Matrik Klasifikasi Kesimpulan METODE PENELITIAN

54 Square adalah sebesar 0,865 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 86,5 , sisanya sebesar 13,5 100-86,5 dijelaskan variabilitas variabel-variabel lain di luar model penelitian.

d. Matrik Klasifikasi

Matrik klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan penerimaan opini audit going concern pada auditee. Tabel 4.10 Tabel Classification Table Prediksi Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Dari tabel di atas dapat dibaca bahwa menurut prediksi, Classification Table

a,b

Observed Predicted OPINI Percentage Correct .00 1.00 Step 0 OPINI .00 45 .0 1.00 47 100.0 Overall Percentage 51.1 a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500 Classification Table a Observed Predicted OPINI Percentage Correct .00 1.00 Step 1 OPINI .00 42 3 93.3 1.00 1 46 97.9 Overall Percentage 95.7 a. The cut value is .500 Universitas Sumatera Utara 55 auditee yang menerima opini going concern adalah 47, sedangkan observasi sesungguhnya menunjukkan bahwa auditee yang menerima opini going concern adalah 46. Jadi ketepatan model ini adalah 4647 atau 97,87. Dan menurut prediksi, auditee yang menerima opini non going concern adalah 45, sedangkan observasi sesungguhnya menunjukkan bahwa auditee yang menerima opini non going concern adalah 42. Jadi, ketepatan model ini adalah 4245 atau 93,33. Ketepatan prediksi keseluruhan model ini adalah 95,60.

4.2.2. Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu kualitas audit ADTR, opini audit tahun sebelumnnya PRIOP, debt to equity ratio DER, dan pertumbuhan perusahaan SALGR terhadap Opini Audit Going Concern dengan menggunakan hasil uji regresi yang ditunjukkan dalam variable in the equation. Dalam uji hipotesis dengan regresi logistik cukup dengan melihat Variables in the Equation, pada kolom Significant dibandingkan dengan tingkat kealphaan 0,05 5. Apabila tingkat signifikansi 0,05, maka Hipotesis diterima. Tabel 4.11 Tabel Variables in the Equation Universitas Sumatera Utara 56 Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistik pada tingkat signifikansi 5. Dari pengujian dengan regresi logistik di atas maka diperoleh persamaan regresi logistik sebagai berikut ini: GCAO = -3,747 – 0,364 ADTR + 6,568 PRIOP – 0,006 DER – 0,010 SALGR + e Tabel 4.12 Tabel Hasil Hipotesis No Hipotesis Beta Sig Kesimpulan 1 H1 -0,364 0,751 Tidak Didukung 2 H2 6,568 0.000 Didukung 3 H3 -0,006 0,864 Tidak Didukung 4 H4 -0,010 0,512 Tidak Didukung H1 : Kualitas audit berpengaruh terhadap opini audit going concern pada perusahaan manufaktur. Kualitas audit yang diproksikan dengan reputasi auditor pada tabel di atas menunjukkan koefisien negatif sebesar 0,364 dengan tingkat signifikansi 0,751 0,05 yang berarti H 1 tidak dapat didukung atau Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB 95 C.I.for EXPB Lower Upper Step 1 a ADTR -.364 1.146 .101 1 .751 .695 .073 6.569 PRIOP 6.568 1.225 28.740 1 .000 712.259 64.524 7862.357 DER -.006 .037 .029 1 .864 .994 .924 1.068 SALGR -.010 .015 .430 1 .512 .990 .960 1.020 Constant -3.747 1.092 11.777 1 .001 .024 a. Variables entered on step 1: ADTR, PRIOP, DER, SALGR. Universitas Sumatera Utara 57 kualitas audit berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit going concern. H2 : Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap opini audit going concern pada perusahaan manufaktur. Opini audit tahun sebelumnya pada tabel di atas menunjukkan koefisien positif sebesar 6,568 dengan tingkat signifikansi 0,000 0,05 yang berarti H 2 dapat didukung atau opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap opini audit going concern. H3 : Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap opini audit going concern pada perusahaan manufaktur. Debt to equity ratio pada tabel di atas menunjukkan koefisien negatif sebesar 0,006 dengan tingkat signifikansi 0,864 0,05 yang berarti H 3 tidak dapat didukung atau pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit going concern . H4 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap opini audit going concern pada perusahaan manufaktur. Pertumbuhan perusahaan pada tabel di atas menunjukkan koefisien negatif sebesar 0,010 dengan tingkat signifikansi 0,512 0,05 yang berarti Universitas Sumatera Utara 58 H 4 tidak dapat diukung atau ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit going concern.

4.3. Hasil Penelitian

4.3.1. Hubungan Kualitas Audit terhadap Opini Audit Going

Concern. Variabel kualitas audit yang diproksikan dengan kantor akuntan publik berafiliasi dengan big four dan yang tidak berafiliasi dengan big four menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar 0,364 dengan signifikansi sebesar 0,751 dan lebih besar dari 0,05 5 artinya variabel ini memiliki arah hubungan yang berlawanan dan tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Penggunaan auditor besar KAP yang berafiliasi dengan big four akan cenderung membutuhkan biaya besar, dan manajer yang rasional tidak akan memilih KAP yang berafiliasi dengan big four apabila karakteristik perusahaan tidak baik. Selain itu, penggunaan auditor kecil juga memungkinkan auditee atau perusahaan menekan auditor agar tidak mengikuti standar. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Tamba 2009 dan Tampubolon 2011 yang menemukan bukti bahwa kualitas audit yang diproksikan dengan KAP berafiliasi dengan big four tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going Universitas Sumatera Utara 59 concern. Namun hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Januarti 2009 yang diproksikan dengan auditor industry specialization yang membuktikan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.

4.3.2. Hubungan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern. Variabel opini audit tahun sebelumnya, menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 6,568 dengan signifikansi sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05 5 artinya variabel ini memiliki hubungan yang searah dan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Tamba 2009, Tampubolon 2011, dan Putri 2011 yang menemukan bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Hasil temuan ini memberikan bukti empiris bahwa auditor dalam menerbitkan opini audit going concern akan mempertimbangkan opini audit going concern yang telah diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya.

4.3.3. Hubungan Leverage terhadap Opini Audit Going Concern.

Variabel leverage yang diproksikan dengan debt to equity ratio DER, menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar 0,006 dengan signifikansi sebesar 0,864 dan lebih besar dari 0,05 5 artinya variabel Universitas Sumatera Utara 60 ini memiliki arah hubungan yang berlawanan dan tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Tampubolon 2011 yang menemukan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Namun hal ini bertolak belakang dengan penelitian Sinaga 2009 dengan hasil leverage DER berpengaruh pada penerimaan opini audit going concern. Alasan keputusan going concern dapat dilihat karena faktor lain seperti potensi kebangkrutan perusahaan, kondisi ekonomi krisis finansial global, dan lain-lain.

4.3.4. Hubungan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Opini Audit

Going Concern. Variabel pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan pertumbuhan penjualan memiliki koefisien negatif sebesar 0,010 dengan tingkat signifikansi 0,512 dan lebih besar dari 0,05 5 artinya bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap penerimaan opini audit going concern. Tanda koefisien yang negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, yang berarti semakin tinggi rasio pertumbuhan penjualan perusahaan semakin baik pula perusahaan mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis sehingga semakin kecil pula kemungkinan auditor memberikan opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara 61 Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Doris 2010 dan Aruan 2011 yang menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern dan juga memberikan bukti bahwa pertumbuhan perusahaan yang diproksikan dengan penjualan tidak menjadi pertimbangan dalam memberikan opini audit going concern. Universitas Sumatera Utara 62 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data terhadap 92 sampel dan menggunakan regresi logistik pada tingkat signifikansi 5 maka dapat diambil suatu kesimpulan seperti berikut ini: 1. Kualitas audit berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara siginifkan terhadap opini audit going concern. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri 2011. Meskipun demikian hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Tamba 2009, Doris 2010, dan Tampubolon 2011 bahwa kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Jadi dapat dikatakan perusahaan yang menggunakan jasa KAP big 4 adalah perusahaan yang cenderung memiliki kinerja dan karakteristik yang baik, sehingga pendapat yang mereka terima adalah cenderung pendapat wajar tanpa pengecualian, sementara perusahaan dengan kinerja dan karakteristik yang tidak baik cenderung menggunakan jasa KAP non big four dengan harapan bahwa KAP non big4 tidak dapat mendeteksi kinerja dan karakteristik mereka yang Universitas Sumatera Utara 63 tidak baik tersebut, sedangkan di sisi lain auditor berusaha menjaga reputasinya dengan selalu bekerja secara objektif. 2. Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif dan siginifkan terhadap opini audit going concern. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Tamba 2009. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan penelitian Tampubolon 2011 dan Putri 2011 yang menemukan bukti bahwa opini audit going concern yang diterima pada tahun sebelumnya mempengaruhi keputusan auditor untuk menerbitkan kembali opini audit going concern tersebut. Hasil temuan ini memberikan bukti empiris bahwa auditor dalam menerbitkan opini audit going concern akan mempertimbangkan opini audit going concern yang telah diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya. 3. Debt to equity ratio DER berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara siginifkan terhadap opini audit going concern. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Tampubolon 2011. Namun hal ini bertolak belakang dengan penelitian Sinaga 2009 dengan hasil leverage DER berpengaruh pada penerimaan opini audit going concern. Alasan keputusan going concern dapat dilihat karena faktor lain seperti potensi kebangkrutan perusahaan, kondisi ekonomi krisis finansial global, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 64 4. Pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh secara siginifkan terhadap opini audit going concern. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Doris 2010 dan Aruan 2011 yang menemukan bukti bahwa pertumbuhan perusahaan tidak mempengaruhi keputusan auditor untuk menerbitkan opini audit going concern tersebut. Penelitian ini memberikan tambahan bukti empiris bahwa rasio pertumbuhan yang lain yaitu rasio pertumbuhan penjualan yang positif tidak bisa menjamin auditee untuk menerima opini audit going concern.

5.2. Keterbatasan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

3 45 97

Pengaruh Profitabilitas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Leverage Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

4 72 106

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Pengaruh Going Concern, Kualitas Audit dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Pemberian Opini Audit Wajar dengan Pernyataan Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

2 44 85

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 77

OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 14

PENGARUH KUALITAS AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP Pengaruh Kualitas Audit, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Te

0 1 16

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

0 0 12

PENGARUH PROFITABILITAS, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11