2.8.2 Keunggulan Gel
Keunggulan gel pada formulasi sediaan antijerawat : 1. Waktu kontak lama Kulit mempunyai barrier yang cukup tebal, sehingga
dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk zat aktif dapat berpenetrasi. 2. Kadar air dalam gel tinggi
Jumlah air yang banyak dalam gel akan menghidrasi stratum corneum sehingga terjadi perubahan permeabilitas stratum corneum menjadi lebih permeabel
terhadap zat aktif yang dapat meningkatkan permeasi zat aktif. 3. Resiko timbulnya peradangan ditekan
Kandungan air yang banyak pada gel dapat mengurangi resiko peradangan lebih lanjut akibat menumpuknya lipida pada pori-pori, karena lipida tersebut
merupakan makanan bakteri jerawat
Lieberman, 1997.
2.9 Preformulasi
Bahan-bahan yang digunakan dalam formula gel ekstrak etanol daun kemenyan adalah hidroksipropil metilselulosa HPMC, propilenglikol, metil
paraben, propil paraben, dan alkohol.
2.9.1 Hidroksipropilmetilselulosa
Hidroksipropilmetilselulosa berfungsi sebagai penyalut, polimer untuk sediaan lepas lambat, penstabil, pensuspensi, pengikat tablet dan peningkat viskositas.
Hidroksipropil metilselulosa merupakan serbuk berwarna putih-krem, tidak berbau, dan tidak berasa. Larutan hidroksipropil metilselulosa 1 bb memiliki pH sebesar
5,5-8. Hidroksipropil metilselulosa larut dalam air dingin, praktis larut dalam air dingin, praktis tidak larut dalam kloroform, etanol dan eter, tetapi larut dalam
campuran etanol-diklormetan, metanoldiklormetan dan air-alkohol. Hidroksipropil metilselulosa merupakan serbuk yang stabil, meskipun bersifat higroskopis setelah
pengeringan. Larutan hidroksipropil metilselulosa stabil pada pH 3-11. Peningkatan
Universitas Sumatera Utara
temperatur dapat menurunkan viskositas larutan. Larutan hidroksipropil metilselulosa dalam air sangat mudah ditumbuhi mikroorganisme, maka perlu diberi pengawet.
Hidroksipropil metilselulosa incompatible dengan zat-zat pengoksidasi Wade, 1994.
2.9.2 Propilenglikol
Propilenglikol berfungsi sebagai pengawet, emollient, humektan, plasticizer dan pelarut yang bercampur dengan air. Propilenglikol merupakan cairan jernih
kental, tidak berwarna, tidak berbau dan memiki rasa manis. Propilenglikol dapat bercampur dengan etanol, gliserin, dan air, serta tidak bercampur dengan minyak
mineral, tetapi bercampur dengan minyak esensial. Pada suhu rendah, propilenglikol tetap stabil dalam wadah tertutup rapat, tetapi pada suhu tinggi dan di tempat terbuka,
propilenglikol akan teroksidasi. Propilenglikol bersifat higroskopis dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, terhindar dari cahaya, serta di tempat sejuk dan
kering. Propilenglikol incompatible dengan zat-zat pengoksidasi seperti kalium permanganat dan bersifat lebih iritan terhadap kulit dari pada gliserin Wade, 1994.
2.9.3 Metil Paraben
Metil paraben merupakan serbuk kristal tidak berwarna sampai putih dan tidak berbau dan digunakan sebagai pengawet. Metil paraben larut dalam 3 bagian
etanol, 5 bagian propilenglikol, 60 bagian gliserin dan 400 bagian air. Metil paraben aktif pada rentang pH yang luas dan memiliki aktivitas antimikroba spektrum luas.
Konsentrasi metil paraben yang biasa digunakan pada sediaan topikal adalah 0,02-0,3 . Aktivitas antimikroba efektif pada pH 4-8 dan aktivitas berkurang dengan
bertambahnya pH disertai pembentukan anion fenolat. Larutan metil paraben dalam air dengan pH 3-6, stabil dalam penyimpanan selama 4 tahun pada suhu kamar,
sedangkan pada pH lebih dari 8 akan cepat terhidrolisis. Metil paraben incompatible dengan surfaktan anionik, bentonit, magnesium trisilikat, talk, tragakan, dan sorbitol.
Plastik dapat mengabsorpsi metil paraben. Metil paraben akan berubah warna apabila
Universitas Sumatera Utara
terjadi kontak dengan besi dan hidrolisis terjadi apabila ada basa lemah dan asam kuat Wade, 1994.
2.9.8 Propil Paraben