2.4 Evaluasi Keberhasilan Revegetasi
Penilaian adalah pengamatan yang dilakukan secara periodik terhadap kegiatan reklamasi hutan untuk menjamin bahwa rencana kegiatan yang
diusulkan, jadwal kegiatan, hasil yang diinginkan dan kegiatan lain yang diperlukan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan dijadikan dasar
perpanjangan, pengembalian izin penggunaan kawasan hutan dan untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan reklamasi hutan. Kriteria keberhasilan
reklamasi hutan yang ditetapkan dalam Permenhut Nomor 60 Tahun 2009, yaitu penataan lahan, pengendalian erosi dan sedimentasi, serta revegetasi atau
penanaman pohon. Penilaian aspek revegetasi atau penanaman pohon terdiri dari luas areal penanaman, persentase tumbuh tanaman, jumlah tanaman per hektar,
komposisi jenis tanaman dan pertumbuhan atau kesehatan tanaman Kemenhut 2009.
Setiadi 2006 menyebutkan beberapa faktor sebagai bahan evaluasi revegetasi, antara lain performa pertumbuhan dan kesesuaian jenis,
kesinambungan dan tingkat pemenuhan kebutuhan diri oleh tanaman, peningkatan lingkungan mikro-habitat, pengurangan dampak terhadap lingkungan serta
keuntungan bagi masyarakat sekitar. Evaluasi keberhasilan revegetasi adalah sebuah upaya untuk menjamin bahwa revegetasi tengah berjalan menuju arah
yang diharapkan, yaitu kondisi asli sebelum terjadinya gangguan. Hal ini juga merupakan sebuah mekanisme untuk menentukan keberhasilan revegetasi yang
telah dilakukan, berdasarkan parameter silvikultur dan ekologis juga sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengikat bagi pelaksana kegiatan revegetasi,
dalam hal ini perusahaan pertambangan. Status revegetasi dikatakan berhasil apabila status daya hidup survival rate dan kesehatan tumbuh growth
performance, masing-masing dapat mencapai lebih dari 80. Status daya hidup tanaman ditunjukkan dengan nilai persentase tumbuh
tanaman, sedangkan performa pertumbuhan tanaman ditunjukkan dengan nilai persentase kesehatan tanaman. Persentase tumbuh tanaman ditentukan oleh
jumlah tanaman yang berhasil hidup dari kegiatan penanaman yang dilakukan pada suatu blok tanam. Ini menunjukkan kemampuan adaptasi tanaman terhadap
lokasi tempat tumbuh. Semakin besar nilai persentase tumbuh tanaman maka
kemampuan adaptasi tanaman juga semakin tinggi. Persentase kesehatan tanaman dipengaruhi oleh jumlah tanaman yang tumbuh dengan sehat dari seluruh tanaman
yang hidup dalam suatu blok tanam. Kesehatan tanaman dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan maupun tanah sebagai tempat tumbuh tanaman. Kondisi fisik
tanaman dapat dilihat dari data kuantitatif berupa nilai rata-rata diameter dan tinggi tanaman.
Tanaman sehat adalah tanaman yang tumbuh segar dengan batang relatif lurus, bertajuk lebat dengan tinggi minimal sesuai standar dan bebas dari hama
dan penyakit atau gulma, sedangkan tanaman yang tidak sehat adalah tanaman yang tumbuhnya tidak normal atau terserang hama dan penyakit sehingga jika
terus dipelihara akan memiliki kemungkinan yang kecil untuk tumbuh dengan baik. Tanaman yang tidak sehat juga ditunjukkan dengan adanya stagnasi
pertumbuhan. Tanaman yang mengalami stagnasi memiliki penampakan fisik dengan rata-rata diameter dan tinggi yang lebih kecil dari tanaman sejenis yang
seumur. Tanaman ini umumnya juga memiliki warna daun yang kekuningan Kemenhut 2009.
2.5 Akasia Acacia mangium Willd