Alat Pemeriksaan Tekanan darah

hasilnya.Hasil penelitian menunjukan bahwa tersedianya fasilitas antenatal yang memadai adalah salah satu upaya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Tersedianya fasilitas antenatal sepertitensimeter dan stetoskop penting terhadap pemeriksaan tekanan darah pada ibu hamil yaitu: untuk mengetahui tekanan darah normal dan tekanan darah tinggi. Kelayakan tensimeter dan stetoskop perlu diperhatikan uji kelayakannya untuk mendapatkan hasil yang maksimal.Jika dilihat dari jumlah tensimeter yang tersedia sebanyak 4 unit dan layak pakai hanya 1 unit tensimeter dan I unit stetoskop. Menurut Depkes RI tensimeter harus dikalibrasi setiap 1 tahun sekali.Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov, seorang ahli bedah Rusia, lebih dari 100 tahun yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut sphygmomanometer.Tensimeter terdiri dari sebuah pompa, sumbat udara yang dapat diputar, kantong karet, yang terbungkus kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch atau air raksa.Tensimeter tersusun atas manset yang dapat dikembangkan dan alat pengukur tekanan yang berhubungan dengan rongga dalam manset. Stetoskop bahasa Yunani: stethos, dada dan skopeein, memeriksa adalah sebuah alat medis sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam tubuh. Stetoskop banyak digunakan untuk mendengar suara jantung dan pernapasan, meskipun dia juga digunakan untuk mendengar aliran darah dalam arteri.Stetoskop ditemukan di Perancis pada 1816 oleh Rene-Theophile-Hyacinthe Laennec.Stetoskop digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa penyakit tertentu dan untuk memastikan diastolik pada pemeriksaan tekanan darah. Dalam penelitian Ningrum 2014 diasumsikan bahwa tersedianya fasilitas kesehatan disuatu daerah tidak menjamin adanya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak.Menurut Perry dan Potter 2000, ada faktor-faktoryang mempengaruhi tekanan darah adalah: umur, waktu pengukuran, latihan dan aktivitas fisik, stress kecemasan, takut, emosi dan nyari, posisis tubuh, dan obat- obatan. Dua angka dicatat ketika mengukur tekanan darah.Angka yang lebih tinggi, adalah tekanan sistolik, mengacu pada tekanan di dalam arteri ketiks jantung berkontraksi dan memompa darah keseluruh tubuh.Angka yang lebih rendah, adalah diastolik, mengacu pada tekanan darah.Baik tekanan sistolik dan diastolik dicatat sebagai “mmHg” millimeter air raksa.Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan denyut. Di Indonesia, tekanan darah diukur dengan tensimeter air raksa.

5.3.2 Pemeriksaan Protein Urine

Prosedur pemeriksaan protein urine yang dilakukan sudah sesuai dengan standar adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:1 Menyiapakan dan mengecek kelengkapan alat, 2Mencuci tangan, 3Memakai sarung tangan, 4Memperhatikan kejernihan urine, 4 Mengisi kedua tabung dengan urine, masing-masing +2ml, salah satu tabung sebagai bahan pembanding pemeriksaan, 5 Menyalakan lampu spritus, 6 Memanaskan tabung sampai mendidih berjarak 2-3cm, membentuk sudut 45 derajat dan arahkan tabung yang dipanaskan ketempat yang kosong secara merata dari ujung bawah keujung atas, 7 Bila urine yang dipanaskan keruh tambahkan 4 tetes asam asetat 6 dan bila kekeruhan hilang maka menunjukkan hasil yang negative, 8 Jika urin tetap keruh maka panaskan sekali lagi dan bandingkan hasilnya, 9 Bila setelah dipanaskan urine tetap keruh maka hasilnya positif dan tentukan nilai positif1 sd 4, 10 Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, 11 mencuci tangan. Laboratorium kesehatan merupakan pusat pelayanan laboratorium dan laboratorium rujukan yang melakukan fungsi pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan mikrobiologi, kimia kesehatan, kimia klinik dan patologi klinik.Fasilitas antenatal care merupakan faktor yang mendukung untuk melaksanakan tindakan atau kegiatan, pengelolaan logistik yang baik dan mudah diperoleh serta pencatatan dan pelaporan yang lengkap dan konsisten. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Demny, Dkk 2013, mengenai analisis mutu pelayanan antenatal care.Dari penelitian Demny, Dkk, di dapatkan ada hubungan antara ketersedian fasilitas dan peralatan dengan mutu pelayanan antenatal care.

Dokumen yang terkait

Evaluasipelaksanaan Program Pelayanan Antenatal Care Terkait Dengan Deteksi Preeklamsia/Eklampsia Di Puskesmaslhoksukon Kabupaten Aceh Utara

2 76 75

Pemeriksaan Antenatal Care Di Desa Payatusam Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 51 113

Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013

0 56 91

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

16 87 148

Analisis Hubungan Antara Kondisi Pelayanan Dengan Cakupan Hasil Pelayanan Antenatal Care (ANC) Puskesmas Di Kabupaten Deli Serdang

0 23 137

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PreeklampsiaEklampsia - Evaluasipelaksanaan Program Pelayanan Antenatal Care Terkait Dengan Deteksi Preeklamsia/Eklampsia Di Puskesmaslhoksukon Kabupaten Aceh Utara

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang - Evaluasipelaksanaan Program Pelayanan Antenatal Care Terkait Dengan Deteksi Preeklamsia/Eklampsia Di Puskesmaslhoksukon Kabupaten Aceh Utara

0 0 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Antenatal Care - Pemeriksaan Antenatal Care Di Desa Payatusam Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 1 26

Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013

0 0 14

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

0 4 6