Kampung Pajak sebanyak 88 orang yang dilakukan di balai desa yang terdekat dengan Puskesmas Kampung Pajak yaitu di Desa Kampung Pajak. Pre-test dilakukan
selama 2 hari mulai pukul 09.00-12.00 WIB di Balai Desa Kampung Pajak. Setelah pre-test selesai dilakukan, peneliti melakukan intervensi dengan ibu bayi dan balita
yang berjumlah 88 orang pada 25 posyandu yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Kampung Pajak. Di posyandu yang terdapat nama ibu yang terpilih untuk menjadi
sampel, peneliti melakukan komunikasi tatap muka yang berisikan materi UPGK. Dalam satu posyandu, peneliti memanggil satu persatu ibu-ibu tersebut kemudian
melakukan komuniasi tatap muka selama + 10-15 menit untuk satu orang ibu dengan materi UPGK yang sama pada setiap ibu.
Di akhir intervensi dilakukan pengukuran pengetahuan dan sikap ibu melalui wawancara dengan membagikan kuesioner post-test, terhadap 88 orang ibu yang
dilaksanakan di Balai Desa Kampung Pajak. Post-test dilakukan selama 2 hari mulai
pukul 09.00-12.00 WIB.
3.5. Metode Pengumpulan Data
3.5.1. Data Primer
Data primer meliputi data : 1.
Karakteristik ibu yang memiliki bayi dan balita yang meliputi : Umur, jumlah anak, pekerjaan dan tempat tinggal yang dikumpulkan langsung dengan
menggunakan kuesioner 2. Tatacara meliputi tahap-tahap identifikasi
bayi dan
balita, proses
penyampaian informasi, sampai dengan jadwal pelaksanaan 25 Posyandu tempat
Universitas Sumatera Utara
penyampaian materi komunikasi tatap muka, dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan ibu balita.
3. Pengetahuan dan sikap ibu bayi dan balita tentang usaha perbaikan gizi keluarga dikumpulkan melalui wawancara langsung kepada responden dengan alat bantu
kuesioner berupa pertanyaan-pertanyaan.
3.5.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang mendukung data primer yang dihimpun melalui pencatatan dokumen yang ada di lokasi penelitian yaitu laporan bulanan
Puskesmas tentang kasus gizi dan data pemanfaatan pekarangan menjadi apotik hidup dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2013.
3.5.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kelayakan dalam menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Notoatmodjo 2005 menyatakan sebelum
dilakukan penelitian kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji validitas kuesioner kepada 30 responden. Uji validitas diperlukan untuk mengetahui apakah
instrument penelitian kuesioner yang dipakai cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat. Sugiono 2006 menyatakan bahwa
instrumen dikatakan valid, apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Demikian juga kuesioner sebagai alat ukur
harus mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas suatu instrumen dalam kuesioner dilakukan dengan mengukur
korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus
Universitas Sumatera Utara
teknik korelasi Pearson Product Moment Correlation Coefisient r, dengan ketentuan: a Bila r-
hitung
t-
tabel
maka dinyatakan valid dan b Bila r-
hitung
t-
tabel
Uji reliabilitas terhadap kuesioner untuk melihat konsistensi jawaban. Sugiono 2006 menyatakan bahwa suatu instrumen dikatakan reliable atau konsisten jika
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data atau jawaban yang sama, dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam penelitian ini
teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan
ketentuan : jika nilai r- maka dinyatakan tidak valid.
Alpha
r-
table
3.5.4.Variabel dan Definisi Operasional maka dinyatakan reliable.
3.5.4.1. Variabel Bebas 1.
Komunikasi Tatap Muka
1. adalah suatu usaha adanya keterbukaan dalam komunikasi untuk membuka
diri dalam mengungkapkan segala informasi tentang UPGK yang disampaikan yang berguna bagi ibu. Pengukuran variabel 30 pertanyaan yang diajukan
dengan jawaban “ya bobot nilai 1” dan “tidak bobot nilai 0”, dan dikategorikan menjadi 2 yaitu:
0. Kurang baik, jika responden memperoleh skor ≤ 50 yaitu 15
1. Baik, jika memperoleh skor 50 yaitu 16
Universitas Sumatera Utara
3.5.4.2. Variabel Terikat
1. Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui ibu tentang usaha perbaikan status gizi keluarga yang dipaeroleh dari hasil wawancara terhadap responden.
Kategori Pengetahuan : 0.
buruk : bila responden tidak mengetahui UPGK. 1.
baik : bila responden mengetahui UPGK. Pengukuran variable pengetahuan ibu dalam UPGK disusun 10 pertanyaan
yang diajukan dengan jawaban “ya bobot nilai 1” dan “tidak bobot nilai 0”, dan dikategorikan menjadi 2, yaitu :
1. Kurang, jika responden memperoleh total skor 76 dari 10 atau 8 2. Baik, jika jawaban responden memiliki total skor
≤ 76 dari 10 atau 7 Nursalam, 2011.
2. Sikap adalah suatu reaksi atau responden ibu tentang usaha perbaikan status gizi keluarga
Kategori sikap : 0. Negatif 1. Positif
Untuk mengukur sikap ibu tentang usaha perbaikan gizi keluarga disusun sebanyak 10 pertanyaan dengan jawaban “ya bobot nilai 1” dan “tidak bobot nilai 0”, dan
dikategorikan menjadi 2 yaitu : 1. Negatif, jika responden memperoleh skor 76 yaitu 8
2. Positif, jika responden memperoleh skor ≤ 76 yaitu 7
Universitas Sumatera Utara
3.6. Metode Pengukuran Tabel 3.2 Variabel, Cara, Alat, Skala dan Hasil Ukur