2. Lampu spirtus
3. Tabung kimia 2 buah
4. Asam asetat 6
5. Korek api
6. Corong
7. Kertas saring
2.6.3 Persiapan Pasien
Persiapan pasien dalam melakukan pemeriksaan protein urine yaitu: 1.
Menyapa ibu dengan ramah dan sopan. 2.
Berlaku sopan dalam melakukan pemeriksaan 3.
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan 4.
Pasien diminta untuk BAK dan ditampung dalam botol yang sudah disediakan 5.
Memposisikan ibu dengan nyaman selama pemeriksaan
2.6.4 Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Protein Urine
1. Menyiapakan dan mengecek kelengkapan alat
2. Mencuci tangan
3. Memakai handscoon
4. Memperhatikan kejernihan urine
5. Bila urine keruh disaring dengan kertas penyaring
6. Mengisi kedua tabung dengan urine, masing-masing +2ml, salah satu tabung
sebagai bahan pembanding pemeriksaan 7.
Menyalakan lampu spritus
8. Memanaskan tabung sampai mendidih berjarak 2-3cm, membentuk sudut 45
derajat dan arahkan tabung yang dipanaskan ketempat yang kosong secara merata dari ujung bawah keujung atas.
9. Bila urine yang dipanaskan keruh tambahkan 4 tetes asam asetat 6 dan bila
kekeruhan hilang maka menunjukkan hasil yang negative 10.
Jika urin tetap keruh maka panaskan sekali lagi dan bandingkan hasilnya 11.
Bila setelah dipanaskan urine tetap keruh maka hasilnya positif dan tentukan nilai positif1 sd 4
12. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
13. Membereskan peralatan
14. Mencuci tangan
2.6.5 Cara Menilai Hasil
Cara penilaian ini berlaku untuk pemeriksaan dengan asam asetat -- : tidak ada kekeruhan.
+ : kekeruhan ringan tanpa butir-butir 0,01-0,05. ++ : kekeruhan mudah dilihat nampak butir-butir dalam kekeruhan
tersebut0,05-0,2. +++ : urine jelas keruh dan kekeruhan berkeping-keping 0,2-0,5.
++++ : sangat keruh dan bergumpalmemadat 0,5.
2.6.6 Tenaga Kesehatan
Semua kehamilan, bukan hanya yang berisiko, memerlukan pelayanan profesional oleh tenaga kesehatan yang terampil Prawiraharjo, 2010. Pada
prinsipnya, dalam melaksanakan pelayanan antenatal care sesuai dengan standar