Tanda dan Gejala Klinis PreeklampsiaEklampsia Kriteria Diagnosa PreeklampsiaEkampsia

2.4 Klasifikasi PreeklampsiaEklampsia

Menurut Manuaba 1998, preeklampsia digolongkan menjadi preeklampsia ringan dan preeklampsia berat dengan gejala dan tanda sebagai berikut:

a. Preeklampsia Ringan

1. Tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau kenaikan 30 mmHg dari tekanan normal yang diperiksa setiap 6 jam. 2. Tekanan darah diastolic mencapai 90 mmHg atau kenaikan 15 mmHg dari tekanan normal yang diperiksa setiap setiap 24 jam. 3. Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dari berat badan awal dalam satu minggu. 4. Dijumpainya proteinuria dalam urine ≥ 0,3 grl.

b. Preeklampsia Berat

Bila salah satu diantara gejala dibawah ini ditemukan pada hamil ≥ 20 minggu maka digolongkan sebagai preeklamsia berat: 1. Tekanan darah 160 mmHg diukur dalam keadaan rileks minimal setelah istirahat 10 menit 2. Oligouria, volume urine kurang dari 400 cc24 jam 3. Proteinuria lebih dari 3 grliter 4. Keluhan subyektif seperti nyeri epigastrium, gangguan penglihatan, nyeri kepala, dan gangguan kesadaran. 5. Gangguan visus dan serebral 6. Gangguan pertumbuhan janin intrauterine 7. Adanya HELLP Syndrome Hemolysis, Elevated liver enzyme, Low platelet count Bekti, 2008 Peningkatan gejala dan tanda preeklampsia berat memberikan petunjuk akan terjadi eklampsia, yang mepunyai prognosa buruk dengan angka kematian maternal dan bayi tinggi. Berdasarkan waktu terjadinya, eklampsia dapat dibagi atas: 1. Eklampsia Gravidarum yaitu eklampsia yang terjadi pada saat ibu hamil ≥ 20 minggu di mana kejadiannya sekitar 50 sampai 60 2. Eklampsia Parturientum yaitu eklampsia yang terjadi pada saat persalinan dimana kejadiannya sekitar 30 sampai 35 3. Eklampsia puerperium yaitu eklamsia yang terjadi pada saat persalinan berakhir dimana kejadiannya sekitar 30 sampai 35 Preeklampsia dibagi atas preeklampsia ringan dan preekampsia berat.Preeklampsia ringan bila tekanan darah diantara 14090 dan 160110 mmHg sedangkan preeklampsia berat bila tekanan darah 160110 mmHg atau lebih.Disebut eklampsia apabila preeklampsia disertai gejala kejang Tanjung, 2004. Menurut Hartini 2009, gejala-gejala eklampsia dibagi menjadi empat tingkatan yaitu: a. Stadium Invasi Stadium ini masih awal, kira-kira berlangsung selama 30 detik.Gejalanya yaitu mata terpaku dan terbuka tanpa melihat, kelopak mata dan tangan bergetar dan kepala dipalingkan kanan dan kiri.

Dokumen yang terkait

Evaluasipelaksanaan Program Pelayanan Antenatal Care Terkait Dengan Deteksi Preeklamsia/Eklampsia Di Puskesmaslhoksukon Kabupaten Aceh Utara

2 76 75

Pemeriksaan Antenatal Care Di Desa Payatusam Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 51 113

Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013

0 56 91

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

16 87 148

Analisis Hubungan Antara Kondisi Pelayanan Dengan Cakupan Hasil Pelayanan Antenatal Care (ANC) Puskesmas Di Kabupaten Deli Serdang

0 23 137

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PreeklampsiaEklampsia - Evaluasipelaksanaan Program Pelayanan Antenatal Care Terkait Dengan Deteksi Preeklamsia/Eklampsia Di Puskesmaslhoksukon Kabupaten Aceh Utara

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang - Evaluasipelaksanaan Program Pelayanan Antenatal Care Terkait Dengan Deteksi Preeklamsia/Eklampsia Di Puskesmaslhoksukon Kabupaten Aceh Utara

0 0 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Antenatal Care - Pemeriksaan Antenatal Care Di Desa Payatusam Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat Tahun 2014

0 1 26

Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Lawe Sumur Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2013

0 0 14

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas Tahun 2012

0 4 6