lainnya ciri puncak yang terdiri dari 2 atom C, hal ini dapat terjadi karena geseran kimia atom C-7 dan atom C-8 mempunyai geseran kimia yang sama yaitu 31,86
ppm. Demikian juga pada atom C-22 dan ataom C-2’, muncul pada geseran kimia yang sama yaitu pada geseran kimia 33,90 ppm mempunyai puncak yang melebar.
Selanjutnya senyawa BI-1 dikarakterisasi dengan DEPT untuk melihat jumlah gugus metil, metin, dan metilen.
4.4.4. DEPT Distortionless Enhancement by Polarization Transfer
Spektrum DEPT senyawa BI-1 terdapat pada Gambar 4.18 berikut.
Gambar 4.18. Spektrum DEPT senyawa BI-1
Spektrum DEPT Gambar 4.18 menunjukkan, bahwa pada senyawa BI-1 mempunyai tujuh 7 karbon metil, 9 metin, dan 12 metilena. Spektrum DEPT tidak
dapat menunjukkan atom C kuarterner, namun dapat dihitung berdasarkan pengurangan jumlah semua atom karbon, dengan karbon metil, metilena dan metin.
Data hubungan Spektrum
13
C-NMR dengan DEPT terdapat pada Tabel 4.11 berikut .
Tabel 4.11. Hubungan spektrum DEPT dengan spektrum BB
13
C-NMR senyawa BI-1
BB DEPT
Gugus Posisi C BB
DEPT Gugus
Posisi C
11,82 11,93
CH3 18
33,90 34,00
CH2 222’
11,94 12,06
CH3 29
36,11 36,22
CH 20
18,74 18,85
CH3 21
36,45 -
C 10
19,00 19,11
CH3 27
37,20 37,31
CH2 1
19,36 19,47
CH3 19
39,73 39,83
CH2 12
19,79 19,83
CH3 26
42,15 42,29
CH2 4
21,04 21,15
CH2 11
42,28 -
C 13
23,01 23,12
CH2 28
45,78 45,89
CH 24
15,967 16,00
CH3 3’
50,08 50,2
CH 9
24,27 24,38
CH2 15
56,01 56,71
CH 17
26,00 26,11
CH2 23
56,72 56,79
CH 14
28,22 28,32
CH2 16
71,78 71,82
CH 3
29,06 29,16
CH 25
121,69 122,00
CH 6
31,52 31,65
CH2 2
140,68 -
C 5
31,86 31,9831,8 CH2CH 78
178,69 -
C 1’
BB = Broad band proton noise decoupled
13
C-NMR experiment Spektrum DEPT yang lebih detail terdapat pada Lampiran 5.
4.4.5 Spektroskopi Massa
Spektroskopi massa MS adalah suatu teknik analisis untuk: 1. Menentukan massa molekul relatif Mr suatu senyawa organik.
2. Meramalkan rumus molekul suatu senyawa berdasarkan intensitas peak m+1 dan m+2
3. Meramalkan struktur molekul suatu zat berdasarkan pola fragmentasinya. Spektrum MS dari Senyawa BI-1 terdapat pada Gambar 4.19 berikut.
Gambar 4.19. Spektrum massa senyawa BI-1
Jika dilihat spektrum MS pada Gambar 4.19, dibandingkan dengan 5 senyawa yang ada di dalam data Librarynya GC-MS, maka pola fragmentasi yang
paling sesuai dengan pola fragmentasi spektrum tersebut adalah spektrum β-
sitosterol asetat, namun pada identifikasi selanjutnya menggunakan spektra hasil pengukuran senyawa murninya, maka Senyawa BI-1 di atas adalah
β-sitosterol propionat.
Puncak β-sitosterol propionat, seharusnya adalah pada mz 470, namun
puncak β-sitosterol propionat yang merupakan ester tidak muncul pada mz 470,
karena β-sitosterol propionat merupakan suatu ester yang tidak stabil, yang segera
terfragmentasi menjadi fragmen-fragmennya. Pola fragmentasi pada spektroskopi masa yang diperoleh menunjukkan pola fragmentasi ester
β-sitosterol dengan base peak me 396, yang menunjukkan terfragmentasinya ester
β-sitosterol propionat
menjadi asam propionat dari alcohol β-sitosterol. Puncak fragmen dengan massa
mz 396 amu sebagai base peak puncak dasar sangat khas untuk senyawa ester. Hasil pemutusan antara residu asam dan residu alcohol akan mendominasi spectrum.
Malahan puncak ion molekul M
+
ester sering tidak kelihatan. Pola fragmentasi senyawa β-sitosterol propionat sebagai berikut,
Pemutusan gugus CH
3
CH
2
COO dari β-sitosterol propionat
Pemutusan gugus metil
Sambungan fragmentasi
Gambar 4.20. Pola fragmentasi senyawa BI-1
Fragmentasi dari β-sitosterol propionat menjadi fragmen dengan mz 354
adalah sebagai berikut.
Gambar 4.21. Pola fragmentasi β-sitosterol 2
Berdasarkan pola fragmentasi ini, maka diusulkan senyawa di atas adalah suatu sterol yang mempunyai 29 atom C dan 3 atom C lain yang terikat pada rangka
atom C-29 tersebut, dan mempunyai satu ikatan rangkap pada rangka steroidnya, dan mengandung atom C jenuh sebagai rantai sampingnya.
4.4.6 Spektroskopi