BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsepsi Pariwisata
Pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Sebagai suatu aktifitas, pariwisata
telah menjadi bagian penting dari kebutuhan dasar masyarakat maju dan sebagian kecil masyarakat negara berkembang. Hidup seolah-olah didesain untuk produksi
dan pekerjaan, sehingga tidak jarang mengakibatkan orang stress. Pariwisata kemudian menjadi kanal yang tepat untuk membebaskan masyarakat dari tekanan
tersebut Janianton, 2006 : 1 Pada tahun 1980’an, pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan kebijakannya
di bidang pariwisata Pendit, 1999 : 80 melandaskan pembangunan daerah tujuan wisata ini atas dasar-dasar pokok pikiran :
1. Tersedianya prasarana, sarana dan fasilitas-fasilitas lainnya serta besarnya potensi kepariwisataan di daerah yang berssangkutan
2. Asas pemerataan pembangunan, sehingga pengembangan pariwisata dapat dilaksanakan serempak tanpa mengabaikan potensi sumber-sumber yang
dimiliki di tiap daerah. Berdasarkan dua pokok pikiran tersebut, skala prioritas pembangunan dan
pengembangan daerah tujuan wisata, diputuskan untuk dibangun sebagai 10 daerah tujuan wisata di sepuluh provinsi, yaitu:
1. Sumatera Utara, meliputi wilayah Danau Toba dengan Pulau Samosir dan sekitarnya, Dataran Tinggi Karo dengan Brastagi
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2. Sumatra Barat, meliputi wilayah Bukittinggi dengan Danau Maninjau, Danau Singkarak, Payakumbuh, dan Batusangkar, serta Kotamadya Padang
beserta objek-objek wisata di sekitarnya 3. Jawa Barat, meliputi wilayah kota Bandung, Jabotabek, Gunung Gede,
Banten, Cirebon, Tasikmalaya, dan Ciamis 4. Jawa Tengah dan Jogjakarta, meliputi wilayah Merapi-Merbabu, Semarang,
Ambarawa, Kopeng, Dieng, Solo, Yogyakarta, serta lingkungan Candi Borobudur dan Candi Prambanan, termasuk Kudus dan Demak
5. Jawa Timur, meliputi wilayah kota Surabaya, Malang Trowulan, Pandaan, Tretes, Gunung Bromo, dan Pulu Madura serta Banyuwangi
6. Sulawesi Selatan, meliputi Kotamadya Ujung Pandang, Maros, Gowa, Jeneponto, Bulukumba, Selayar, Kabupaten Luwu dan terutama Tanah
Toraja 7. Sulawesi Utara, meliputi wilayah Kabupaten Minahasa, Air Madidi,
Rembokan, Taratara dan Tasik Ria. Pariwisata memiliki 10 faktor daya tarik, yaitu:
1. Alam a. Keindahan alam topografi umum seperti flora dan fauna di sekitar danau,
sungai, pantai, laut, pulau-pulau, mata air panas, sumber mineral, teluk, gua, air terjun, cagar alam, hutan, dsb.
b. Iklim sinar matahari, suhu udara, cuaca, angin, hujan, panas, kelembaban, dsb.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2. Sosial Budaya a. Adat-istiadat pakaian, makanan dan tata cara hidup daerah, pesta rakyat,
kerajinan tangan dan produk-produk lokal lainnya. b. Seni bangunan arsitektur setempat seperti candi, pura, mesjid, gereja,
monument bangunan adat, dsb. c. Pentas pagelaran, festival gamelan, musik, seni tari dan pecan olahraga,
kompetisipertandingan, dsb. d. Pameran pecan raya pekan-pekan raya yang bersifat industry komersial
3. Sejarah - Peninggalan purbakala bekas-bekas istana, tempat peribadahan, kota tua dan bangunan-bangunan purbakala peninggalan sejarah, dongeng atau
legenda. 4. Agama - Kegiatan masyarakat kehidupan beragama tercermin dari kegiatan
penduduk setempat sehari-harinya dalam soal beribadah, upacara, pesta, dsb. 5. Fasilitas rekreasi
a. Olahraga berburu, memancing, berenang, main ski, berlayar, golf, naik kuda, mendaki, dsb.
b. Edukasi museum arkeologi dan etnologi, kebun binatang, kebun raya, akuarium, planetarium, laboratorium, dsb.
6. Fasilitas kesehatan – untuk istirahat, berobat dan ketenangan spa mengandung mineral, spa air panas, sanatorium, tempat mendaki, piknik, tempat semedi,
istirahat, dsb. 7. Fasilitas berbelanja – beli ini-itu toko-toko souvenir, toko-toko barang kesenian
dan hadiah, toko-toko keperluan sehari-hari, kelontong, dsb.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
8. Fasilitas hiburan – waktu malam kasino, night club, disko, bioskop, teater, sandiwara, dsb.
9. Infrastruktur – kualitas wisata jalan-jalan raya, taman, listrik, air, pelayanan keamanan, pelayanan kesehatan, komunikasi, kendaraan umum, dsb.
10. Fasilitas pangan dan akomodasi – makanan penginapan hotel, motel, bungalow, inn, cottage, guest house, restoran, coffeeshop, rumah makan, dsb.
Pesat tidaknya perkembangan kegiatan kepariwisataan sangat erat kaitannya dengan penyediaan sarana dan prasarana kepariwisataan sebagai penunjang.
i. Prasarana kepariwisataan Prasarana kepariwisataan adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses
perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi fungsinya adalah
melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan pelayanan sebagaimana mestinya. Dalam pengertian ini, yang termasuk dalam kategori
prasarana adalah: a. Prasarana umum general infrastructure
Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran perekonomian. Adapun yang termasuk kelompok ini, antara lain:
- Sistem penyediaan air bersih - Pembangkit tenaga listrik
- Jaringan jalan raya dan jembatan - Airport, pelabuhan laut, terminal, stasiun
- Kapal ferry, kereta api dan lain-lain - Telekomunikasi
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
b. Kebutuhan masyarakat banyak Basic Needs of Civilized Life Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak. Dan yang
termasuk dalam kelompok ini adalah: - Rumah sakit, klinik, puskesmas
- Apotek - Bank
- Kantor Pos - SPBU Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum
- Administration offices pemerintahan umum, polisi, pengadilan, badan- badan legislatif, dsb.
Tanpa adanya prasarana tersebut, sukarlah bagi sarana-sarana kepariwisataan dapat memenuhi fungsinya dalam memberikan pelayanan
bagi wisatawan. ii. Sarana kepariwisataan terdiri dari tiga macam, di mana satu dengan yang
lainnya saling melengkapi. Dalam hubungan usaha setiap Negara untuk membuat wisatawan lebih banyak datang, lebih lama tinggal, lebih banyak
mengeluarkan uangnya di tempat yang dikunjunginya, maka ketiga sarana ini sangat memegang peranan penting. Ketiga sarana yang dimaksudkan ialah:
a. Sarana Pokok Kepariwisataan Main Tourism Superstructure Yang dimaksud dengan sarana pokok kepariwisataan adalah perusahaan-
perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung pada lalu lintas wisatawan. Fungsinya ialah menyediakan fasilitas pokok yang dapat
memberikan pelayanan bagi kedatangan wisatawan. Adapun perusahaan- perusahaan yang masuk dalam kelompok ini adalah:
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
- Perusahaan-perusahaan yang usaha kegiatannya mempersiapkan dan merencanakan perjalanan wisatawan. Di dalam literatur kepariwisataan
disebut dengan “Receptive Tourist Plan”. Yang dimaksudkan dengan “Receptive Tourist Plan” ialah perusahaan yang mempersiapkan
perjalanan dan penyelenggaraan tour, sightseeing bagi wisatawan, seperti: travel agent, tour operator, tourist transportation tourist bus,
taxi, coach bus, rent-a-car, dsb. - Perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan di daerah tujuan ke
mana wisatawan pergi. Dalam istilah kepariwisataan perusahaan ini biasa disebut dengan “Residental Tourist Plan”. Yang dimaksudkan
dengan “Residental Tourist Plan” adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan untuk menginap, menyediakan makanan dan
minuman di daerah tujuan, misalnya hotel, motel, youth hostel, cottages, camping areas, caravanning taverns, dsb. Serta catering establishments,
seperti bar and restaurant, coffee shop, cafeteria, grill-room, self-service, dan sebagainya. Dapat pula ditambahkan di sini, kantor-kantor
pemerintah seperti: tourist information center, government tourist office, dan tourist association dapat pula dimasukkan ke dalam kelompok ini,
karena mereka juga memberikan pelayanan kepada wisatawan yang datang, walaupun secara tidak langsung.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Harry G. Clement dalam Oka, 1996 : 11 yang dipaparkan dalam bukunya The Future In
Pacific and Far East, pemencar pengeluaran wisatawan digunakan untuk keperluan hal-hal sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
PEMENCAR PENGELUARAN WISATAWAN
1. Accomodation
25,4 2.
Foods Beverages 38,8
3. Purchases
26,3 4.
Lokal Transportation 4,5
5. Others
5,0 100
b. Sarana Pelengkap Kepariwisataan Supplementing Tourism Superstructure Yang dimaksudkan dengan sarana pelengkap kepariwisataan adalah
fasilitas-fasilitas yang dapat melengkapi sarana pokok sedemikian rupa, sehingga fungsinya dapat membuat wisatawan lebih lama tinggal di tempat
atau daerah yang dikunjunginya. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: fasilitas untuk berolahraga, baik di musim dingin atau di musim
panas seperti ski, golf course, tennis court, swimming pool, boating facilities, hunting safari dengan segala perlengkapannya. Jadi harus ada
sesuatu yang dapat dilakukan di tempat yang dikunjungi, sehingga ada perintang yang membuat wisatawan tidak cepat bosan di tempat tersebut.
c. Sarana Penunjang Kepariwisataan Supporting Tourism Superstructure Yang dimaksudkan dengan sarana penunjang kepariwisataan ialah
fasilitas yang diperlukan wisatawan khususnya bussinness tourist, yang berfungsi tidak hanya melengkapi sarana pokok dan sarana pelengkap, tetapi
fungsinya yang lebih penting adalah agar wisatawan lebih banyak membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya tersebut. Termasuk
di dalam kelompok ini adalah night club, steambath, casino, souvenir shop,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
cinema, opera. Sarana semacam ini perlu diadakan untuk wisatawan, namun tidaklah begitu mutlak pengadaannya, karena tidak semua wisatawan senang
dengan kegiatan tersebut.
2.2. Hasil produk industri pariwisata