Wajib Pajak usaha kecil sebagimana dimaksud di atas terdiri dari Wajib Pajak orang pribadi dan Wajib Pajak badan. Wajib Pajak Orang Pribadi
usaha kecil harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1.
Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri. 2.
penerimaan bruto dari pekerjaan bebas dalam Tahun Pajak sebelumnya tidak lebih dari Rp 600.000.000,-
Wajib Pajak badan usaha kecil harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. modal Wajib Pajak badan 100 seratus persen dimiliki oleh Warga
Negara Indonesia. 2.
menerima atau memperoleh peredaran usaha dalam Tahun Pajak sebelumnya tidak lebih dari Rp 900.000.000,-
2. 5. Petunjuk Pelaksanaan Pengeluaran Surat Tagihan Pajak Pajak Penghasilan PPh
Keputusan Direktorat Jendral Pajak Nomor KEP-28PJ.411993
tentan g perubahan keputusan Direktorat Jendral Pajak Nomor
KEP- 14PJ.BT51985
tentang petunjuk pelaksanaan pengeluaran Surat Tagihan Pajak Pajak Penghasilan menyatakan bahwa :
a. Surat Tagihan Pajak atas PPh Pasal 25 yang tidak atau kurang
dibayar bagi Wajib Pajak : 1.
Bank dan lembaga keuangan bukan bank. 2.
Perusahaan negaradaerah.
Universitas Sumatera Utara
3. Perusahaan PMA dan PMDN.
4. Wajib Pajak yang dikelola KPP Badora.
5. Wajib Pajak baru.
6. 100 Wajib Pajak Besar.
Dikeluarkan setiap saat setelah lewat jatuh tempo pembayaranpenyetoran.
b. Surat Tagihan Pajak atas PPh Pasal 21, Pasal 23 dan Pasal 26 yang
tidak atau kurang dibayar dikeluarkan setiap saat setelah jatuh tempo pembayaranpenyetoran.
c. Surat Tagihan Pajak atas PPh yang kurang karena terdapat salah
tulis dan atau salah hitung pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh dikeluarkan setiap saat setelah dilakukan penelitian Surat
Tagihan Pajak. d.
Surat Tagihan Pajak untuk menagih sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda karena tidak atau terlambat menyampaikan
Surat Pemberitahuan Tahunan PPh dikeluarkan segera setelah saat timbulnya sanksi administrasi yang terutang oleh Wajib Pajak.
Pengeluaran Surat Tagihan Pajak dilakukan meliputi bulan-bulan pada saat atau masa PPh terutang yang kurangtidak dibayar atau
timbulnya sanksi administrasi berupa denda dan atau bunga yang terutang.
Universitas Sumatera Utara
e. Surat Tagihan Pajak atas Pajak Penghasilan Pasal 25 dikeluarkan
triwulan sebagai berikut : 1.
Untuk masa pajak Januari sd Maret dikeluarkan pada bulan Mei.
2. Untuk masa pajak April sd Juni dikeluarkan pada bulan
Agustus. 3.
Untuk masa pajak Juli sd September dikeluarkan pada bulan Nopember.
4. Untuk masa pajak Oktober sd Desember dikeluarkan paling
lambat akhir bulan Januari tahun berikutnya sepanjang Wajib Pajak belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan
PPh. f.
Surat Tagihan Pajak untuk menagih sanksi administrasi berupa denda bagi Wajib Pajak yang tidak atau terlambat menyampaikan
Surat Pemberitahuan Masa PPh dikeluarkan triwulan. 1.
Untuk masa pajak Januari sd Maret dikeluarkan pada bulan Mei.
2. Untuk masa pajak April sd Juni dikeluarkan pada bulan
Agustus. 3.
Untuk masa pajak Juli sd September dikeluarkan pada bulan Nopember.
Universitas Sumatera Utara
4. Untuk masa pajak Oktober sd Desember dikeluarkan paling
lambat akhir bulan Januari. g.
Setiap kali pengeluaran Surat Tagihan Pajak untuk suatu masa atau periode, hendaknya memperhatikan masa - masa pajak
sebelumnya dalam tahun pajak yang bersangkutan yang perlu diterbitkan Surat Tagihan Pajak.
h. Bentuk, jenis, kode formulir yang dipergunakan dalam rangka
pengeluaran Surat Tagihan Pajak Pajak Penghasilan adalah bentuk, jenis dan kode formulir sebagaimana ditetapkan dalam
keputusan Direktorat Jendral Pajak Nomor KEP-63PJ.111990 dan Nomor KEP-09PJ1992.
i. Unit organisasi yang menangani proses pengeluaran Surat Tagihan
Pajak disesuaikan dengan unit organisasi sebagaimana dimaksud dalam keputusan Menteri Keuangan Nomor 516KMK.011992
tentang Organisasi dan tata kerja Direktorat Jendral Pajak.
2. 6. Penerbitan Surat Tagihan Pajak STP Pajak Penghasilan Pasal 25