Sifat Gel Uraian Gel

5. Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama 30 menit dan temperatur sampai titik didih air.

2.8 Uraian Gel

Gel kadang-kadang disebut jeli, merupakan sistem semi padat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Jika massa gel terdiri dari jaringan partikel kecil yang terpisah, gel digolongkan sebagai sistem dua fase misalnya Gel Aluminium Hidroksida. Dalam sistem dua fase, jika ukuran partikel dari fase terdispersi relatif besar, massa gel kadang-kadang dinyatakan sebagai magma misalnya Magma Bentonit. Baik gel maupun magma dapat berupa tiksotropik, membentuk semipadat jika dibiarkan dan menjadi cair pada pengocokan. Sediaan harus dikocok dahulu sebelum digunakan untuk menjamin homogenitas dan hal ini tertera pada etiket. Jika massanya banyak mengandung air, gel itu disebut jelly. Gel fase tunggal terdiri dari makromolekul organik yang tersebar serba sama dalam suatu cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul makro yang terdispersi dan cairan. Ditjen POM, 1995.

2.8.1 Sifat Gel

Gel memiliki sifat yang khas: 1. Dapat mengembang karena komponen pembentuk gel dapat mengabsorbsi larutan yang menyebabkan terjadinya pertambahan volume. Pelarut akan berpenetrasi di antara matriks gel dan terjadi interaksi antara pelarut dengan gel. Pengembangan gel kurang sempurna jika terjadi ikatan silang antara polimer di dalam matriks gel yang dapat menyebabkan kelarutan komponen gel berkurang. Universitas Sumatera Utara 2. Sineresis, yaitu proses yang terjadi akibat adanya kontraksi di dalam massa gel. Cairan yang terjerat akan ke luar dan akan berada di atas permukaan gel. Pada saat pembentukan gel terjadi tekanan yang elastis sehingga terbentuk massa gel yang tegar. Mekanisme terjadinya kontraksi berhubungan dengan fase relaksasi akibat adanya tekanan elastis pada saat terbentuknya gel. Adanya perubahan pada ketegaran sel akan mengakibatkan karakter antar matriks berubah, sehingga memungkinkan cairan bergerak menuju permukaan, sinerisis dapat terjadi pada hidrogel maupun organogel. 3. Bentuk struktur gel resisten terhadap perubahan atau deformasi dan mempunyai aliran viskoelastik. Struktur gel dapat bermacam-macam tergantung dari komponen pembentuk gel Lieberman, 1997. Struktur gel dapat bermacam-macam tergantung dari komponen pembentuk gel. Bentuk struktur gel antara lain struktur kumparan acak, heliks, batang, dan bangunan kartu. Sediaan farmasi umumnya menggunakan gel dengan struktur kumparan acak yang terbentuk dengan mekanisme interaksi antar polimer. Pembentukan gel sangat tergantung dari konsentrasi polimer dan afinitas pelarut terhadap polimer Lieberman, 1997. Ada tiga macam sifat pelarut dalam struktur gel, yaitu: pelarut yang bebas terperangkap di dalam struktur tiga dimensi gel. Berdasarkan ketiga sifat pelarut tersebut di atas, maka pembentukan gel tergantung dari konsentrasi polimer dan aktivitas pelarut terhadap polimer. Pelarut yang biasa digunakan untuk gel adalah air hidrogel dan pelrut organic organogel. Xerogel adalah basis gel yang padat dengan kandungan komponen pembentuk gel dalam pelarut dengan jumlah minimum yang diperoleh dengan menguapkan pelarutnya Lieberman, 1997. Universitas Sumatera Utara

2.8.2 Keunggulan Gel

Dokumen yang terkait

Formulasi Krim Yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia sp.) dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

44 269 103

Formulasi Sediaan Gel dari Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) dan Uji Aktivitasnya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

23 97 92

Formulasi Sediaan Gel Dari Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

45 235 99

Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Kecapi (Sandoricum koetjape Merr.) Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Penyakit Kulit Secara In Vitro

2 46 111

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Dan Getah Kemenyan (Styrax benzoin Dryand.) Terhadap Beberapa Mikroba

3 83 85

Perbanyakan Bibit Kemenyan Sumatrana (Styrax benzoin Dryander) Secara Kultur Jaringan Tanaman

1 66 43

Formulasi Krim Yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia sp.) dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

0 0 24

Formulasi Sediaan Gel dari Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) dan Uji Aktivitasnya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

0 3 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jerawat - Formulasi Sediaan Gel dari Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) dan Uji Aktivitasnya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

1 1 14

FORMULASI DAN UJI ANTIBAKTERI PENYEBAB JERAWAT DARI GEL EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) SKRIPSI

0 0 13