BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Jenis Metabolit Sekunder Pada Daun Artocarpus camansi
Hasil uji fitokimia daun tumbuhan A. camansi, mengandung metabolit sekunder terpenoid, dan steroid. Keberadaan flavonoid di dalam daun kemungkinan
tidak ada atau tidak terdeteksi, demikian juga metabolit sekunder lainnya, seperti alkaloid. Kandungan metabolit sekunder pada daun A. camansi terdapat pada Tabel
4.1 berikut.
Tabel 4.1. Kandungan metabolit sekunder pada daun tumbuhan Artocarpus camansi
No. Jenis Metabolit
Keberadaan 1.
Terpenoid +
2. Steroid
++ 3.
Flavonoid -
4. Alkaloid
-
Keberadaan terpenoid bersama-sama dengan steroid sangat umum di dalam tumbuhan, karena secara biosintesis steroid berasal dari terpenoid Manitto 1992.
Betasitosterol yang merupakan salah satu steroid tumbuhan fitosteroid, di dalam tubuh dapat membantu metabolisme lemak dan kolesterol, dapat pula mencegah
penyerapan kolesterol yang ada di usus untuk masuk ke aliran darah. Selain itu β-
sitosterol dapat menghancurkan lemak 30 kali lebih besar dari cholin Awad, 2000. Sumber
β-sitosterol umumnya dari tumbuhan palawija berumur pendek, antara lain : jagung, bunga matahari, biji mustard, gandum, sayur-sayuran Awad,
2000. Sumber β-sitosterol dari tumbuhan kayu masih jarang digunakan, dari literatur
diketahui bahwa banyak tumbuhan genus Artocarpus yang mengandung β-sitosterol,
diantaranya: tumbuhan A. nitidus, A. communis, A. chaplasha, dan lain-lain. Aminah 1997, menemukan juga senyawa
β-sitosterol ini dari tumbuhan Artocarpus sp. Keberadaan senyawa flavonoid tidak terdeteksi di dalam daun tumbuhan
A.camansi ini, sedangkan pada daun A. communis diperoleh 5 senyawa dihidrocalkon Wang et al., 2007, demikian juga oleh Fang et al., 2008,
memperoleh senyawa turunan calkon yaitu 5’-geranil-2’,4’4-trihidroksicalkon, dan
3,4,2’,4’-tetrahidoksi-3’-geranil dihidro calkon. Hasil penelitian terhadap daun
Artocarpus insicus dinyatakan juga sebagai A. communis, menghasilkan senyawa calkon tergranilasi Shimizu et al., 2000. Senyawa-senyawa calkon merupakan
prekursor atau senyawa antara dalam pembentukan senyawa flavonoid. Ada beberapa hal yang dapat dinyatakan oleh hasil penelitian ini, yang pertama kemungkinan
senyawa flavonoid yang ada di dalam daun A. camansi sangat kecil konsentrasinya, karena tidak terdeteksi secara reaksi fitokimia maupun dengan GC-MS, ataupun
memang senyawa flavonoid atau prekursornya tidak ada, yang menandakan perbedaan antara A. communis dan A. camansi, namun diperlukan penelitian lebih
lanjut pada bagian lain dari tanaman A. camansi untuk melihat keberadaan senyawa flavonoid, sehingga ada keterkaitan tumbuhan ini dengan tumbuhan lain dalam satu
family Moraceae
4.2 Analisis Ekstrak Daun Artocarpus camansi dengan Gas