Resiko pasar futures. Pasar futures .

4. Mengambil laba dari perbedaan tingkat bunga. Masyarakat, juga dapat memakai jasa pasar futures untuk menjamin bunga pinjaman atau deposit dana diluarnegeri. 5. Hedging melindungi neraca, dimana futures keuangan dapat dipergunakan untuk melindungi suatu lembaga keuangan dengan neraca tidak berimbang atas perubahan tingkat suku bunga sebagai ilustrasi suatu bank memiliki dana sebesar US 300 juta dalam bentuk kewajiban jatuh tempo kurang dari satu tahun sementara modal sendiri US 15 juta bersamaan waktu berjalan bank itu meminjamkan US 300 Juta didalam bentuk hipotik berbunga tetap dan hanya US 15 juta aset, maka dengan membaca neraca keuangan bank tersebut dapat dinyatakan bahwa bank tersebut sangat rentan atas kerugian terhadap perubahan tingkat suku bunga, dimana jika benar terjadi tingkat suku bunga naik maka penghasilan dari portfolio hipotik menjadi berkurang sementara tingkat diskonto naik lebih tinggi maka nilai hipotik akan jatuh sementara tenggang jatuh tempo tiba, maka dapat dikatakan bank tersebut mengalami Capital loss, Namun demikian lembaga tersebut sebenarnya dapat menyekat neraca-nya terhadap gejolak tingkat bunga dengan cara memakai interest rate futures hal ini dimaksudkan untuk menetralisir posisi long dalam hipotik. Mekanismenya bank tersebut menjual US 300 Juta treasurry bond atau boleh note futures untuk mengimbangi resiko tingkat bunga senilai US 300 dari portfolio hipotik. Maka jika hal ini telah dilakukan jika tingkat suku bunga naik tidak mengganggu neraca bank.

8.3.2 Resiko pasar futures.

Pada uraian diatas, telah disampaikan bahwa investasi pada pasar futures akan menguntungkan namun demikian tetap ada resiko pada pasar futures yakni ; 1. Basis risk, yakni terjadinya resiko ini karena nilai yang di-hedge lindung tidak selalu menjaga hubungan dengan harga yang sama pada kontrak yang diperdagangkan meskipun perbedaannya hanya sedikit tetapi tidak pasti jadi futures hedge atau mungkin saja hanya dapat mengimbangi sebahagian atas perubahan kenaikan tingkat bunga sedangkan cross hedge terjadi jikalau kontrak pasar futures digunakan untuk hedging hak yang tidak sama. Tingkat bunga hipotik dan treasurry note meskipun sangat berkaitan erat namun tidaklah 11 bergerak secara bersamaan ketika spread antara tingkat bunga tersebut berubah demikian pula basis risk. 2. Resiko kontrak yang berkaitan. Dimana hedge dapat saja gagal oleh sebab kelemahan dalam kontrak hedge. Pada biaya dana bank tingkat bunga dapat jatuh mengakibatkan kerugian pada penjualan short atas kontrak futures dan pihak peminjam dapat melunasi kredit lebih awal. 3. Resiko margin, seseorang yang memiliki aset tidak likuid juga dapat menjumpai masalah dengan hedging dipasar futures dimana kondisinya harga pada pasar futures bergerak kearah yang tidak menguntungkan dan orang tersebut harus terus menerus menanamkan dana marjin secara kontiniu, misalnya jika Yen naik maka spekulan akan merugi besar pada kontrak futures short Yen bersamaan dengan itu nilai dolar dari sekuritas Jepang akan terkoreksi dengan tajam. 4. Resiko manipulasi yakni manipulasi secara umum yang kemudian diesbut istilahnya sebagai “SQUEEZES” dimana seseorang individu atau kelompok berusaha menyulitkan pihak short sellers dipasar futures untuk tidak melikuidasi kontraknya melalui penyerahan komoditi yang dapat dan layak diterima maka akibatnya pihak short sellers akan menanggung kerugian terlebih jika mereka telah mengetahui fakta yang sebenarnya. Manipulasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan sangat sulit diprediksi dan selalu menyebabkan guncangan harga oleh karena itu dimasukan kedalam unsur resiko futures namun walau demikian futures yang mempergunakan prosedur penyelesaian secara tunai misalnya stock index futures yang mengharuskan pembayaran kas dan bukan aset terkait untuk diserahkan dalam jangka waktu sangat aman dari squeezes.

8.4 Pasar swap.