yang tinggi dengan hanya 11 bahan dibandingkan skala internasional lainnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi keluhan dikalangan paramedis usia perimenopause dan pascamenopause serta
adakah perbedaan tingkat keparahan keluhan pada masa perimenopause dan pascamenopause.
18,20
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah Bagaimana perbedaan keluhan somatis, psikologis dan urogenital
dikalangan paramedis masa perimenopause dan pascamenopause dengan menggunakan Skala Penilaian Menopause Menopause Rating
Scale di RSUP. H. Adam Malik dan RS Jejaring FK USU Medan?
1.3 Hipotesa Penelitian
Terdapat perbedaan keluhan menopause pada paramedis masa perimenopause dan pascamenopause yang dinilai dengan menggunakan
Menopause Rating Scale
1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum
Mengetahui proporsi keluhan menopause dikalangan paramedis usia perimenopause dan pascamenopause serta adakah perbedaan tingkat
keparahan keluhan pada masa perimenopause dan pascamenopause
Universitas Sumatera Utara
dikalangan paramedis yang bekerja di RSUP. H. Adam Malik dan RS
Jejaring FK USU Medan
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui karakteristik wanita menopause usia menopause, status pernikahan, pendidikan, paritas, unit kerja dan BMI.
2. Untuk mengetahui proporsi keluhan wanita paramedis usia perimenopause dan pascamenopause yang bekerja di RSUP H.
Adam Malik dan RS Jejaring Medan. 3. Membandingkan tingkat keparahan keluhan somatis-vegetatif,
psikologis dan urogenital pada masa perimenopause dan pascamenopause dikalangan paramedis yang bekerja di RSUP H.
Adam Malik dan RS Jejaring Medan. 4. Membandingkan tingkat keparahan keluhan pada masa
perimenopause dan pascamenopause dikalangan paramedis yang bekerja di RSUP H. Adam Malik dan RS Jejaring Medan.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang keluhan-keluhan pada wanita menopause yang dinilai
dengan skala penilaian menopasue Menopause Rating Scale.
Universitas Sumatera Utara
2. Dengan mengetahui perbedaan keluhan menopause pada masa perimenopause dan pascamenopause, dapat
dijadikan pertimbangan terhadap pemberian terapi sulih hormon.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian-penelitian lebih lanjut pada wanita menopause dalam
rangka meningkatkan kualitas hidup wanita Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 MENOPAUSE 2.1.1 Definisi Menopause
Menopause menurut WHO didefinisikan sebagai berarti berhentinya siklus menstruasi untuk selamanya bagi wanita yang
sebelumnya mengalami menstruasi sebagi akibat dari hilangnya aktivitas folikel ovarium.
21
Menopause diartikan sebagai tidak dijumpainya menstruasi selama 12 bulan berturut-turut dimana ovarium secara
progresif telah gagal dalam memproduksi estrogen.
22
Jumlah folikel yang mengalami atresia terus meningkat, hingga pada suatu ketika tidak
tersedia lagi folikel yang cukup.
23
Menopause berasal dari bahasa yunani yaitu men month dan pausis cessation.
Masa peralihan antara siklus ovarium yang normal menuju kemunduran fungsi ovarium disebut sebagai masa
perimenopause. Produksi estrogen berkurang dan haid tidak terjadi lagi. Setelah
memasuki usia menopause selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi 35 mIUml. Pada awal menopause kadang-kadang kadar estrogen rendah.
Bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan dan dijumpai kadar FSH 35 mIUml dan kadar estradiol 30 pgml, maka wanita tersebut dapat
dikatakan telah mengalami menopause.
24
23
Universitas Sumatera Utara