Hasil Pengamatan Homogenitas Sediaan Hasil Penentuan pH Sediaan Hasil Penentuan Viskositas sediaan

4.5.2 Hasil Pengamatan Homogenitas Sediaan

Pengamatan homogenitas sediaan gel ekstrak etanol daun kemenyan dilakukan dengan cara mengoleskan sejumlah tertentu sediaan pada dua keping kaca transparan. Hasil dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Data Pengamatan Homogenitas Sediaan Pengamatan Sediaan Lama pengamatan hari 7 14 21 28 35 Homogenitas FI h h h h h h FII h h h h h h Keterangan: h : homogen Hasil pemeriksaan homogenitas pada awal menunjukkan bahwa seluruh sediaan gel tidak memperlihatkan adanya butir-butir kasar pada saat sediaan dioleskan pada kaca transparan. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat mempunyai susunan yang homogen Ditjen POM, 1985. Hasil dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 60.

4.5.3 Hasil Penentuan pH Sediaan

Penentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter Trans instruments. Hasil dapa dilihat pada tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Data Pengukuran pH Sediaan Pengamatan Sediaan Lama pengamatan hari 7 14 21 28 35 pH FI 3,8 3,8 3,77 3,77 3,73 3,7 FII 3,76 3,73 3,7 3,7 3,7 3,7 Blanko 4,3 4,23 4,23 4,2 4,2 4,2 Universitas Sumatera Utara Hasil pemeriksaan pH sediaan menunjukkan bahwa sediaan sedikit bersifat asam lemah. Hal ini disebabkan pH dari ekstrak 3,9 – 4,0 lebih rendah dibanding basis gel 4,2 – 4,3. Secara umum pH sediaan relatif stabil. Tingkat keasaman pH kulit mantel asam kulit antara 3,5 – 5 Tranggono, R.I. dan Latifah, F.; 2007. Mengacu pada nilai pH di atas, sediaan gel ekstrak etanol daun kemenyan masih memenuhi persyaratan.

4.5.4 Hasil Penentuan Viskositas sediaan

Penentuan viskositas dilakukan dengan menggunakan viskometer bola jatuh Haake 597 Gerbruder Berlin. Hasil dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini. Tabel 6. Data Viskositas Sediaan Sediaan Viskositas cp FI 652,379 FII 669,707 Blanko 591,187 Keterangan: = hasil rata-rata tiga kali pengukuran Hasil penentuan nilai viskositas sediaan di atas menunjukkan semakin besar jumlah penambahan ekstrak etanol daun kemenyan semakin besar pula nilai viskositas sediaan. Hal ini disebabkan ekstrak etanol mempunyai tekstur yang lebih kental dibanding basis gel yang digunakan untuk sediaan. Universitas Sumatera Utara

4.5.5 Hasil Uji Iritasi

Dokumen yang terkait

Formulasi Krim Yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia sp.) dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

44 269 103

Formulasi Sediaan Gel dari Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) dan Uji Aktivitasnya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

23 97 92

Formulasi Sediaan Gel Dari Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

45 235 99

Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Kecapi (Sandoricum koetjape Merr.) Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Penyakit Kulit Secara In Vitro

2 46 111

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Dan Getah Kemenyan (Styrax benzoin Dryand.) Terhadap Beberapa Mikroba

3 83 85

Perbanyakan Bibit Kemenyan Sumatrana (Styrax benzoin Dryander) Secara Kultur Jaringan Tanaman

1 66 43

Formulasi Krim Yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia sp.) dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

0 0 24

Formulasi Sediaan Gel dari Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) dan Uji Aktivitasnya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

0 3 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jerawat - Formulasi Sediaan Gel dari Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) dan Uji Aktivitasnya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

1 1 14

FORMULASI DAN UJI ANTIBAKTERI PENYEBAB JERAWAT DARI GEL EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) SKRIPSI

0 0 13