Kasus Dedi Setiawan Peranan Kejaksaan Dalam Melakukan Penuntutan Perkara Tindak Pidana Narkotika

Medan Arera Jaspin Nainggolan, Mais Irfan, R. Jendri Brutu menangkap terdakwa karena telah memiliki Narkotika jenis ganja. Maka berdasarkan unsur ini telah dapat dibuktikan unsur memiliki secara sah dan meyakinkan. Baik dari pihak terdakwa maupun dari pihak Kepolisian atau pihak Kejaksaan tidak satupun yang menghadirkan saksi bagi terdakwa yang dapat meringankan bagi terdakwa, semua saksi-saksi yang dihadirkan berasal dari pihak Kepolisian Sektor Medan Area yakni: Jaspin Nainggolan, Mais Irfan, R. Jendri Brutu yang tentunya saksi-saksi ini memberatkan bagi terdakwa. Terdahap perbuatan terdakwa diputuskan hakim melanggar Pasal 111 ayat 1 UU Narkotika sebagaimana dalam dakwaan kedua JPU. 93 Penuntut umum dalam menerapkan dakwaan alternatif dalam dakwaan kedua tetap mendasarkan hasil pemeriksaan dan pertimbangannya pada delik dalam dakwaan pertama. Seharusnya jika dicantumkan dakwaan alternatif dakwaan kedua, maka harus berbeda delik pidana yang dilakukan terdakwa.

2. Kasus Dedi Setiawan

94 Dakwaan pertama: Terdakwa Dedi Setiawan pada hari Senin tanggal 23 Mei 2011, bertempat di jalan Beringin Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan simpang Mesjid sekitar pukul 20.30 WIB masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, secara ”tanpa hak atau melawan 93 Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 3095Pid.B2011PN-Mdn tertanggal 01 Februari 2012. 94 Surat Dakwaan No. Reg. Perkara: PDM-67Ep.2TPL112011. Universitas Sumatera Utara hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual- beli menukar, menyerahkan atau menerima Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu seberat 0,6 gram. Perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara: pada waktu dan tempat sebagaimana di atas, anggota Kepolisian Ahmad Sayadi, JR. Simanungkalit, David B. Simangunsong, dan Budi Suharno mendatangi terdakwa yang dicurigai menjual Narkotika jenis shabu-shabu, menanyakan dimana terdakwa menyimpan shabu-shabu miliknya, dengan kesadarannya sendiri, terdakwa menunjukkan tempatnya disimpan yaitu di tembok pagar sebuah rumah yang tidak jauh dari tempat tersebut. Anggota Polsek Sunggal memeriksa tempat yang dimaksud dan ditemukan 5 lima bungkus plastik klip warna putih Narkotika jenis shabu-shabu. Ketika ditanya aparat, terdakwa mengakui barang bukti tersebut miliknya yang dibeli dari Nanda pada hari Sabtu tanggal 21 Mei 2011 pukul 16.00 WIB di jalan Sei Brutu Kelurahan Merdeka Kecamatan Medan Baru seharga Rp.500.000,- dengan maksud untuk dijual kepada pembeli seharga Rp.600.000,- sehingga terdakwa akan memperoleh untung sebesar Rp.100.000,- dan terdakwa tidak dapat menunjukkan ijin dari pihak yang berwenang. Berdasarkan hasil Pusat Laboratorium Forensik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Medan dalam Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti ternyata bahwa barang bukti tersebut adalah 5 lima bungkus plastik klip warna putih berisi Narkotika jenis shabu-shabu sebarat total 0,6 gram yang mengandung Universitas Sumatera Utara metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I nomor urut 61 Lampiran UU Narkotika. 95 Dakwaan kedua: Perbuatan terdakwa sesuai dengan locus delicti di atas dilakukan dengan cara: “tanpa hak atau dengan cara melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika golongan I bukan tanaman”. Delik pidana yang dicantumkan dalam dakwaan kedua ini tetap didasarkan penuntut umum pada delik sebagaimana telah diuraikan dalam dakwaan pertama di atas. Terdakwa dituntut melanggar Pasal 112 ayat 1 UU Narkotika. Terdakwa dituntut melanggar Pasal 114 ayat 1 UU Narkotika. Berdasarkan fakta-fakta kuat yang dimiliki oleh pihak penuntut umum, terdakwa diajukan ke persidangan dengan dakwaan alternatif pada dakwaan kedua yakni melanggar Pasal 112 ayat 1 UU Narkotika dengan unsur-unsur: setiap orang; unsur tanpa hak atau melawan hukum; dan unsur memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika golongan I bukan tanaman. Unsur setiap orang berarti pemaknaan dari ”barang siapa” yang lebih luas dijabarkan adalah siapa saja orang atau subjek hukum yang melakukan perbuatan pidana dan dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya atau dengan kalimat lain tidak ada unsur pemaaf atau penghapusan pidana bagi pelaku. Unsur setiap orang atau barang siapa yang didakwakan JPU dengan identitas atas nama Dedi Sukiman dibenarkan dan diakuinya bahwa identitas tersebut adalah dirinya sebagai manusia yang dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dengan demikian unsur setiap 95 Pusat Laboratorium Forensik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Medan dalam Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Nomor: Lab. 2694KNFV2011 tertanggal 31 Mei 2011. Universitas Sumatera Utara orang atau barang siapa telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum sehingga unsur ini sudah terpenuhi. Unsur tanpa hak atau melawan hukum dianalisa berdasarkan fakta yang terungkap dari keterangan para saksi-saksi yang pada pokoknya telah menangkap terdakwa, menemukan barang bukti Narkotika golongan I jenis shabu-shabu dalam 5 lima bungkus plastik klip seberat 0,6 gram dan berdasarkan pengakuan terdakwa bahwa barang bukti tersebut adalah miliknya untuk dijual kembali oleh terdakwa. Saksi-saksi dari aparat Kepolisian menerangkan dan membenarkan terdakwa tidak memiliki ijin dari pihak yang berwenang untuk memiliki atau menyimpan Narkotika golongan I jenis shabu-shabu dalam 5 lima bungkus plastik klip seberat 0,6 gram tersebut. Berdasarkan fakta-fakta ini, terdakwa telah memenuhi unsur melawan hukum dan terbukti secara sah dan meyakinkan tidak ada ijin dari pihak yang berwenang. Unsur memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika golongan I bukan tanaman. Dianalisis dari fakta-fakta yang terungkap ketika dilakukan penyidikan yang pada pokoknya saksi-saksi membenarkan pada hari Senin tanggal 23 Mei 2011 sekira pukul 20.30 WIB bertempat di jalan Beringin Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan simpang Mesjid ketika empat orang anggota Polsek Medan Sunggal tersebut menangkap terdakwa, memiliki atau menyimpan Narkotika golongan I jenis shabu-shabu dalam 5 lima bungkus plastik klip seberat 0,6 gram. Dengan unsur yang melekat pada terdakwa yaitu memiliki dan Universitas Sumatera Utara atau menyimpan, maka unsur ini telah terpenuhi, terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum dimiliki atau melekat pada diri dan perbuatan terdakwa. Pada kasus Dedi Setiawan ini sama halnya dengan penanganan kasus terdakwa Rudy Sukiman, baik dari pihak terdakwa maupun dari pihak Kepolisian atau pihak Kejaksaan tidak satupun yang menghadirkan saksi bagi terdakwa yang dapat meringankan bagi terdakwa, keempat saksi-saksi yang dihadirkan berasal dari pihak Polsek Medan Sunggal yang tentunya saksi-saksi ini memberatkan bagi terdakwa. Terdahap perbuatan terdakwa diputuskan hakim melanggar Pasal 112 ayat 1 UU Narkotika sebagaimana dalam dakwaan kedua JPU. 96

3. Kasus Basirun