV. NIGM
yang memperluas usahanya dari bidang gas ke bidang tenaga listrik. Selama Perang Dunia II berlangsung, perusahaan-perusahaan listrik
tersebut dikuasai oleh Jepang dan setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan-perusahaan listrik tersebut direbut oleh pemuda-
pemuda Indonesia pada bulan september 1945 dan diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno
membentuk jawatan listrik dan gas dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik hanya sebesar 157,5 MW saja.
2.2. Visi, Misi dan Motto Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki visi, misi dan motto, begitu juga dengan PLN. Berikut ini visi, misi serta motto dari Perusahaan Listrik Negara :