Makanan Jajanan TINJAUAN PUSTAKA

Indikasi setardasi pertumbuhan. Penderita asma, rhinitis, urtikaria jangan mengkonsumsi makananminuman yang mengandung zat ini. Efek samping berupa urtikaria, rhinitis, hidung tersumbat, alergi, hiper aktivitas, tumor ginjal, kerusakan kromosom, sakit perut, mual dan muntah. Dilarang di Norwegia. 15. Tartrazine Kegunaannya pewarna kuning makanan, minuman, permen, selai, serelia, camilan, ikan kalengan, sup kalengan. Menyebabkan reaksi alergi, serangan asma, dan hiper aktivitas pada anak, berkaitan dengan tumor tiroid, kerusakan kromosom, kepekaan terhadap tartrazine yang berhubungan dengan kepekaan terhadap aspirin. Dilarang di Australia dan Norwegia.

2.3. Makanan Jajanan

2.3.1 Pengertian Makanan Jajanan Makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima atau dalam istilah lain disebut “street food” menurut FAO didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan ditempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Jajanan kaki lima dapat menjawab tantangan masyarakat terhadap makanan yang murah, mudah, menarik dan bervariasi. Makanan minuman jajanan adalah makanan minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair Universitas Sumatera Utara yang mengandung bahan-bahan tambahan lainnya baik alami maupun sintetik yang dikemas dalam kemasan siap untuk di konsumsi Cahyadi, 2005. Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat baik diperkotaan maupun di pedesaan. Konsumsi makanan jajanan diperkirakan terus meningkat mengingat makin terbatasnya waktu anggota keluarga untuk mengolah makanan sendiri. Keunggulan makanan jajanan adalah murah dan mudah di dapat serta cita rasanya yang enak dan cocok dengan selera kebanyakan masyarakat. 2.3.2. Gangguan Akibat Makanan Jajanan Adapun akibat gangguan akibat makanan jajanan adalah: 1. Jajanan Pinggir jalan Jajanan yang dijual dipinggir jalan kemungkinan besar tercemar timah Pb. Pb dapat mengakibatkan idiot, infertilitas, keguguran, kelumpuhan, gastrointestinal kram perut, sembelit, mual, muntah-muntah, encephalphaty sakit kepala, bingung, pikiran kacau, sering pingsan dan koma, gagal ginjal, kaku, kelemahan, tidak ingin bermain, peka terhadap rangsangan, sulit berbicara. 2. Makanan Tidak Bersih Bisa Tercemar bakter E-coli Gangguan yang ditimbulkan bakteri ini adalah sakit perut, diare dan gangguan pencernaan lainnya. 3. Jajanan yang menggunakan formalin dan boraks dapat mengakibatkan gangguan pencernaan, seperti sakit perut akut, muntah-muntah, depresi sistem syaraf, serta kegagalan peredaran darah. Formalin dan boraks biasanya Universitas Sumatera Utara digunakan untuk pengawet mayat, pembasmi kecoa, dan penghilang bau. Dalam dosis tinggi formalin menyebabkan kejang-kejang, tidak bisa kencing, muntah darah, kerusakan ginjal bahkan kematian. 4. Jajanan dengan pewarna rhodamin dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati, bahkan kanker hati puluhan tahun kemudian. 5. Jajanan yang mengandung Vetsin Mono Sodium GlutamatMSG menyebabkan sindrom restoran china. Tanda-tanda rasa kebas di tengkuk, menjalar ke lengan dan belakang. Dalam jangka panjang MSG dapat mengakibatkan kanker bahkan kematian. Beberapa tindakan yang oleh masyarakat diperkirakan aman ternyata berpengaruh buruk terhadap keamanan makanan. Misalnya penggunaan air limbah untuk mengairi pertanian dapat menyebabkan kontaminasi pada hasil panen atau menyebabkan infeksi pada manusia atau makanan hewan Depkes RI, 2004. 2.3.3. Konsumsi Makanan dan Kebiasaan Jajan Anak Sekolah Pada permulaan usia sekolah, anak mulai berhubungan dengan orang- orang di luar keluarganya. Selain itu mereka berkenalan pula dengan suasana dan lingkungan baru dalam hidupnya. Keadaan ini tentu saja dapat mempengaruhi kebiasaan makan anak. Pengalaman-pengalaman baru, kegembiraan di sekolah, rasa takut terlambat tiba di sekolah menyebabkan anak sering menyimpang dari kebiasaan makan yang sudah teratur sebelum masuk sekolah. Universitas Sumatera Utara Timbulnya kebiasaan jajan akan mempengaruhi konsumsi makanan di rumah. Bila anak terlalu banyak makan jajanan, terutama bila jajan dilakukan pada saat yang seharusnya untuk makan di rumah akan dapat menurunkan nafsu makan anak. Keadaan ini berkaitan dengan keadaan anak yang mempunyai lambung kecil, sehingga dengan jajanan anak sudah merasa kenyang. Frank 1997 berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa ada hubungan antara kebiasaan makan anak dengan ukuran tubuhnya. Makan siang dan malam anak sekolah menyediakan 60 dari intake kalori, sementara makanan jajanan menyediakan kalori sekitar 25. Anak yang gemuk dan obesse ternyata hanya sedikit makan pada waktu makan pagi dan lebih banyak makan pada waktu siang dibandingkan dengan anak yang kurus pada umur yang sama. Khusus untuk intake energi dari makan pagi dan jajanan sore hari mempunyai hubungan yang terbalik endang kegemukan anak. Strare Margaret 1994 berpendapat bahwa anak-anak usia SD akan mempunyai gizi yang baik terutama jika mereka berasal dari keluarga yang mempunyai kebiasaan makan yang baik. Pada usia sekolah ini sebagian besar makanan mereka dimakan dirumah. Dalam hal ini orang tuan mempunyai peran yang cukup besar dalam menyediakan dan merencanakan makanan dirumah. Dikatakan juga bahwa bila terdapat kebiasaan gizi yang jelek pada anak, selain dipengaruhi oleh kebiasaan makan keluarga yang jelek juga dipengaruhi oleh pendapatan keluarga yang rendah. Dengan pendapatan yang terbatas makanan yang mencukupi tidak selalu tersedia untuk memberikan variasi dan jumlah yang dibutuhkan dalam mengembangkan kebiasaan gizi yang baik pada anak. Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian terhadap anak umur 8 tahun, Magarey 1987 mendiskripsikan bahwa 71 persen dari semua makanan anak dimakan dirumah bersama keluarga, 20 persen dengan teman di sekolah dan kurang dari 1 persen dimakan direstoran dan tampat-tempat penjual makanan. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL