preeklampsiaeklampsia antara lain : umur ibu, paritas, keturunan, ras, diet, lingkungan,
tingkahlaku, dan
sosio-ekonomi. Walaupun
penyebab preeklampsiaeklampsia belum dapat dipastikan, namun beberapa faktor berikut
ini memiliki hubungan dengan terjadinya preeklampsiaeklampsia. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap individu yang bersifat
preventif care untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janinnya. Pelayanan antenatal merupakan upaya kesehatan perorangan
yang memperhatikan kualitas pelayanan medis yang diberikan.Agar dapat melalui persalinan dengan sehat dan aman diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu,
sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan yang optimal.Keadaan kesehatan ibu yang optimal sangat berpengaruh bagi pertumbuhan janin yang dikandungnya.
Antenatal care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehataan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan
normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan
asuhan antenatal Prawirohardjo, 2006. Penerapan standar pelayanan antenatal akan melindungi masyarakat
karena penilaian terhadap proses dan hasil pelayanan dapat dilakukan atas dasar yang diberikan tidak memenuhi standard dan terbukti membahayakan Nugroho
dkk, 2014.Dalam melaksanakan pelayanan antenatal care, standar pelayanan yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal dengan 10T
Depkes RI, 2002.
2.6 Fasilitas Antenatal, Tenaga Kesehatan, dan Program Kesehatan
Kesehatan ibu dan anak KIA mempunyai tujuan akhir bagi penurunan angka kematian bayi, anak balita, dan ibumaternal.Untuk keberhasilan program
tersebut harus di dukung oleh keberadaan fasilitas dan tenaga kesehatan yang memadai dan professional untuk menghasilkan program kesehatan yang terbaik
Orisinal, 2000.
2.6.1 Fasilitas Antenatal
Fasilitas Antenatal berhubungan dengan tempat ibu mendapatkan pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya sampai ibu dapat
melahirkan dengan aman. Tersedianya fasilitas antenatal yaitu laboratorium untuk tes protein urine yang memadai dengan jarak yang mudah terjangkau akan
memberi kemudahan bagi ibu hamil untuk sering memeriksakan kehamilannya dan untuk mendapatkan penanganan dalam keadaan darurat. Bidan dapat
memberikan informasi atau petunjuk kepada ibu dan keluarga tentang pemanfaatan sarana kesehatan Nugroho Dkk, 2014.
Tersedianya fasilitas kesehatan di suatu wilayah akan memudahkan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya. Begitupun dengan ibu pasca
melahirkan, mereka akan lebih mudah memeriksakan kesehatan dirinya di masa nifas dan memantau perkembangan bayinya.
2.6.2Alat dan Bahan Persiapan Pemeriksaan Protein Urine
Adapun alat yang digunakan untuk persiapan pemeriksaan protein urine adalah:
1. Botol atau bengkok neirbeken untuk tempat urine
2. Lampu spirtus
3. Tabung kimia 2 buah
4. Asam asetat 6
5. Korek api
6. Corong
7. Kertas saring
2.6.3 Persiapan Pasien
Persiapan pasien dalam melakukan pemeriksaan protein urine yaitu: 1.
Menyapa ibu dengan ramah dan sopan. 2.
Berlaku sopan dalam melakukan pemeriksaan 3.
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan 4.
Pasien diminta untuk BAK dan ditampung dalam botol yang sudah disediakan 5.
Memposisikan ibu dengan nyaman selama pemeriksaan
2.6.4 Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Protein Urine
1. Menyiapakan dan mengecek kelengkapan alat
2. Mencuci tangan
3. Memakai handscoon
4. Memperhatikan kejernihan urine
5. Bila urine keruh disaring dengan kertas penyaring
6. Mengisi kedua tabung dengan urine, masing-masing +2ml, salah satu tabung
sebagai bahan pembanding pemeriksaan 7.
Menyalakan lampu spritus