24
pertumbuhan penjualan yang tinggi dibandingkan dengan kenaikan biaya akan mengakibatkan kenaikan laba perusahaan dan jumlah laba yang diperoleh secara
teratur serta keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat menentukan perusahaan untuk tetap bertahan.
Semakin tinggi rasio pertumbuhan penjualan auditee, maka akan semakin kecil kemungkinan auditor untuk menerbitkan opini audit going concern.
Sementara perusahaan dengan rasio pertumbuhan penjualan yang negatif berpotensi besar mengalami penurunan laba sehingga apabila manajemen tidak
segera mengambil tindakan perbaikan, perusahaan dimungkinkan tidak akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
2.2 Tinjauan Peneliti Terdahulu
Penelitian yang berhubungan dengan penelitaian ini adalah Tamba 2009 dengan judul penelitian “Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini Audit
Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Doris 2010 dengan judul penelitian
“Pengaruh Going Concern, Kualitas Audit, dan Pertumbuhan Perusahaan terhdadap Penerimaan Opini Audit Wajar dengan Pernyataan Going Concern pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Tampubolon 2011 dengan judul penelitian “Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage, dan Opini Audit
Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Aruan 2011 dengan judul penelitian “Pengaruh Pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
25
Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Debt Default, dan Audit Report Lag terhadap Pemberian Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI. Putri 2011 dengan judul penelitian “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur
Terbuka Tbk. Rangkuman Tinjauan penelitian terdahulu ini tercantum pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Tahun
Judul Variabel
Alat Analisis
Hasil Penelitian
1. Tamba
2009 Pengaruh
debt default, kualitas
audit, dan opini audit terhadap
penerimaan opini audit going concern
pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Variabel independen :
debt default, kualitas
audit, opini audit
Variabel dependen :
opini audit going
concern Regresi
logistik Debt default
dan opini audit
memiliki pengaruh
positif signifikan
terhadap penerimaan
opini audit going
concern, sedangkan
untuk kualitas audit tidak
berpengaruh signifikan
terhadap penerimaan
opini
going concern.
2. Doris
2010 Pengaruh
going concern, kualitas
audit, dan pertumbuhan
perusahaan terhadap pemberian
opini audit wajar Variabel
independen : quick ratio,
long term debt to asset
ratio, return on asset,
Regresi logistik
Quick ratio, return on
asset, dan
pertumbuhan perusahaan
tidak berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
26
dengan pernyataan going concern pada
perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI kualitas
audit, pertumbuhan
perusahaan
Variabel dependen :
opini audit wajar dengan
pernyataan going
concern signifikan
terhadap penerimaan
opini audit going
concern.
Sedangkan long term debt
to asset ratio dan kualitas
audit berpengaruh
positif dan tidak
signifikan terhadap
pemberian opini audit
going concern.
3. Tampub
olon 2011
Pengaruh kualitas audit, profitabilitas,
leverage, dan opini audit tahun
sebelumnya terhadap
penerimaan opini audit going concern
pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Variabel independen :
kualitas audit,
profitabilitas, leverage,
opini audit tahun
sebelumnya
Variabel dependen :
Opini audit going
concern Regresi
logistik Opini audit
tahun sebelumnya
berpengaruh signifikan
terhadap penerimaan
opini audit going
concern.
Sedangkan kualitas audit,
profitabilitas, dan leverage
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
penerimaan opini audit
going concern.
Universitas Sumatera Utara
27
4. Aruan
2011 Pengaruh
pertumbuhan perusahaan,
kepemilikan institusional,
debt default, dan audit
report lag terhadap pemberian opini
going concern pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI.
Variabel independen :
pertumbuhan perusahaan,
kepemilikan institusional,
debt default, opini audit
report lag.
Variabel dependen :
opini going concern
Regesi logistik
Pertumbuhan perusahaan,
kepemilikan institusional,
dan
audit report lag
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
pemberian opini
going concern.
Sedangkan debt default
berpengaruh signifikan
terhdap pemberian
opini
going concern.
5. Putri
2011 Analisis faktor-
faktor yang mempengaruhi
opini audit going concern
pada perusahaan
manufaktur terbuka Tbk
Variabel independen :
kualitas audit, kondisi
keuangan, opini audit
tahun sebelumnya,
pertumbuhan perusahaan,
ukuran perusahaan.
Variabel dependen :
opini audit going
concern. Regresi
logistik Kondisi
keuangan, pertumbuhan
perusahaan, dan ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh signifikan
terhadap penerimaan
opini audit going
concern.
Sedangkan kualitas audit
dan opini
audit tahun sebelumnya
berpengaruh signifikan
terhadap penerimaan
Universitas Sumatera Utara
28
opini audit going
concern.
Sumber : Hasil olahan peneliti
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual