3.3.3 Pengambilan data tanaman
Pengambilan data dilakukan pada setiap plot contoh. Data yang diambil di antaranya yaitu diameter, tinggi dan kesehatan tanaman dari tanaman A. mangium.
Pengukuran diameter tanaman dilakukan pada titik 15 cm dari pangkal batang menggunakan kaliper manual, sedangkan pengukuran tinggi dilakukan pada
masing-masing tanaman dengan menggunakan meteran dan walking stick. Pengamatan terhadap kondisi fisik tanaman juga dilakukan untuk mengetahui
status kesehatan tanaman A. mangium. Kondisi fisik tanaman yang diamati terbagi menjadi 2 dua kriteria, yaitu
tanaman sehat dan tanaman tidak sehat. Tanaman sehat adalah tanaman yang memiliki bagian tanaman secara lengkap daun, cabang, dan ranting, warna daun
hijau segar, batang relatif lurus, bertajuk lebat dengan tinggi minimal sesuai standar dan bebas dari hama dan penyakit atau gulma. Tanaman tidak sehat adalah
tanaman yang tumbuhnya tidak normal pertumbuhan tidak sesuai dengan kondisi alaminya atau terserang hama dan penyakit termasuk tanaman yang mengalami
stagnasi pertumbuhan. Tanaman yang mengalami stagnasi pertumbuhan mempunyai ciri, yaitu memiliki diameter dan tinggi yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan tanaman sejenis yang seumur di sekitarnya dan mempunyai warna daun yang kekuningan.
3.4 Metode Analisis Data
Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan nilai persentase tumbuh dan persentase kesehatan tanaman yang menunjukkan daya tumbuh dan performa
tanaman. Data diameter dan tinggi tanaman juga dilakukan pengolahan untuk mendapatkan nilai rata-rata diameter dan tinggi tanaman A. mangium dengan
kondisi sehat dan tidak sehat. Berikut uraian dari pengolahan data yang dilakukan:
3.4.1 Persentase tumbuh tanaman
Persentase tumbuh tanaman merupakan hasil perbandingan antara jumlah tanaman yang hidup dengan jumlah tanaman yang ditanam pada plot contoh yang
diamati. Nilai persentase tumbuh tanaman dihitung dengan persamaan: T =
h
i
N
i
× 100
dimana: T
= persen tumbuh tanaman h
i
= jumlah tanaman yang hidup pada plot ke-i N
i
= jumlah tanaman yang ditanam pada plot ke-i Sedangkan rata-rata persentase tumbuh tanaman dihitung dengan
persamaan sebagai berikut: R =
T
i n
i=1
n dimana:
R = rata-rata persentase tumbuh tanaman
T
i
= jumlah persentase tumbuh tanaman pada plot ke-i n
= jumlah seluruh plot
3.4.2 Persentase kesehatan tanaman
Persentase kesehatan tanaman merupakan hasil perbandingan antara jumlah tanaman sehat dengan jumlah tanaman yang hidup pada plot yang diamati.
Nilai persentase kesehatan tanaman dihitung dengan persamaan: K =
r
i
h
i
× 100 dimana:
K = persentase kesehatan tanaman
r
i
= jumlah tanaman sehat pada plot ke-i Rata-rata persentase kesehatan tanaman dihitung dengan persamaan
sebagai berikut: P =
K
i n
i=1
n dimana:
P = rata-rata persentase kesehatan tanaman
K
i
= jumlah persentase kesehatan tanaman pada plot ke-i n
= jumlah seluruh plot
3.4.3 Diameter dan tinggi tanaman
Pada masing-masing plot contoh dilakukan perhitungan rata-rata diameter dan rata-rata tinggi tanaman untuk tanaman sehat dan tidak sehat. Persamaan
untuk menghitung rata-rata tinggi dan diameter tanaman yaitu sebagai berikut:
d = d
i n
i=1
n t
= t
i n
i=1
n
dimana: d
= rata-rata diameter m t
= rata-rata tinggi m d
i
, t
i
= diameter dan tinggi pohon ke-i n
= jumlah pohon yang diukur
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Luas dan Letak
PT Berau Coal merupakan perusahaan tambang batubara yang secara administratif wilayah kerjanya terletak di Kecamatan Gunung Tabur dan
Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Wilayah kontrak kerja PT Berau Coal secara geografis berada pada posisi
01º52’26,67” LU
–02º02’39,78” LU dan 117º07’44,52” BT–117º38’26,46” BT. Berau Coal memiliki perjanjian kontrak karya generasi II dengan pemerintah Indonesia,
dalam hal ini adalah Departemen Pertambangan dan Energi sebagai pemilik tunggal konsesi tambang batubara di Indonesia. Daerah konsesi tambang batubara
PT Berau Coal yang tercantum dalam perjanjian kontrak karya tersebut, yaitu seluas 118.400 ha, meliputi hampir seluruh wilayah Kabupaten Berau, Kalimantan
Timur. Terdapat tiga lokasi penambangan dan produksi PT Berau Coal, yaitu Site Lati, Binungan dan Sambarata.
Daerah PKP2B Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara PT Berau Coal Site Lati telah berproduksi sejak tahun 1993 yang secara geografis
terletak pada koordinat 2º12 ’42”–2º25’5” LU dan 117º32’30”–117º38’18” BT.
Daerah Lati secara administratif terletak di Sambakungan, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Site Lati memiliki luas
areal konsesi sebesar ±24.191 ha dengan luas formasi pembawa lapisan batubara ±14.355 ha.
4.2 Iklim
Klasifikasi iklim di sekitar PT Berau Coal termasuk dalam tipe A sangat basah berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson dengan kriteria bulan
basah, bulan lembab dan bulan kering selama periode 10 tahun 1997 –2007. Hal
ini sangat wajar karena letaknya yang berdekatan dengan garis khatulistiwa dan termasuk ke dalam daerah hutan hujan tropis. Rata-rata curah hujan per tahun
adalah 261,04 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari dengan curah hujan 576,0 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan
Agustus yaitu 99,5 mm.