BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Sapto 2004 melakukan penelitian dengan judul ”Evaluasi Atas Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.36
Tentang Akuntansi Asuransi Jiwa”. Pada penelitian tersebut variabel yang digunakan adalah Pendapatan Premi dan Akuntansi Keuangan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada PT Asuransi Jiwasraya Persero tidak mengakui pendapatan premi berdasarkan premi kontrak jangka pendek dan premi kontrak
jangka panjang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.36 tetapi lebih mengutamakan pada cara pembayaran premi secara berkala atau
sekaligus. Donna 2009 melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Pengaruh
Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Premi Pada PT Asuransi Wahana Tata Cabang Medan”. Pada penelitian tersebut variabel yang digunakan adalah Biaya
Pemasaran, Biaya Pegawai, Biaya Umum dan Administrasi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik yaitu uji secara parsial uji-t dan uji
serempak uji-F dengan tingkat signifikansi α 5. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa biaya pemasaran, biaya pegawai, biaya umum dan administrasi secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama terhadap pendapatan premi. Pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa biaya pemasaran merupakan variabel yang paling dominan
mempengaruhi pendapatan premi sedangkan biaya pegawai, biaya umum dan
administrasi secara parsial tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan premi.
B. Pengertian Asuransi
Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko yang mendasar seperti risiko kematian atau dalam
menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki. Menurut Salim 2005:1, asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil
sedikit yang sudah pasti sebagai pengganti substitusi kerugian-kerugian besar yang belum pasti.
Menurut Djojosoedarso 2003:71, asuransi artinya transaksi pertanggungan yang melibatkan dua pihak yaitu tertanggung dan penanggung.
Penanggung menjamin pihak tertanggung, bahwa ia akan mendapat penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin akan dideritanya, sebagai akibat dari suatu
peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau yang semula belum dapat ditentukan kapan terjadinya. Sebagai kontra prestasinya, si tertanggung
diwajibkan membayar sejumlah uang kepada si penanggung, yang besarnya sekian persen dari nilai pertanggungan, yang biasanya disebut premi.
Sedangkan pengertian asuransi menurut ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 2 tahun 1992 dalam Kasmir 2004:276 :
“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul akibat suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan
suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.”
Dari definisi asuransi yang diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa asuransi adalah perjanjian antara dua pihak tertanggung masyarakat untuk mengalihkan
risiko atas diri ataupun harta bendanya kepada pihak penanggung pihak asuransi dan membayarkan sejumlah uang dalam bentuk premi kepada pihak penanggung.
C. Manfaat Asuransi