BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Komunikasi Tatap Muka Terhadap Pengetahuan Ibu Bayi dan Balita dalam UPGK
Komunikasi tatap muka mendorong dan mengajarkan kerja sama antara petugas kesehatan dengan ibu bayi dan balita agar dapat mengungkap perasaan,
mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam masalah kesehatan.
Berdasarkan hasil uji statistik di ketahui bahwa pengaruh komunikasi tatap muka terhadap pengetahuan ibu bayi dan balita dalam UPGK paling banyak dengan
kategori kurang yaitu 48 orang 54,5 dan paling sedikit dengan kategori baik yaitu 40 orang 45,5. Kurangnya komunikasi tatap muka antara petugas kesehatan
dengan ibu bayi dan balita dalam UPGK karena kurangnya keterbukaan dalam berinteraksi, petugas kesehatan kurang begitu ekspresif dalam menyampaikan pesan-
pesan yang terkait dengan UPGK, kurangnya dukungan pada saat ibu berbicara, kurangnya rasa kepercayaan ibu pada petugas kesehatan, dan tidak adanya rasa
kebersamaan saat berkomunikasi dengan ibu. Dari hasil pengamatan di lapangan hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan ibu yaitu pendidikan dasar SD,
SMP 39,8 sehingga kurangnya pengetahuan ibu tentang UPGK dan pentingnya komunikasi tatap muka untuk menambah pengetahuan ibu tentang UPGK. Hal ini
sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2003 adalah dengan pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan sehingga menimbulkan kesadaran dan pada
Universitas Sumatera Utara
akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuannya tersebut. Hasil uji chi-square menunjukkan nilai
p-value
Hasil analisis dengan menggunakan t-test diperoleh jumlah rata-rata skor pengetahuan ibu bayi dan balita pada pre-test sebesar 5,85 dan post-test sebesar 7,31
nilai t hitung -12,036 dan p-value 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Nilai P sebesar 0,000 artinya ada pengaruh komunikasi tatap muka terhadap pengetahuan ibu bayi
dan balita. 0,037, 0,05, yang artinya
dalam komunikasi tatap muka memiliki hubungan signifikan dengan pengetahuan ibu bayi dan balita dalam UPGK. Kurangnya pengetahuan petugas kesehatan dalam
melakukan komunikasi tatap muka yang baik pada ibu dapat menyebabkan kurangnya rasa kepercayaan ibu terhadap kemampuan dalam mengatasi masalah gizi
buruk pada bayi dan balitanya. Sehingga hal ini dianggap bahwa petugas kesehatan kurang mampu memberikan bimbingan dalam membantu mengatasi masalah yang
berkaitan dengan peningkatan UPGK di lingkungan mereka.
5.2. Pengaruh Komunikasi Tatap Muka terhadap Sikap Ibu Bayi dan Balita dalam UPGK