4.2.2 Frekuensi Apung
Dari profil densitas pada Gambar 8 terlihat bahwa nilai densitas bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman. Kedalaman 0 m
– 47 m merupakan lapisan permukaan, 47 m
– 234 m merupakan lapisan piknoklin dan lebih dari 234 m merupakan lapisan dalam. Daerah piknoklin merupakan daerah
dimana terjadi perubahan densitas yang sangat besar sehingga daerah piknoklin akan memberikan nilai frekuensi apung yang lebih tinggi dibandingkan dengan
lapisan lainnya karena nilai frekuensi apung dipengaruhi oleh gradien densitas suatu perairan, merujuk pada persamaan 1 yaitu semakin besar beda densitas
pada suatu lapisan perairan maka semakin besar pula nilai frekuensi apungnya. Daerah piknoklin akan menjadi penghalang lewatnya air secara vertikal antara
kolom permukaan dengan kolom air di bawahnya yang merupakan daerah dengan stratifikasi lebih lemah.
Gambar 8. Profil menegak densitas pada stasiun 3 – 6 di perairan Raja Ampat.
Gambar 9 menunjukkan penampang melintang dari frekuensi apung di perairan Raja Ampat, ditunjukkan bahwa frekuensi apung memiliki nilai yang kecil
pada lapisan permukaan kemudian lebih besar pada kedalaman 80 m – 150 m
dan kembali mengecil pada lapisan dibawahnya.
Gambar 9. Distribusi melintang frekuensi apung s
-1
di perairan Raja Ampat
Dari Gambar juga terlihat bahwa nilai frekuensi apung dari satu stasiun ke stasiun lain menunjukkan pola sebaran yang sama namun memiliki kisaran yang
berbeda. Stasiun 3 memiliki nilai frekuensi apung berkisar antara 7,3 x 10
-5
s
-1
sampai 4,4 x 10
-2
s
-1
dengan frekuensi apung tertinggi pada kedalaman 142 m, stasiun 4 berkisar antara 1,73 x 10
-4
s
-1
sampai 3,3 x 10
-2
s
-1
dengan frekuensi tertinggi berada pada kedalaman 87 m. Stasiun 5 memiliki nilai frekuensi apung
tertinggi pada kedalaman 92 m dengan nilai 5,1 x 10
-2
s
-1
dan terendah 1,88 x 10
- 4
s
-1
. Pada stasiun 6 memiliki kisaran frekuensi apung antara 1,32 x 10
-4
s
-1
dan 4,44 x 10
-2
s
-1
dengan frekuensi apung tertinggi pada kedalaman 106 m. Profil menegak frekuensi apung pada setiap stasiun dapat dilihat di Lampiran 6.
4.2.3 Bilangan Richardson