IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1
Sejarah Perusahaan
CV. Miranti merupakan usaha keluarga dalam bidang percetakan yang didirikan tahun 2001. Mulanya CV. Miranti merupakan usaha kecil rumahan.
Namun seiring
berkembangnya kebutuhan
akan percertakan
dan meningkatnya permintaan dari para pelanggan, kini CV. Miranti telah
memiliki bangunan untuk produksi sendiri di Jl. Raden Kanan No. 3 Tanah Baru, Bogor.
Proses produksi dilakukan setiap hari Senin sampai dengan Sabtu. Jam kerja untuk hari Senin adalah pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB dan untuk hari
Sabtu adalah pukul 08.00 -13.00 WIB. Sedangkan penjualan CV. Miranti tidak tetap setiap bulannya. Produk yang dibuat juga berbeda-beda. Hal ini
tergantung dari jenis dan jumlah pesanan yang diterima. Maka dari itu, metode pengumpulan harga pokok produksi nya disebut job order costing,
yaitu pengumpulan harga pokok produksi berdasarkan pesanan yang diterima. Sejauh ini produk-produk yang dihasilkan CV. Miranti cukup banyak dan
beragam, antara lain adalah brosur leaflet, flyer, buku pendidikan, majalah, tulis, continous foam, kertas struk dan lainnya.
Seiring dengan berjalannya waktu dan usaha pemasaran yang cukup baik, usaha CV. Miranti semakin berkembang. Banyak pelanggan yang
melakukan pesanan. Namun tak jarang, terkadang CV. Miranti tidak mendapatkan pesanan. Hal ini tidak membuat pemilik perusahaan menyerah
tetapi meningkatkan target untuk terus mencari pelanggan. Pemilik CV. Miranti memiliki working network yang sangat baik, maka pemasaran yang
dilakukan sampai saat ini tidak terlalu besar-besaran, cukup dari mulut ke mulut mouth to mouth. Hal ini menyebabkan perusahaan keluarga ini terus
berkembang dan meningkatkan kualitas produknya. Tuntutan kualitas mendorong CV. Miranti menggunakan bahan baku
dan mesin berkualitas baik. Adapun mesin yang pertama kali dibeli yang
menjadi aset perusahaan adalah mesin cetak KORS senilai Rp 150.000.000,-, mesin potong seharga Rp 30.000.000,- dan mesin pembuat film seharga Rp
12.000.000,-. Seiring dengan meningkatknya produksi dan jenis dari produk yang dihasilkan, CV. Miranti menambah jenis mesinnya, yaitu mesin potong
yang kedua seharga Rp 80.000.000,- yang dibeli pada tahun 2010. Pembelian mesin potong ini juga dikarenakan mesin potong yang lama sudah tidak
berfungsi secara optimal. Di tahun yang sama juga membeli mesin roller untuk membuat kertas struk senilai Rp 80.000.000,-. Sedangkan di tahun
2011, pesanan semakin meningkat dan kualitas cetak pada mesin KORS semakin berkurang, maka dari itu pemilik perusahaan memutuskan untuk
membeli mesin cetak mesin GTO seharga Rp 180.000.000,- dan mesin pencetak film plat maker senilai Rp 12.000.000,-.
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
CV. Miranti memiliki struktur organisasi yang sederhana, dimana pemilik perusahaan menjadi penanam modal tunggal di perusahaan, kemudian
ia merekrut satu orang kerpercayaan untuk dijadikan pengangung jawab sekaligus menjadi pemimpin perusahaan. Pemimpin perusahaan tersebut
membawahi delapan orang karyawan. Berikut adalah strukur organisasinya pada gambar 5 :
Gambar 5. Struktur Organisasi CV. Miranti CV. Miranti memiliki total 9 orang karyawan, yaitu terdiri dari satu
pemimpin perusahaan, empat orang di bagian produksi I atau disebut dengan Pimpinan Perusahaan
penganggung Jawab
Bagian produksi I operator mesin
Bagian Produksi II asisten operator
Bagian Administrasi
operator mesin, dua orang di bagian produksi II yang bertugas membantu dan menjalankan proses finishing atau melakukan proses pemotongan kertas dan lain
sebagainya, dan dua orang di bagian administrasi. Berikut adalah uraian pekerjaan dari masing-masing karyawan.
1. Pemimpin Perusahaan
Pemimpin perusahaan bertugas untuk bertangung jawab atas semua aktivitas di CV. Miranti, baik aktivitas produksi ataupun non produksi.
Selain itu, pemimpin perusahaan juga bertugas untuk melaksanaan fungsi manajemen serta membina bawahan atau karyawan-karyawannya. Hal ini
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan karyawan dan perusahaan.
2. Bagian Produksi I
Bagian produksi I terdiri dari empat operator mesin. Bagian ini merupakan bagian utama dari proses produksi, di mana para operator mesin
menjalankan mesin dan melakukan proses produksi utama, yaitu proses pencetakan.
3. Bagian Produksi II
Bagian produksi II terdiri dari dua orang. Bagian ini disebut sebagai production supporting. Bagian produksi II ini tidak melakukan proses
produksi utama, di bagian ini hanya melakukan aktivitas produksi yang mendukung produksi utama, seperti melakukan pemotongan, melipat,
ataupun merekatkan produk-produk yang akan maupun sudah dilakukan pada proses produksi utama.
4. Bagian Administrasi
Bagian administrasi terdiri dari dua orang, bagian ini merupakan bagian yang tidak berhubungan secara langsung dengan produksi. Pekerjaan yang
dilakukan oleh bagian adminstrasi antara lain menghitung atau memberikan perhitungan gaji kepada karyawan, melakukan pembelian ke
vendor yang bersangkutan untuk membeli atau memesan bahan baku produksi dan alat-alat keperluan kantor perusahaan.
4.1.3 Produk Percetakan CV. Miranti
Produk yang dihasilkan oleh CV. Miranti beraneka ragam sesuai dengan pesanan, antara lain buku, leaflet, map, kertas struk, dan lain
sebagainya. produk yang dihasilkan biasanya berjumlah banyak, karena CV. Miranti selalu menerima pesanan dalam jumlah yang banyak dan melakukan
produksinya secara masal. Jasa yang ditawarkan bagi pelanggannya hingga tahun 2012 ini adalah
hanya jasa percetakan. CV. Miranti tidak melayani pembuatan desain untuk produk-produk yang dihasilkannya, biasanya para pelanggan selalu
memberikan desain yang harus dibuat oleh CV. Miranti. Tahun 2012 ini, CV. Miranti menerima beberapa pesanan, salah
satunya adalah 500 lembar leaflet dari Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bogor, maka penulis memutuskan untuk melakukan penelitian perhitungan
HPP pada produk leaflet tersebut.
4.1.4 Proses Produksi
Leaflet
Proses pembuatan 500 leaflet ini dimulai dari proses penentuan jenis kertas yang akan dipakai dan membeli bahan baku. Bahan baku utama
pembuatan leaflet adalah kertas dan tinta. Kertas yang digunakan dalam pembuatan leaflet ini adalah kertas
jenis plano ukuran 65 cm x 100 cm, leaflet yang akan diproduksi sendiri berukuran A4 yaitu 32 cm x 25 cm. Maka optimalnya, dengan 1 kertas plano
dapat digunakan untuk 8 delapan leaflet berukuran A4. Setelah menentukan jenis kertas yang digunakan, selanjutanya
menentukan mesin cetak mana yang akan digunakan. CV. Miranti memiliki 2 dua jenis mesin cetak, yaitu mesin cetak GTO dan KORS. Mesin cetak GTO
memiliki kapasitas ukuran kertasnya sebesar 50 cm x 35 cm. Sedangkan untuk mesin cetak KORS kapasitas kertasnya berukuran 65 cm x 90 cm. Jika
dilihat dari daya listriknya, mesin cetak GTO lebih kecil kapaitas ukuran kertasnya, maka mesin GTO memiliki daya listrik lebih kecil dari mesin cetak
KORS. Jadi, untuk mencetak 500 lembar leaflet, CV. Miranti memilih untuk menggunakan mesin cetak GTO. Dilihat dari ukurannya pun, ukuran kertas
A4 bisa menggunakan mesin cetak GTO. Proses selanjutnya adalah pemotongan kertas. Sebelum melakukan
proses cetak pada mesin GTO, kertas plano tersebut dipotong terlebih dulu agar bisa masuk ke mesin cetak GTO tersebut. Setelah proses pemotongan,
selanjutnya adalah proses pembuatan film. Setelah pembuatan film selesai, barulah kertas-kertas tersebut baru bisa dilakukan pencetakan pada mesin
cetak GTO. Adapun proses produksi pembuatan leaflet dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini :
Gambar 6. Proses Pembuatan leaflet
4.1.5 Peralatan Produksi
Leaflet
Proses produksi dalam pembuatan leaflet memerlukan beberapa peralatan. Peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang berbeda dalam
pembuatan leaflet ini. Jenis-jenis peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan 500 lembar leaflet dapat dilihat pada Tabel 1.
CV. M irant i mendapat pesanan 500 lembar leaflet
M enent ukan jenis kert as yang akan digunakan kert as plano
M enent ukan mesin yang akan digunakan mesin cet ak GTO
Pemot ongan kert as
Pembuat an film
Proses pencet akkan di mesin yang t elah dit ent ukan
out put leaflet 500 lembar
Tabel 1. Peralatan Produksi Leaflet pada CV. Miranti
Jenis Peralatan Jumlah Unit
Harga RpUnit
Total Rp
Mesin GTO 1
180.000.000 180.000.000
Mesin Pencetak film 1
12.000.000 12.000.000
Mesin Pemotong 1
80.000.000 80.000.000
TOTAL BIAYA PERALATAN PRODUKSI 272.000.000
Sumber : CV. Miranti, 2012
Peralatan produksi CV. Miranti dalam pembuatan leaflet terdiri dari 3 mesin, yaitu cetak GTO, mesin pencetak film, dan mesin pemotong. Mesin
cetak GTO itu sendiri adalah mesin yang berfungsi untuk melakukan pencetakan yang terdiri dari empat plat, yaitu plat untuk warna cyan, kuning,
magenta, dan hitam. Plat cetak ini sendiri berfungsi untuk memberikan alas pada masing-masing warna pada saat proses pencetakan yang dilakukan pada
mesin cetak GTO. Mesin pencetak film berfungsi untuk mencetak gambar dari desain pada
komputer ke kertas yang digunakan untuk bahan cetak leaflet. Mesin pencetak film ini terdiri dari beberapa chemical yaitu pontan, pastafur,
spargum, dan gum. Fungsi dari chemical pontan adalah untuk mencuci lembaran plat secara otomatis agar pada saat pencetakan selalu bersih. Fungsi
dari chemical pastafur adalah cairan yang terdapat mesin pencetak film agar cairan tinta tidak menempel pada kertas dan menghasilkan hasil cetak yang
tidak basah. Chemical spargum adalah untuk pembersih blanket yang ada pada setiap lembar plat, sedangkan chemical gum adalah untuk melapisi
lembar plat itu sendiri agar mendapatkan hasil cetak yang bersih. Mesin pemotong ini sendiri digunakan sesuai kebutuhan. Pembuatan
leaflet ini menggunakan kertas plano yang dipotong menjadi ukuran A4 atau menjadi delapan bagian, maka sebelum dilakukan proses cetak, kertas plano
tersebut dipotong terlebih dulu.
4.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi