d. Latihan Harus Progresif Latihan bersifat progresif, artinya dalam pelaksanaan latihan dilakukan dari
yang mudah ke yang sukar, sederhana ke kompleks, umum ke khusus, bagian ke keseluruhan, ringan ke berat, dan dari kuantitas ke kualitas, serta dilaksanakan secara
kontinyu, maju dan berkelanjutan. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam proses latihan harus dilakukan secara kontiyu dan meningkat melanjutkan latihan sebelumnya.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa latihan merupakan sebuah aktivitas fisik yang dilakukan secara sistematis, dalam jangka waktu yang
panjang, dilakukan berulang-ulang, meningkat, dan dengan sebuah metoda tertentu sesuai tujuan yang diinginkan. Proses berlatih yang dilakukan secara
teratur,terencana, berulang-ulang dan semakin lama semakin bertambah bebannya,
serta dimulai dari yang sederhana ke yang komplek.
Jackson and Brown 2003 menyatakan beberapa alasan untuk memberikan back exercise pada penderita NPB:
a. Untuk mengurangi rasa nyeri b. Untuk menguatkan otot-otot disekitar punggung bawah
c. Untuk mengurangi tekanan mekanis mechanical stress pada struktur
tulang belakang d. Untuk meningkatkan kebugaran
e. Untuk mencegah cidera. f. Untuk menstabilkan segment yang mengalami kekendoran hypermobile
g. Untuk memperbaiki postur tubuh
Universitas Sumatera Utara
h. Untuk meningkatkan elastisitas tulang punggung. 2.2.3 Konsep
Back Exercise
Back exercise salah satu bentuk latihan yang bertujuan mengurangi nyeri punggung bawah. Caranya adalah dengan penguatan strengthening otot-otot
abdomen dan gluteus maksimus, serta mengulur stretching otot-otot ekstensor punggung. Bentuk latihannya berupa fleksi lumbosakral. Untuk dapat diaplikasikan
dengan tepat, maka syaratnya adalah : 1 latihan teratur dan 2 tidak melebihi batas nyeri.
Sebagai hasil kontraksi dipertahankan 6-8 detik kemudian rileks, gerakan ini akan diikuti interval relaksasi secara spontan, sehingga nyeri akan berkurang dan
mobilitas lebih memungkinkan terjadi. Durasi kontraksi setelah 8 detik juga dapat memberikan relaksasi otot sehingga penguluran berikutnya diberikan lebih lanjut.
Contoh: 1. Latihan untuk mengulur otot punggung bawah berbaring terlentang, kedua lutut
ditekuk, tarik kedua lutut ke arah dada, lalu turunkan kedua kali ke bawah dan luruskan lutut
Universitas Sumatera Utara
2. Latihan untuk mengulur otot punggung dan memperkuat otot perut. Kedua lutut ditekuk, kencangkan perut bersamaan denga mengencangkan otot bokong sambil
tiup napas, tekan pinggang bawah kelantai
. 3. Latihan untuk memperkuat otot perut. Kedua lutut ditekuk, tangan disilangkan di
belakang kepala, angkat kepala dan tubuh bagian atas sambil mengencangkan perut. Jangan mengencangkan leher, jangan menarik dengan kedua lengan
4. Latihan untuk mempertahankan lengkung punggang bawah. Posisi awal tengkurap. Angkat tubuh bagian atas dengan cara menekan siku, pertahankan pinggul di
bawah, punggung rileks dan kepala posisi nyaman.
Universitas Sumatera Utara
5. Latihan untuk memperkuat otot punggung. Angkat tubuh bagian atas dan pinggang sampai posisi kedua tangan lurus, tahan 6 hitungan lalu kembali ke posisi awal.
6. Latihan untuk mengulur otot punggung, memperkuat otot-otot perut dan punggung, dan fleksibilitas sendi panggul. Bertumpu pada tangan dan lutut
seperti merangkak. Kencangkan perut dan lengkungkan punggung ke atas, lenturkan ke bawah kembali.
. 7. Latihan untuk mengulur otot punggung dan otot paha bagian belakang.
Bungkukkan badan sampai tangan menyentuh lantai
Universitas Sumatera Utara
8. Latihan untuk memperkuat otot punggung dan membentuk kembali mempertahankan lengkung punggung. Letakkan kedua tangan di belakang
pinggang bawah, lengkungan punggung ke belakang, pertahankan kedua lutut tetap lurus, kembali ke posisi tegak.
9. Latihan untuk mengulur otot punggung bagian samping, kanan dan kiri. Letakkan kedua tangan di pinggang, lengkungkan tubuh ke samping kiri, kembali tegak, ke
samping kanan dan kembali tegak.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Lamanya Latihan Back Exercise
Latihan bukan merupakan barang instan yang sekali telan langsung bebas persoalan. Latihan harus dilakukan terus menerus dan dianggap sebagai kebutuhan,
seperti kita butuh makan dan minum. Frekuensi latihan diatur sesuai dengan kemampuan tubuh, sehingga tubuh dapat beradaptasi terhadap rangsangan yang
diterimanya. Pada Latihan nyeri punggung bawah untuk mendapatkan yang baik, di mulai
dengan 15 menit kerja aerobik ringan per hari, 2 sampai 3 kali per minggu, dan kemudian secara bertahap tingkatkan hingga 30 sampai 40 menit per hari, 4 sampai 5
kali per minggu. Latihan peregangan dapat dilakukan setiap hari. Latihan penguatan
harus dilakukan tiga atau empat kali per minggu .Untuk melihat hasilnya diperlukan waktu 6 minggu - 8 minggu.
2.3 Landasan Teori
Petugas Instalasi rekam medik dalam keseharian kerjanya melakukan pekerjaan yang bersifat mengangkat dan membungkuk,memutar badan, duduk terlalu
lama dan berdiri statis dimana ini sangat berpotensi untuk mengakibatkan cedera struktur di punggung bawah. Cedera dari struktur punggung bawah ini disebabkan
faktor mekanis dan berhubungan dengan pekerjaannya yang dapat menyebabkan NPB Everett, 2010. Gerakan yang berulang seperti mengangkat beban dan membungkuk
dapat meningkatkan nyeri pada punggung bawah Regan, 2010. Back exercise dapat mengurangi rasa sakit, menstabilkan, meningkatkan elastistas jaringan dari punggung
Universitas Sumatera Utara
bawah Jackson and Brown 2006. Oleh karenanya, untuk mengurangi keluhan NPB
perlu tindakan back exercise.
Gambar 2.6 Landasan Teori
Faktor resiko perseorangan
1.Usia 2. Berat Badan
Faktor Resiko Pekerjaan
1. Posisi statis 2. Membungkuk
3. Memutar 4. Pekerjaan
Monoton Repetisi
Penekanan pada Otot-otot
Daerah Lumbal Spasme Otot
–otot Daerah Lumbal
Nyeri Punggung
Back Exercise Frekwensi 3 Kali
Seminggu
Waktu 15-30 Menit Meningkat Secara
Bertahap
Elastisitas Jaringan Meningkat, Nyeri
Punggung Bawah Berkurang
Faktor Resiko Perseorangan
1.Usia
2. Berat Badan 3.Jenis Kelamin
4.Posture
Universitas Sumatera Utara
2.4 Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian dapat digambarkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut :
Gambar 2.7 Kerangka Konsep Penelitian
Nyeri Punggung Bawah Pre Exercise:
Back Exercise Intervensi
1. Frekuensi Latihan 3 Kali Seminggu. 2. Lamanya Latihan 15-30 Menit
3. Kekhususan Latihan
Penguatan Penguluran 4. Macam Aktivitas Latihan
Nyeri Punggung Bawah Post Exercise
Pengurangan Nyeri Punggung Bawah
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini ialah penelitian quasi experiment yang sering juga disebut dengan ekskperimen semu dengan rancangan penelitian pre dan post. Disebut
eksperimen semu karena tidak semua variabel luar dikontrol oleh peneliti Praktiknya, 2001.
Desain penelitian digambarkan sebagai berikut :
R O1 ---X1 --- O2 --- X2--- O3. Perlakuan back exercise
Keterangan : R
: Rancangan O1 : Penilaian VAS sebelum perlakuan back exercise.
X1 : Perlakuan NPB dengan menggunakan back exercise 3 minggu pertama
O2 : Penilaian NPB setelah perlakuan back exercise pada jangka waktu 3
minggu pertama. X2
: Perlakuan NPB dengan menggunakan back exercise 3 minggu kedua O3
: Penilaian NPB setelah perlakuan back exercise pada jangka waktu 3 minggu kedua.
Rancangan pada penelitian ini menyangkut beberapa tahapan sejak mulai fase awal 3 minggu I sampai dengan fase 3 minggu ke dua. Tahapan dari fase awal
sampai fase 3 minggu ke dua yaitu:
1 Penilaian VAS pada awal 3 minggu I
Pada tahap awal penelitian ini dilakukan pengukuran derajat nyeri punggung bawah sebelum dilakukan intervensi back exercise dengan skala VAS
43
Universitas Sumatera Utara