BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Pengolahan dari data yang telah didapatkan di lapangan menghasilkan nilai persen tumbuh dan persen kesehatan tanaman seperti yang tersaji pada Tabel
1 di bawah ini. Tabel 1 Nilai daya tumbuh tanaman
Data Plot ke-
Rata-rata I
II III
IV V
Persen tumbuh 94,44
69,23 74,07
70,83 88,00
79,31 Persen kesehatan
tanaman 64,71
77,77 75,00
58,82 81,82
71,62
Hasil perhitungan persen tumbuh dan persen kesehatan tanaman yang disajikan pada Tabel 1 menunjukkan bahwa plot I memiliki persen tumbuh
tertinggi dari kelima plot yang diukur dengan besar persen tumbuh 94,44 dan plot II memiliki nilai persen tumbuh tanaman terendah, yaitu sebesar 69,23.
Nilai persen tumbuh tanaman didapatkan dengan membandingkan antara jumlah tanaman yang hidup dengan jumlah tanaman yang ditanam pada plot contoh
sedangkan nilai persen kesehatan tanaman didapatkan dengan membandingkan antara jumlah tanaman yang tumbuh sehat dengan jumlah tanaman yang tumbuh
pada plot contoh. Plot V merupakan plot dengan nilai persen kesehatan tanaman tertinggi dan plot IV merupakan plot dengan persen kesehatan terendah dengan
nilai masing-masing sebesar 81,82 dan 58,82. Nilai rata-rata yang didapatkan untuk kedua parameter masih di bawah
80, yaitu 79,31 untuk rata-rata persen tumbuh tanaman dan 71,62 untuk nilai rata-rata persen kesehatan tanaman. Diagram hasil perhitungan persen
tumbuh dan persen kesehatan tanaman pada masing-masing plot ditunjukkan pada Gambar 2 dan 3 berikut ini.
Gambar 2 Nilai persentase tumbuh tanaman pada setiap plot contoh
Gambar 3 Nilai persentase kesehatan tanaman pada setiap plot contoh Pengambilan data selain menghitung jumlah tanaman, juga melakukan
pengukuran diameter dan tinggi dari masing-masing tanaman pada setiap plot contoh. Hasil pengukuran rata-rata diameter dan tinggi tanaman menunjukkan
bahwa plot V memiliki rata-rata diameter tanaman sehat tertinggi, yaitu sebesar 4,25 cm dan plot I memiliki rata-rata diameter tanaman sehat terendah, yaitu 2,75
cm. Rata-rata tinggi tanaman sehat tertinggi dan terendah masing-masing terdapat pada plot IV dan plot I dengan nilai sebesar 4,16 cm dan 2,35 cm. Hasil rata-rata
diameter dan tinggi tanaman disajikan pada Tabel 2 di bawah ini.
94.44 69.23
74.07 70.83
88
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2
3 4
5 P
er sen
tu m
b u
h
Nomor plot ke-
64.71 77.77
75 58.82
81.82
10 20
30 40
50 60
70 80
90
1 2
3 4
5 P
er sen
k eseh
atan tan
am an
Nomor plot ke-
Tabel 2 Data performa rata-rata diameter dan tinggi tanaman
Data Plot ke-
Rata-rata I
II III
IV V
Rata-rata diameter
cm Tanaman
sehat 2,75
3,82 3,51
3,22 4,25
3,60 Tanaman
tidak sehat 1,29
1,31 1,26
1,32 2,00
1,40 Rata-rata
tinggi m
Tanaman sehat
2,35 2,74
2,91 4,16
3,05 3,00
Tanaman tidak sehat
1,22 1,28
1,14 1,20
1,78 1,29
Nilai rata-rata diameter dan tinggi tanaman antara tanaman A. mangium yang tumbuh sehat dan tidak sehat memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Diagram batang pada Gambar 4 dan 5 di bawah ini menunjukkan perbedaan antara rata-rata diameter dan tinggi tanaman A. mangium yang tumbuh sehat dan
tidak sehat. Rata-rata diameter dan tinggi tanaman yang tumbuh sehat dan tidak sehat memiliki selisih nilai hingga 50.
Gambar 4 Nilai rata-rata diameter tanaman A. mangium pada setiap plot contoh
2.75 3.82
3.51 3.22
4.25
1.29 1.31
1.26 1.32
2.00
0.0 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
6.0
1 2
3 4
5 R
ata -r
ata d
iam eter
cm
Nomor plot ke- Tanaman
sehat
Tanaman tidak sehat
Gambar 5 Nilai rata-rata tinggi tanaman A. mangium pada setiap plot contoh Selain keempat parameter di atas, juga dilakukan analisis sampel tanah
pada areal Blok Q
3
East elevasi 60. Hasil analisis pH tanah menunjukkan bahwa pH tanah di Blok Q
3
East elevasi 60 tergolong sangat masam. Kriteria tanah yang digolongkan sangat masam berdasarkan kriteria sifat kimia tanah yaitu tanah
dengan nilai pH di bawah 4,5. Nilai pH tanah pada titik Q
3
A di kedalaman 0 –30
cm dan 30 –60 cm yaitu 2,4 dan 3,5, sedangkan pada titik Q
3
B yaitu 3,6 untuk kedalaman 0
–30 cm dan 2,7 untuk kedalaman 30–60 cm. Tekstur tanah ditunjukkan oleh kandungan pasir, debu, dan liat pada tanah.
Hasil analisis tektur tanah menunjukkan tanah pada lokasi penelitian bertekstur lempung berliat. Berikut hasil analisis tekstur tanah yang disajikan pada Tabel 3 di
bawah ini. Tabel 3 Hasil analisis tekstur tanah
Sifat tanah Hasil analisis
A B
C D
Clay 37
35 38
32 Silt
40 35
34 36
Sand 23
30 28
32 Tekstur
Lempung berliat
Lempung berliat
Lempung berliat
Lempung berliat
A: kedalaman 0-30 cm di titik Q
3
A, B: kedalaman 30-60 cm di titik Q
3
A, C: kedalaman 0-30 cm di titik Q
3
B, D: kedalaman 30-60 cm di titik Q
3
B
Karakteristik sifat tanah yang dilakukan analisis selain nilai pH dan tekstur tanah, juga dilakukan analisis terhadap sifat kimia tanah lainnya seperti KTK,
2.35 2.74
2.91 4.16
3.05
1.22 1.28
1.14 1.20
1.78
0.0 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
6.0
1 2
3 4
5 R
ata -r
ata tin
g g
i m
Nomor plot ke- Tanaman
sehat
Tanaman tidak sehat
kejenuhan Al, dan kandungan beberapa unsur hara pada tanah. Hasil analisis sifat kimia tanah lainnya disajikan pada Tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4 Hasil analisis sifat kimia tanah
Sifat tanah Hasil analisis
A B
C D
KTK meq100 g
14 rendah
13 rendah
13 rendah
12 rendah
Kejenuhan Al 74
sangat tinggi 48
tinggi 15
rendah 58
tinggi Nitrogen N
0,14 rendah
0,11 rendah
0,06 sangat rendah
0,09 sangat rendah
Fosfor P ppm
9 sangat rendah
8 sangat rendah
24 sedang
20 sedang
Kalsium Ca meq100 g
1,48 sangat rendah
2,90 rendah
3,49 rendah
2,48 rendah
Magnesium Mg meq100 g
3,30 tinggi
5,22 tinggi
6,13 tinggi
3,46 tinggi
A: kedalaman 0-30 cm di titik Q
3
A, B: kedalaman 30-60 cm di titik Q
3
A, C: kedalaman 0-30 cm di titik Q
3
B, D: kedalaman 30-60 cm di titik Q
3
B
Tabel 4 menunjukkan hasil analisis sampel tanah Blok Q
3
East elevasi 60 terhadap nilai KTK tanah, kejenuhan Al, dan kandungan fosfor P, nitrogen N,
kalsium Ca dan magnesium Mg pada tanah. Nilai KTK tanah yang terdapat pada Tabel 4 tergolong rendah bila dibandingkan dengan kriteria sifat kimia tanah
dengan kisaran nilai antara 5-16 meq100 g di kedua titik pengambilan sampel tanah. Kejenuhan Al menunjukkan nilai rendah
–sangat tinggi dengan nilai hingga di atas 60. Tingginya kejenuhan Al pada tanah menunjukkan bahwa tanah telah
terkontaminasi Al. Kandungan N pada tanah juga tergolong rendah
–sangat rendah dengan kisaran nilai hingga di bawah 0,1. Fosfor yang tersedia dalam tanah tergolong
sedang –sangat rendah dengan kisaran nilai kurang dari 10 ppm. Dua kondisi
tersebut sangat menunjukkan bahwa telah terjadi kekahatan N dan P pada tanaman.
Unsur hara lain selain unsur hara primer yang dibutuhkan tanaman juga terdapat unsur hara sekunder yang juga sangat dibutuhkan tanaman dalam jumlah
yang cukup banyak, yaitu di antaranya unsur kalsium Ca dan magnesium Mg. Kandungan Ca dalam tanah berdasarkan hasil analisis menunjukkan nilai rendah
– sangat rendah dengan nilai hingga kurang dari 2 meq100 g, sedangkan unsur Mg
pada tanah tergolong tinggi dengan nilai di antara 2,1 –8,0 meq100 g. Hasil
analisis dari kedua unsur tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi kekahatan
unsur Ca terhadap tanaman. Kandungan Ca pada tanah yang normal seharusnya lebih besar bila dibandingkan dengan Mg Setiadi 2012. Hasil analisis
menunjukkan bahwa telah terjadi ketidakseimbangan jumlah Ca dan Mg pada tanah.
5.2 Pembahasan