Berdasarkan uraian di atas maka penulis menangkat permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian skripsi ini, yaitu :
1.
Bagaimana masalah sosial yang dihadapi tokoh utama dalam
Novel OUT karya Natsuo Kirino?
2. Bagaimana gambaran kebebasan hidup wanita yang diinginkan oleh para
tokoh dalam Novel OUT karya Natsuo Kirino?
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan
Dari permasalahan-permasalahan yang ada, perlu adanya ruang lingkup dalam pembatasan masalah tersebut. Hal ini bertujuan agar penelitian ini tidak
menjadi luas dan tetap terfokus pada masalah yang ingin diteliti. Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah hanya pada masalah
sosial yang dihadapi para tokoh utama dalam novel ini dan kebebasan hidup wanita yang diinginkan oleh para tokoh utama dalam Novel OUT karya Natsuo
Kirino.
1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
1.4.1. Tinjauan Pustaka
Novel adalah cerita kisahan prosa yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang yang ada disekitarnya dengan menonjolkan
watak dari setiap pelaku Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990. Tokoh cerita dalam suatu karya sastra merupakan hasil karya murni dari
pengarang yang berasal dari pikirannya. Boulton dalam Aminuddin 2000 : 79 mengungkapkan bahwa cara pengarang menggambarkan atau memunculkan
Universitas Sumatera Utara
tokohnya itu bisa dengan berbagai macam cara. Pengarang bisa saja menggambarkan tokoh sebagai pelaku yang hanya hidup dalam mimpi, pelaku
yang hanya memiliki semangat perjuangan dalam mempertahankan hidupnya, pelaku yang memiliki cara yang sesuai dengan kehidupan manusia yang
sebenarnya maupun pelaku yang egois, kacau dan mementingkan diri sendiri. Menurut Luxemburg 1992:23-24, sastra dapat dipandang sebagai suatu
gejala sosial, sastra yang ditulis pada kurun waktu tertentu berkaitan dengan norma-norma dan adat-istiadat zaman itu. Sastra pun dipergunakan sebagai
sumber untuk menganalisa sistem masyarakat. Sastra juga mencerminkan kenyataan dalam masyarakat dan merupakan sarana untuk memahaminya.
Grebstein dalam http:www.scribd.commobiledoc13494084 1968;25, mengungkapkan bahwa pemahaman sebuah karya sastra hanya dapat dilakukan
secara lebih lengkap apabila karya itu tidak dipisahkan dari lingkungan. kebudayaan atau peradahan yang menghasilkannya. Dikatakannya juga bahwa
karya sastra adalah hasil dari pengaruh faktor-faktor sosial dan kultural. Hal itu mengisyaratkan perlunya menghubungkan faktor sosio-budaya dalam usaha
memahami karya selengkapnya. Dan hubungan ini akan tampak bahwa dalam beberapa hal, ungkapan sastra sebagal cermin masyarakat mempunyai nilai
kebenaran. Apalagi jika ternyata kita tidak memperoleh bahan tertulis tentang karya itu.
Universitas Sumatera Utara
1.4.2. Kerangka Teori
Dalam menganalisis tokoh utama dalam cerita ini, diperlukan sebuah teori
pendekatan yang sesuai dengan objek dan tujuan dari penulisan ini. Dalam penelitian terhadap novel OUT karya Natsuo Kirino ini, penulis menggunakan
pendekatan sosiologis. Pendekatan sosiologis adalah pendekatan yang berusaha memahami latar
belakang kehidupan sosial budaya, kehidupan masyarakat, maupun tanggapan kejiwaan atau sikap pengarang terhadap lingkungan kehidupannya ataupun
zamannya pada saat sastra itu diwujudkan, Aminuddin 2000:46.
Sebuah karya sastra dilihat dari sudut sosiologis, memiliki hubungan dengan kenyataan dan sejauh mana karya sastra itu mencerminkan kenyataan.
Kenyataan di sini mengandung arti yang cukup luas, yakni segala sesuatu yang berada di luar karya sastra dan yang diacu oleh karya sastra itu sendiri.
Menurut Rifattre dalam http:teori-sastra.blogspot.com201005sosiologi-
sastra.html 1978:58, suatu karya sastra tidak diciptakan dari ruang yang kosong dan
hampa. Struktur karya sastra dan struktur sosial masyarakat dalam perspektif sosiologi sastra mempunyai hubungan baik langsung maupun tidak langsung. Karya
sastra selain mempunyai struktur formal juga mempunyai kandungan gagasan, amanat maupun pesan yang mewakili pandangan dunia sosial yang dimiliki oleh
pengarang. Dalam pandangan sosiologi sastra, kandungan fiksi dalam sebuah karya sastra tidak sekedar bermakna struktur internal teks secara linguistik tetapi juga
mewakili sebuah bentuk pemaknaan dalam struktur sosial masyarakat yang
Universitas Sumatera Utara
dipresentasikan oleh karya sastra tersebut. Struktur sosial sendiri sebagai akar fundamental bagi suatu karya sastra, juga dapat menjadi informasi pola-pola struktur
estetika suatu karya sastra.
Penulis menggunakan pendekatan sosiologis dalam menganalisis tokoh dalam novel ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan sosial yang terjalin
oleh wanita dalam tokoh ini dalam keseharian mereka dan mengetahui bagaimana situasi kehidupan para tokoh utama dalam novel OUT ini. Dalam novel ini
diceritakan mengenai hubungan pertemanan empat wanita yakni Masako Katori, Yayoi Yamamoto, Kuniko Jonouchi dan Yoshie Azuma yang bekerja pada malam
hari di sebuah pabrik makanan kotak. Hubungan sosial para tokoh kian menarik sejak Yayoi Yamamoto membunuh suaminya yang selalu berjudi dan
menghabiskan uang tabungannya yang dipersiapkan untuk mebiayai kehidupan anaknya yang masih kecil. Masako yang merupakan teman baik Yayoi Yamoto
bersedia untuk membantu membuang jasad suami Yayoi yang telah meninggal tersebut. Selain Masako Katori, Yoshie Azuma dan Jonouchi Kuniko akhirnya ikut
membantu membuang mayat suami Yayoi Yamamoto dengan iming-iming imbalan yang akan diberikan setelah melakukan pekerjaan ini. Hal ini dilihat oleh peneliti
tentunya menjadi sebuah hal yang menarik dalam kehidupan sosial khususnya bagi para kaum wanita dalam mencapai sebuah kebebasan dalam mengatasi masalah
dalam kehidupan mereka masing-masing. Selain menggunakan teori sosiologis, penulis juga menggunakan teori
semiotik. Semiotik adalah ilmu yang mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, konveksi-konveksi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti. Tanpa
Universitas Sumatera Utara
memperhatikan sistem tanda-tanda dan maknanya, dan konveksi tanda, maka struktur karya sastra ataupun karya sastra tidak dapat dimengerti maknanya secara optimal,
Pradopo 1994:71. Berdasarkan teori semiotik di atas, penulis akan menginterpretasikan sikap-
sikap tokoh ke dalam tanda, kemudian tanda-tanda tersebut akan dipilih bagian mana yang merupakan tindakan maupun perbuatan para tokoh.
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian