Pengaruh Komunikasi Tatap Muka terhadap Sikap Ibu Bayi dan Balita dalam UPGK

akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuannya tersebut. Hasil uji chi-square menunjukkan nilai p-value Hasil analisis dengan menggunakan t-test diperoleh jumlah rata-rata skor pengetahuan ibu bayi dan balita pada pre-test sebesar 5,85 dan post-test sebesar 7,31 nilai t hitung -12,036 dan p-value 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Nilai P sebesar 0,000 artinya ada pengaruh komunikasi tatap muka terhadap pengetahuan ibu bayi dan balita. 0,037, 0,05, yang artinya dalam komunikasi tatap muka memiliki hubungan signifikan dengan pengetahuan ibu bayi dan balita dalam UPGK. Kurangnya pengetahuan petugas kesehatan dalam melakukan komunikasi tatap muka yang baik pada ibu dapat menyebabkan kurangnya rasa kepercayaan ibu terhadap kemampuan dalam mengatasi masalah gizi buruk pada bayi dan balitanya. Sehingga hal ini dianggap bahwa petugas kesehatan kurang mampu memberikan bimbingan dalam membantu mengatasi masalah yang berkaitan dengan peningkatan UPGK di lingkungan mereka.

5.2. Pengaruh Komunikasi Tatap Muka terhadap Sikap Ibu Bayi dan Balita dalam UPGK

Sikap merupakan respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan yang melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan lainnya Notoatmodjo, 2010. Berdasarkan hasil analisa univariat diketahui sikap ibu bayi dan balita paling banyak dengan kategori negatif yaitu 47 orang 53,4 dan paling sedikit dengan kategori positif yaitu 41 orang 46,6. Kurangnya sikap ibu bayi dan balita dalam Universitas Sumatera Utara pelaksanaan UPGK karena ibu kurang setuju dalam memperbaiki kualitas makanan keluarga, karena adanya anggapan pada ibu bahwa makanan yang berkualitas itu hanya dapat diperoleh dari jenis bahan makanan yang mahal saja, hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu yang mayoritas rendah SD, SMP dan pekerjaan ibu yang mayoritas ibu rumahtangga yang tidak memahami arti dari makanan sehat. Hasil analisa bivariat dengan uji chi-square menunjukkan nilai p-value Hasil analisis dengan menggunakan t-test diperoleh jumlah rata-rata skor sikap ibu bayi dan balita pada pre-test sebesar 6,17 dan post-test sebesar 7,34 0,037, 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi terapeutik dengan sikap ibu bayi dan balita dalam UPGK. Petugas kesehatan dianggap masih kurang mampu dalam menyampaikan komunikasi pada ibu, hal ini diketahui dari masih kurangnya kemampuan komunikasi tatap muka dari petugas kesehatan dalam menyampaikan informasi yang baik pada ibu. Petugas masih dianggap kurang begitu dapat memberikan arahan bagi ibu-ibu dalam memberikan bimbingan yang berkaitan dengan UPGK. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar 2007 bahwa banyak faktor yang memengaruhi orang untuk bersikap yaitu pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri individu tersebut. Seseorang yang mampu mengenal dirinya, memahami keterbatasan dirinya serta menerima diri apa adanya akan mampu memahami orang lain dan memiliki rasa empati yang tinggi. Dengan demikian ia akan mampu mengambil keputusan yang tepat menyangkut dirinya dan orang lain. Universitas Sumatera Utara nilai t hitung -9,658 dan p-value 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Nilai P sebesar 0,000 artinya ada pengaruh komunikasi tatap muka terhadap sikap ibu bayi dan balita. Hal ini sejalan dengan pendapat Purwanto 1994 bahwa kemampuan menerapkan teknik komunikasi memerlukan latihan dan kepekaan serta ketajaman, karena komunikasi terjadi dalam dimensi nilai, waktu dan ruang yang turut memengaruhi kepuasan klien. Keberhasilan komunikasi terlihat melalui dampak positif yang diterima klien, antara lain adanya perubahan sikap sesuai dengan arahan yang diberikan petugas. Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Upaya Penanganan Diare secara Dini pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara tahun 2015

3 79 140

Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita Tbc Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara 2013

1 61 152

Pengaruh Karekteristik Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Munte Kabupaten Karo Tahun 2013

2 72 105

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita serta Peran Bidan Desa terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Bosar Maligas Kabupaten Simalungun

21 229 116

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER TERHADAP PERILAKU KADER DALAM PENYULUHAN GIZI BALITA Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Kader Terhadap Perilaku Kader Dalam Penyuluhan Gizi Balita Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali.

2 12 10

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POLA Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pola Asuh Anak Usia Bayi (Infant) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 3 18

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN PARTISIPASI IBU DALAM MEMBAWA BALITA KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIJUNJUN.

0 1 10

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Bayi dan Balita Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Ke Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Derwati Kabupaten Bandung Tahun 2004.

0 0 11

Pengaruh Program Pelatihan Prisai (Perilaku Ibu Sayang Bayi) Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Menstimulasi Tumbuh Kembang Bayi 0?6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajadi Kabupaten Banyuasin.

0 0 2

PENGARUH PENYULUHAN PIJAT BAYI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PERILAKU IBU MELAKSANAKAN PIJAT BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS MLATI I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Pijat Bayi terhadap Pengetahuan dan Sikap dalam Perilaku Ibu Melaksanakan P

0 3 8