BAB III METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Pengambilan  data  penelitian  dilakukan  di  areal  revegetasi  lahan  pasca tambang  Blok  Q
3
East  elevasi  60  Site  Lati  PT  Berau  Coal  Kalimantan  Timur. Kegiatan  ini  dilakukan  selama  dua  bulan  dari  bulan  April  sampai  dengan  Juni
2012.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan penelitian ini adalah tegakan hasil revegetasi A. mangium Blok Q3 East elevasi 60 Site Lati PT Berau Coal dengan tahun tanam 2009
–2010 dan data penanaman  dari  blok  yang  diamati.  Alat  yang  dipakai  dalam  pengambilan  data,
antara lain pita ukur, kompas, tali rapia, patok, bor tanah, plastik sampel, kaliper manual, meteran, walking stick, alat tulis dan kamera.
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Pembuatan plot contoh
Pemilihan  lokasi  penelitian  didasarkan  kepada  lokasi  dimana  terdapat tanaman yang mengalami stagnasi pertumbuhan. Setelah dilakukan observasi pada
lokasi penelitian maka dipersiapkan plot untuk melakukan analisis vegetasi. Analisis  vegetasi  dilakukan  dengan  menggunakan  plot  berbentuk  persegi
dengan ukuran 20 m x 20 m. Intensitas sampling penelitian yaitu sebesar 5 dan luas total blok tanam sebesar 4,148 hektar. Jumlah plot contoh  yang dibuat yaitu
sebanyak 5 buah  plot. Metode sampling  yang digunakan  yaitu metode  purposive sampling  yang  disesuaikan  dengan  kondisi  lahan  pada  blok  yang  digunakan  dan
keberadaan dominan tanaman yang mengalami stagnasi.
3.3.2 Pengambilan sampel analisis tanah
Setelah  pembuatan  plot  contoh,  dilanjutkan  dengan  pengambilan  sampel tanah  untuk  dianalisis  di  laboratorium.  Pengambilan  sampel  tanah  dilakukan
dengan  metode  kuadran  yang  dilanjutkan  dengan  metode  komposit.  Metode kuadran merupakan metode pengambilan sampel tanah yang tepat dilakukan pada
lahan  bekas  tambang,  mengingat  kondisi  tanah  di  lahan  bekas  tambang  sangat
beragam.  Lahan  bekas  tambang  yang  dijadikan  lokasi  pengamatan  dibagi berdasarkan  keragamannya,  baik  perbedaan  secara  visual  dari  warna  tanah
maupun  perbedaan  kondisi  vegetasi  yang  ada.  Apabila  lokasi  pengamatan dianggap seragam, maka lokasi tersebut dibagi menjadi dua kuadran karena pada
dasarnya  pengambilan  sampel  tanah  dengan  metode  kuadran  tidak  dilakukan hanya  pada  satu  titik  saja  agar  sifat  tanah  yang  dianalisis  dapat  terwakili.  Jika
terdapat  dua  perbedaan  penampakan  tanah,  maka  lokasi  pengamatan  dibagi menjadi  4  kuadran,  dan  seterusnya.  Tahapan  pengambilan  sampel  tanah  yang
dilakukan pada lokasi penelitian antara lain sebagai berikut Setiadi 2012: a.
Pembagian titik pengambilan sampel tanah dilakukan dengan sistem kuadran 2, 4, 8, 16, dan seterusnya. Pengambilan sampel tidak dilakukan pada setiap
plot  contoh  karena  lokasi  penelitian  dianggap  seragam  berdasarkan  kondisi tanaman dominan tanaman stagnan. Oleh karena itu lokasi penelitian dibagi
menjadi dua kuadran Q
3
A dan Q
3
B seperti pada Gambar 1.
Gambar 1  Pembagian lokasi penelitian menjadi dua kuadran b.
Pengambilan  sampel  tanah  dilakukan  menggunakan  bor  tanah  pada  setiap kuadran  di  kedalaman  0-30  cm  dan  30-60  cm  dengan  metode  komposit
sehingga didapatkan 4 sampel tanah, antara lain sampel A Q
3
A kedalaman 0- 30  cm,  sampel  B  Q
3
A  kedalaman  30-60  cm,  sampel  C  Q
3
B  kedalaman 0-30 cm dan sampel D Q
3
B kedalaman 30-60 cm c.
Sampel tanah dari masing-masing kedalaman dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah diberi label tempat, tanggal dan nomor sampel.
d. Sampel  tanah  dikirim  ke  Laboratorium  Tanah  Universitas  Mulawarman
Kalimantan Timur.
Q
3
A Q
3
B
Plot 5
Plot 3
Plot 2
Plot 1
Plot 4
3.3.3 Pengambilan data tanaman