mengalami peningkatan dari tahun 2009 ke tahun 2010, ini menjelaskan bahwa masih kurangnya kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya. Beberapa faktor yang menyebabkan Surat Tagihan Pajak yang diterbitkan meningkat umumnya disebabkan dari Wajib Pajak itu sendiri, salah
satu contohnya Wajib Pajak kurang memahami pelaksanan peraturan perpajakan, misalnya Wajib Pajak yang baru terdaftar kurang paham dalam pengisian SPT
yang terkadang menyebabkan kesalahan adanya kekurangan pembayaran pajak akibat salah tulis atau salah hitung. Dan jika dipandang dari jumlah penerimaan
atau jumlah tunggakannya, penerimaan pajak yang diperoleh oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dari penerbitan Surat Tagihan Pajak tahun
2009 dan tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp. 414.197.897,- dibanding dari tahun 2010 ke 2011 Surat Tagihan Pajak yang diterbitkan
mengalami penurunan, dari 1341 ditahun 2010 menjadi 1175 ditahun 2011, dan dilihat dari jumlah tunggakkan pajaknya, penerimaan pajak yang diperoleh dari
penerbitan Surat Tagihan Pajak mengalami penurunan sebesar Rp.51.247.947,- dilihat dari segi positifnya maka di tahun 2010 dan 2011 kepatuhan Wajib Pajak
mengalami peningkatan,dibanding dari tahun 2009, karena Surat Tagihan Pajak yang diterbitkan kepada Wajib Pajak menurun.
3. Masalah yang Timbul Dalam Penerbitan Surat Tagihan Pajak
Dari data di atas, terlihat masih banyak hal – hal mengenai masalah yang berhubungan antara kewajiban Wajib Pajak dan Fiskus secara administrasi
khususnya masalah kepatuhan Wajib Pajak, sehingga perlu diterbitkan Surat
Universitas Sumatera Utara
Tagihan Pajak. Masalah pengenaan sanksi dan denda dengan penerbitan Surat Tagihan Pajak meliputi bagaimana penerbitan, pencairan serta pelunasan Surat
Tagihan Pajak. Faktor penyebab utama diterbitkan Surat Tagihan Pajak secara umum karena Wajib Pajak kurang memahami pelaksanaan peraturan perpajakan.
Terutama Wajib Pajak yang baru mendaftar, umumnya masih kurang jelas dalam hal pembayaran angsuran bulanan atau pembayaran masa. Contohnya dalam hal
pembayaran masa nihil, Wajib Pajak masih banyak menganggap bahwa dengan tidak membayar pajak berarti tidak perlu melakukan pelaporan. Hal ini
mengakibatkan Wajib Pajak tersebut dikenakan sanksi administrasi karena terlambat melapor.
Dalam penerbitan Surat Tagihan Pajak itu sendiri sebenarnya tidak ada masalah, masalah yang timbul ada pada saat proses pencairan dan pelunasan
Surat Tagihan Pajak tersebut, berikut beberapa masalahnya adalah
1. Alamat Wajib Pajak yang terkadang tidak sesuai dengan alamat yang
terdaftar dalam Surat Tagihan Pajak tersebut, dan ini menyebabkan proses pencairan Surat Tagihan Pajak tersebut terhambat.
2. Jadwal waktu penerbitan yang tidak sesuai dengan waktu ditentukan.
Keterlambatan dalam penerbitan Surat Tagihan Pajak terlihat dalam penerbitan Surat Tagihan Pajak terhadap Wajib pajak. Menurut peraturan,
pelaksanaan penerbitan Surat Tagihan Pajak untuk Wajib Pajak dikeluarkan setiap saat setelah lewat jatuh tempo pembayaranpenyetoran. Dengan masih
ditundanya pembuatan Nota Perhitungan oleh seksi Waskon tidak jarang
Universitas Sumatera Utara
akhirnya atas sanksi bunga atau denda di kumulatifkan dengan bulan berikutnya. Kurangnya petugas bila dibandingkan dengan kuantitas pekerjaan
merupakan salah satu faktor penghambat bagi kelancaran penerbitan Surat Tagihan Pajak.
3. Surat Tagihan Pajak yang telah diterbitkan ditagih oleh seksi penagihan.