Kerangka Konsep Jenis Penelitian Metode Pengukuran Tabel 3.2 Variabel, Cara, Alat, Skala dan Hasil Ukur

2.6. Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian deskriptif tentang pengaruh komunikasi tatap muka terhadap pengetahuan dan sikap ibu bayi dan balita dalam UPGK, maka kerangka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian Komunikasi Tatap Muka Face to face communication tentang UPGK : 1. Keterbukaan Openness 2. Empati Emphaty 3. Sikap Positif Positiveness 4. Sikap mendukungSupportiveness 5. Kesetaraan Equality Pengetahuan dan sikap Ibu Bayi dan Balita dalam UPGK Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah rancangan kuasi-eksperimen, dimana bentuk desain yang dipakai adalah one group pre-test and post test untuk mengetahui pengaruh komunikasi tatap muka terhadap pengetahuan dan sikap ibu bayi dan balita dalam usaha perbaikan gizi keluarga UPGK. Dimana dalam rancangan ini tidak ada kelompok pembanding kontroltetapi dilakukan observasi pertama pre-test yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan yang terjadi setelah adanya perlakuan. Keterangan : 01 = Pre-test X = Komunikasi tatap muka tentang UPGK 02 = Post-test Perbedaan antara 01 dengan 02 dapat diasumsikan sebagai efek atau pengaruh dari perlakuan yang ada. 01 x 02 Universitas Sumatera Utara 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah kerja Puskesmas Kampung Pajak Kabupaten Labuhanbatu Utara. Alasan pemilihan lokasi adalah : 1. Masih rendahnya pengetahuan dan sikap ibu bayi dan balita dalam usaha perbaikan gizi keluarga UPGK 2. Peran bidan desa belum optimal dalam melakukan komunikasi tatap muka terhadap perbaikan pengetahuan dan sikap ibu bayi dan balita dalam usaha perbaikan gizi keluarga UPGK 3. Belum pernah dilakukan penelitian tentang pengaruh komunikasi tatap muka terhadap pengetahuan dan sikap ibu bayi dan balita dalam UPGK

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai dari survei awal pada bulan Mei sampai Juni 2013. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Kampung Pajak Kabupaten Labuhanbatu Utara yang berjumlah 1009 orang. Universitas Sumatera Utara

3.3.2. Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi dijadikan menjadi sampel. Besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus Lemeshow sebagai berikut : 5 . 1 5 . 96 . 1 1 1009 1 . 1009 5 . 1 5 . 96 . 1 2 2 2 − + − − = 87,77 orang = 88 orang Jadi besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 88 orang. Penentuan sampel tiap desa di wilayah kerja Puskesmas Kampung Pajak dengan menggunakan proporsional random sampling dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.1. Penentuan Sampel Tiap Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Pajak dengan Menggunakan Proporsional Random Sampling No Nama Desa Jumlah Ibu Perhitungan Sebaran Sampel 1 Kampung Pajak 267 2671009x88 23 2 Merantiomas 356 3561009x88 31 3 Pulo Jantan 242 2421009x88 21 4 Bangun Rejo 144 1441009x88 12 Jumlah 1009 88

3.4. Prosedur Intervensi Komunikasi Tatap Muka dalam UPGK

Sebelum dilakukan komunikasi tatap muka terhadap ibu bayi dan balita diukur terlebih dahulu sejauh mana pengetahuan ibu-ibu tersebut tentang UPGK dengan tekhnik wawancara dengan menggunakan kuesioner pre-test. Dalam pelaksanaan wawancara peneliti membentuk tim yang berjumlah 5 orang tetapi dalam pengawasan peneliti. Kuesioner dibagikan kepada ibu se wilayah kerja Puskesmas Universitas Sumatera Utara Kampung Pajak sebanyak 88 orang yang dilakukan di balai desa yang terdekat dengan Puskesmas Kampung Pajak yaitu di Desa Kampung Pajak. Pre-test dilakukan selama 2 hari mulai pukul 09.00-12.00 WIB di Balai Desa Kampung Pajak. Setelah pre-test selesai dilakukan, peneliti melakukan intervensi dengan ibu bayi dan balita yang berjumlah 88 orang pada 25 posyandu yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Kampung Pajak. Di posyandu yang terdapat nama ibu yang terpilih untuk menjadi sampel, peneliti melakukan komunikasi tatap muka yang berisikan materi UPGK. Dalam satu posyandu, peneliti memanggil satu persatu ibu-ibu tersebut kemudian melakukan komuniasi tatap muka selama + 10-15 menit untuk satu orang ibu dengan materi UPGK yang sama pada setiap ibu. Di akhir intervensi dilakukan pengukuran pengetahuan dan sikap ibu melalui wawancara dengan membagikan kuesioner post-test, terhadap 88 orang ibu yang dilaksanakan di Balai Desa Kampung Pajak. Post-test dilakukan selama 2 hari mulai pukul 09.00-12.00 WIB. 3.5. Metode Pengumpulan Data

3.5.1. Data Primer

Data primer meliputi data : 1. Karakteristik ibu yang memiliki bayi dan balita yang meliputi : Umur, jumlah anak, pekerjaan dan tempat tinggal yang dikumpulkan langsung dengan menggunakan kuesioner 2. Tatacara meliputi tahap-tahap identifikasi bayi dan balita, proses penyampaian informasi, sampai dengan jadwal pelaksanaan 25 Posyandu tempat Universitas Sumatera Utara penyampaian materi komunikasi tatap muka, dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan ibu balita. 3. Pengetahuan dan sikap ibu bayi dan balita tentang usaha perbaikan gizi keluarga dikumpulkan melalui wawancara langsung kepada responden dengan alat bantu kuesioner berupa pertanyaan-pertanyaan.

3.5.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mendukung data primer yang dihimpun melalui pencatatan dokumen yang ada di lokasi penelitian yaitu laporan bulanan Puskesmas tentang kasus gizi dan data pemanfaatan pekarangan menjadi apotik hidup dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2013.

3.5.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kelayakan dalam menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Notoatmodjo 2005 menyatakan sebelum dilakukan penelitian kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji validitas kuesioner kepada 30 responden. Uji validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrument penelitian kuesioner yang dipakai cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat. Sugiono 2006 menyatakan bahwa instrumen dikatakan valid, apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Demikian juga kuesioner sebagai alat ukur harus mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas suatu instrumen dalam kuesioner dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus Universitas Sumatera Utara teknik korelasi Pearson Product Moment Correlation Coefisient r, dengan ketentuan: a Bila r- hitung t- tabel maka dinyatakan valid dan b Bila r- hitung t- tabel Uji reliabilitas terhadap kuesioner untuk melihat konsistensi jawaban. Sugiono 2006 menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan reliable atau konsisten jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data atau jawaban yang sama, dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan : jika nilai r- maka dinyatakan tidak valid. Alpha r- table 3.5.4.Variabel dan Definisi Operasional maka dinyatakan reliable.

3.5.4.1. Variabel Bebas 1.

Komunikasi Tatap Muka 1. adalah suatu usaha adanya keterbukaan dalam komunikasi untuk membuka diri dalam mengungkapkan segala informasi tentang UPGK yang disampaikan yang berguna bagi ibu. Pengukuran variabel 30 pertanyaan yang diajukan dengan jawaban “ya bobot nilai 1” dan “tidak bobot nilai 0”, dan dikategorikan menjadi 2 yaitu: 0. Kurang baik, jika responden memperoleh skor ≤ 50 yaitu 15 1. Baik, jika memperoleh skor 50 yaitu 16 Universitas Sumatera Utara

3.5.4.2. Variabel Terikat

1. Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui ibu tentang usaha perbaikan status gizi keluarga yang dipaeroleh dari hasil wawancara terhadap responden. Kategori Pengetahuan : 0. buruk : bila responden tidak mengetahui UPGK. 1. baik : bila responden mengetahui UPGK. Pengukuran variable pengetahuan ibu dalam UPGK disusun 10 pertanyaan yang diajukan dengan jawaban “ya bobot nilai 1” dan “tidak bobot nilai 0”, dan dikategorikan menjadi 2, yaitu : 1. Kurang, jika responden memperoleh total skor 76 dari 10 atau 8 2. Baik, jika jawaban responden memiliki total skor ≤ 76 dari 10 atau 7 Nursalam, 2011. 2. Sikap adalah suatu reaksi atau responden ibu tentang usaha perbaikan status gizi keluarga Kategori sikap : 0. Negatif 1. Positif Untuk mengukur sikap ibu tentang usaha perbaikan gizi keluarga disusun sebanyak 10 pertanyaan dengan jawaban “ya bobot nilai 1” dan “tidak bobot nilai 0”, dan dikategorikan menjadi 2 yaitu : 1. Negatif, jika responden memperoleh skor 76 yaitu 8 2. Positif, jika responden memperoleh skor ≤ 76 yaitu 7 Universitas Sumatera Utara

3.6. Metode Pengukuran Tabel 3.2 Variabel, Cara, Alat, Skala dan Hasil Ukur

Variabel Cara dan Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur Variabel Bebas 1. Keterbukaan Wawancara kuesioner Ordinal 0. Tidak ada keterbukaan 1. Ada keterbukaan Tidak 2. Empati Wawancara kuesioner Ordinal 0. Tidak empati 1. Empati 3. Sikap mendukung Wawancara kuesioner Ordinal 0. Tidak mendukung 1. Mendukung 4. Sikap positif Wawancara kuesioner Ordinal 0. Tidak bersikap positif 1. Bersikap positif 5. Kesetaraan Wawancara kuesioner Ordinal 0. Tidak ada kesetaraan 1. Ada kesetaraan Variabel Terikat Pengetahuan Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Buruk 1. Baik Sikap Wawancara Kuesioner Ordinal 0. Tidak melakukan 1. Melakukan 3.7. Metode Analisis Data 3.7.1. Analisis Univariat

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Upaya Penanganan Diare secara Dini pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara tahun 2015

3 79 140

Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita Tbc Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara 2013

1 61 152

Pengaruh Karekteristik Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Munte Kabupaten Karo Tahun 2013

2 72 105

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita serta Peran Bidan Desa terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Bosar Maligas Kabupaten Simalungun

21 229 116

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER TERHADAP PERILAKU KADER DALAM PENYULUHAN GIZI BALITA Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Kader Terhadap Perilaku Kader Dalam Penyuluhan Gizi Balita Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali.

2 12 10

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POLA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pola Asuh Anak Usia Bayi (Infant) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 3 18

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN PARTISIPASI IBU DALAM MEMBAWA BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIJUNJUN.

0 1 10

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Bayi dan Balita Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Ke Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Derwati Kabupaten Bandung Tahun 2004.

0 0 11

Pengaruh Program Pelatihan Prisai (Perilaku Ibu Sayang Bayi) Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Menstimulasi Tumbuh Kembang Bayi 0?6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajadi Kabupaten Banyuasin.

0 0 2

PENGARUH PENYULUHAN PIJAT BAYI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PERILAKU IBU MELAKSANAKAN PIJAT BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS MLATI I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Pijat Bayi terhadap Pengetahuan dan Sikap dalam Perilaku Ibu Melaksanakan P

0 3 8