4.4.44. Ada Tidaknya Peran Pemerintah dalam Menyokong Eksistensi Tuktuk Sebagai Daerah Wisata
Tabel 4.82. Ada Tidaknya Peran Pemerintah dalam Menyokong
Eksistensi Tuktuk Sebagai Daerah Wisata No Ada tidaknya peran pemerintah
dalam menyokong eksistensi Tuktuk sebagai daerah wisata
Frekuensi
1 Ada
93 100.0
Jumlah 93
100 Sumber: Data hasil penelitian
Seluruh responden menjawab setuju bahwa terdapat peran pemerintah dalam menyokong eksistensi Tuktuk sebagai daerah wisata yaitu berupa: perbaikan jalan
pengaspalan jalan, pengadaan kapal, promosi via media cetak, internet dan media elektronik lainnya, membuat balai pertemuan, bantuan dana dalam pembangunan
sarana-prasarana, pembangunan sarana dan prasarana secara langsung, pengadaan transportasi, dan membuat program kebersihan. Dari pertanyaan wawancara, yaitu
perihal standar Tuktuk sebagai daerah wisata; apakah masih banyak kekurangan- kekurangan di berbagai hal, seperti pelayanan terhadap para wisatawan atau sarana
dan prasarana yang kurang baik atau dukungan pemerintah yang masih terbilang kurang, D. Tamba sebagai salah satu informan menjawab “Di Tuktuk banyak
terdapat objek wisata alam; pemandangan alam yang indah, pelayanan yang sudah cukup baik, pemandu wisata juga tersedia. Sarana dan prasarana masih
kurang, misalnya jalanan yang sebagian masih rusak dan berlubang, lampu jalan yang masih
jarang jaraknya, sehingga pada malam hari, untuk yang tidak terbiasa, suasananya kurang nyaman untuk berjalan-jalan karena gelap; dari segi pemerintah, yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
kurang dilakukan adalah promosi, baik ke dalam maupun luar negeri, padahal jika benar-benar difokuskan, Tuktuk merupakan daerah yang sangat berpotensi sebagai
daerah wisata, selain Bali.” Sedangkan informan lain yaitu Tiresma Sianipar menjawab, “Tuktuk dalam usaha pengembangannya sebagai daerah wisata sudah
lumayan baik, namun aksesibilitas yang masih kurang, dikarenakan pemerintah masih kurang mempromosikan Tuktuk ini kepada umum sebagai daerah wisata.
Berbeda jauh dengan Bali, yang dapat dikatakan sudah lebih mengglobal dan diketahui oleh banyak wisatawan asing. Mengenai pelayanan terhadap wisatawan,
serta sarana-prasarana saya rasa sudah cukup baik.” Dan masih berdasarkan hasil wawancara, Ivan, salah seorang wisatawan mancanegara mengemukakan
pendapatnya “Tempat ini cukup bersih, namun jalan utamanya, astaga Itu tidak layak. Saya harap mereka memperbaikinya nanti. Dan saya menyarankan agar
penduduk turis lokal tidak membuang sampahnya sembarangan. Jika setiap orang sadar akan hal ini dengan baik, akan lebih mudah membangun daerah ini,” dan
menurut pendapat Stefano, wisatawan mancanegara lainnya, “Oke, hal tersebut juga ada di pikiran saya.. mungkin situasi di sini dan di Italia sama. Di televisi anda
dapat melihat bagian yang bersih dari Italia, sama seperti jika kita melihat Indonesia di televisi, tapi tidak begitu kenyataannya. Saya di sini sejak sebelum minggu
peringatan hari kemerdekaan. Saya sebelumnya melihat danau ini bersih mungkin untuk menyambut kedatangan turis, namun sekarang bisa kita lihat sampah di
mana-mana. Saya jadi berpikir, apakah mereka benar-benar membersihkan danau atau hanya mengumpulkan sampah-sampah pada suatu tempat dan
menyembunyikannya? Karena kita dapat melihat hal yang sama juga di Italia,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
ketika musim turis, anda dapat melihat pantai-pantai bersih, namun sebenarnya itu tidak benar-benar bersih, karena mereka mengumpulkan dan menyembunyikannya
di suatu tempat; mungkin akan lebih baik jika mereka mendaur ulang sampah- sampah dan tidak menyembunyikannya seperti yang saya katakana tadi, karena
tidak enak melihat situasi seperti saat ini, sampah-sampah mengotori danau, dan tentu saja kita tidak ingin berenang diantara sampah-sampah.”
4.4.45. AdaTidaknya Budaya Asing yang Masuk Disebabkan Kedatangan Wisatawan Asing ke Tuktuk