C. Infeksi Dan Kelainan Kehamilan. Autoimun dan Kelainan Endokrin Pada ibu terutama autoimun tiroid atau
penyakit yang dikaitkan dengan tiroid. d. Umur Ibu
Apabila umur ibu diatas 35 tahun diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang dapat menyebabkan non ucleolus pada kromosom. Perubahan
endokrin seperti meningkatnya sekresi androgen, menurunnya kadar hidroepiandrosteron. menurunnya konsentrasi estradiolsistemik, perubahan
konsentrasi reseptor ucleolus danpeningkatan kadar LH dan FSH secara tiba-tiba sebelum dan selama menopause. Selain itu kelainan kehamilan juga berpengaruh.
e. Umur Ayah Selain itu ada ucleous lain seperti gangguan intragametik, organisasi
ucleolus. bahan kimia dan frekuensi koitus Johny, 2012.
2.4.3. Ciri-ciri anak down sindrom
Ciri-ciri anak Anak down syndrome pada umumnya mempunyai kekhasan yang bisa dilihat secara fisik selain dengan pemeriksaan jumlah kromosomnya.
Tanda-tanda fisik ini bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai dengan terlihat dengan jelas. Ciri-ciri fisik anak down syndrome
adalah sebagal berikut: bentuk kepala yang relatif kecil dengan bagian belakang yang tampak mendatar peyang hidung kecil dan datar pesek; hal ini
mengakibatkan mereka sulit bernapas. mulut yang kecil dengan lidah yang tebal dan pangkal mulut yang cenderung dangkal yang mengakibatkan lidah sering
menjulur keluar bentuk mata yang miring dan tidak punya lipatan di kelopak
Universitas Sumatera Utara
matanya letak telinga lebih rendah dengan ukuran telinga yang kecil; hal ini mengakibatkan mudab terserang infeksi telinga rambut lurus, halus dan jarang
untuk kulit yang kering tangan dan jari-jari yang pendek dan pada ruas kedua jari kelingking miring atau bahkan tidak ada sama sekali, sedangkan pada orang
normal memiliki tiga ruas tulang pada telapak tangan terdapat garis melintang yang disebut Simian Crease. Garis tersebut juga terdapat di kaki mereka yaitu di
antara telunjuk dan ibu jari yang jaraknya cenderung lebih jauh dari pada kaki orang normal. Keadaan telunjuk dan ibu jari yang berjauhan itu disebut juga
sandal foot simian crease garis melintang pada telapak tangan otot yang lemah hypotomus; mengakibatkan pertumbuhan terganggu terlambat dalam proses
berguling, merangkak, berjalan, berlari dan berbicara pertumbuhan gigi geligi yang lambat dan tumbuh tak beraturan sehingga menyulitkan pertumbuhan gigi
permanent Ayu, 2008.
2.4.4. Perilaku anak down sindrom
1. Menjulurkan Iidah Anak-anak dengan sindroma down seringkali memiliki kebiasaan
menjulurkan lidah mereka. Hal ini disebabkan oleh kombinasi oleh Iidah yang berukuran Iebih besar daripada ukuran rata-rata dan mulut yang berukuran yang
Iebih kecil daripada ukuran rata-rata. Selama masa bayi banyak bayi mengeluarkan lidah mereka sewaktu-waktu. HaI ini tidak perlu dihiraukan, namun
sejak usia satu tahun keatas,perlulah untuk mulai mengajarkan anak anda untuk menjaga agar Iidahnya tetap didalam mulut, anda jangan membuat terlalu banyak
Universitas Sumatera Utara
komentar mengenai hal ini, kalau tidak anda malah akan mendorong perilaku tersebut daripada menghambatnya.
2. Mencucurkan air liur Anak-anak dengan sindroma down, karena tonusnya yang rendah.
cendrung membiarkan mulutnya terbuka dan mencucurkan air liur selama masa kanak-kanak. Bila anak diingatkan untuk menelan, kebiasaan ini umumnya
berhenti. Mungkin perlu juga menutup mulut sang anak dengan lembut seperti yang dijelaskan diatas. Dengan cara ini kebanyakan anak sudah berhenti
mencucurkan air liur pada waktu mereka berusia sekitar empat tahun. Meskipun jarang pada kasus dimana cucuran air liur tetap ada setelah melewati usia dini,
anda mungkin perlu mempertimbangkan operasi mengurangi produksi air liur. Operasi yang tepat meliputi pemotongan saraf yang menuju salah satu kelenjar air
liur dan membuang kelenjar pada sisi lainnya atau mengubah jalannya saluran kedua kelenjar air liur sehingga saluran tersebut membuka kebagian belakanng
mulut, dan air liur mengalir langsung menuruni kerongkongan. Operasi ini biasanya dilakukan oleh ahli bedah THT telinga. hidung dan tenggorokan dan
umumnya berhasil. 3. Hiperaktivitas
Adalah normal bagi anak-anak pada tingkat perkembangan lima belas bulan sampai tiga tahun untuk mudah terbelokkan perhatiannya, menuruti kata
hati, tidak gigih pada tugas-tugas, dan terus menerus tidak tenang dan banyak berkeliaran. Kesulitan dasar bagi anak-anak ini adalah dalam menyalurkan
perhatian mereka kepada satu aktivitas untuk satu periode. Bila mereka semakin
Universitas Sumatera Utara
besar perilaku ini akan mereda. Cara anda dapat membantu anak adalah dengan menentukan target-target yang tepat baginya. seperti mengharapkan dapat tetap
dimeja makan sewaktu makan sedikitnya lima menit, dan selanjutnya perlahan- lahan tingkatkan harapan-harapan anda. Bermurahhatilah melepaskan pujian anda
bila target-target tersebut tercapai. 4. Anak-anak yang Iari berkeliaran sewaktu diajak pergi ke luar rumah, anak-anak
yang menghilang diam-diam merupakan hal yang sangat mencemaskan orangtua. 5. Tantrum mengambek.
Tantrum ditemukan baik pada anak-anak balita normal maupun pada anak- anak dengan sindrom down dengan usia perkembangan yang sama. Tantrum
biasanya muncul bila anak sedang frustrasi atau dihalangi Selikowitz, 2001.
2.4.5. Perilaku yang dilakukan orang tua dengan anak down sindrom