terjadi kontak dengan besi dan hidrolisis terjadi apabila ada basa lemah dan asam kuat Wade, 1994.
2.9.8 Propil Paraben
Propil paraben merupakan serbuk kristalin putih, tidak berbau, dan tidak berasa serta berfungsi sebagai pengawet. Konsentrasi propil paraben yang digunakan
pada sediaan topikal adalah 0,01-0,6 . Propil paraben efektif sebagai pengawet pada rentang pH 4-8, peningkatan pH dapat menyebabkan penurunan aktivitas
antimikrobanya. Propil paraben sangat larut dalam aseton dan etanol, larut dalam 250 bagian gliserin dan sukar larut di dalam air. Larutan propil paraben dalam air dengan
pH 3-6, stabil dalam penyimpanan selama 4 tahun pada suhu kamar, sedangkan pada pH lebih dari 8 akan cepat terhidrolisis. Propil paraben inkompatibel dengan
surfaktan nonionik. Plastik, magnesium silikat, magnesium trisilikat, dan pewarna ultramarine blue dapat mengabsorpsi propil paraben sehingga mengurangi efek
antimikrobanya. Propil paraben akan berubah warna apabila terjadi kontak dengan besi dan hidrolisis terjadi apabila ada basa lemah dan asam kuat Wade, 1994.
2.9.9 Alkohol
Alkohol digunakan sebagai pengawet, desinfektan, pelarut dan merupakan zat yang
mampu berpenetrasi ke dalam kulit . Alkohol adalah cairan tidak berwarna, mudah menguap, memiliki bau yang khas, dan mudah terbakar. Alkohol mudah bercampur
dengan kloroform, eter, gliserin, dan air. Alkohol inkompatibel dengan zat-zat pengoksidasi, reaksi dengan alkali akan menyebabkan alkohol berwarna gelap dan
apabila di dalam larutan ada garam-garam organik, garam tersebut akan mengendap Wade, 1994.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Obat Tradisional, Laboratorium Teknologi Formulasi Steril dan Laboratorium Farmasetika Dasar, Fakultas
Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental
parametrik. Sebelum pembuatan ekstrak etanol daun kemenyan dilakukan identifikasi tumbuhan dan karakterisasi simplisia. Kemudian dilanjutkan dengan
pembuatan ekstrak etanol daun kemenyan secara maserasi, pembuatan sediaan gel dari ekstrak etanol daun kemenyan dan evalusi stabilitas sediaannya, pengujian
aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kemenyan Styrax benzoin Dryand. juga pada sediaan gel ekstak etanol daun kemenyan terhadap bakteri
Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis dengan metode difusi agar.
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan adalah: spektrofotometer Visibel Dynamica Halo Vis-10, laminar airflow cabinet Astec HLF 1200 L, oven Gallenkamp,
autoklaf Fison, inkubator Memmert, lemari pendingin Toshiba, neraca kasar Ohanus, neraca analitik Mettler AE 200, mikroskop, pH meter Trans
Instrumen, viskometer bola jatuh Haake 597 Gerbruder Berlin, stopwatch, rotary evaporator Haake D, freeze dryer Modulio, blender, alat maserasi, alat
penetapan kadar air, lemari pengering, jarum ose, bunsen, mikro pipet Eppendorf, pipet tetes, bola karet, alumunium foil, kertas perkamen, tissu,
Universitas Sumatera Utara