II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Vegetasi Mangrove
Ekosistem mangrove merupakan komunitas vegetasi tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada
daerah pasang-surut pantai berlumpur Bengen, 2001. Ekosistem mangrove tumbuh dengan baik di daerah pesisir yang terlindung, seperti delta dan estuaria.
Kata mangrove merupakan kombinasi antara bahasa Portugis mangue dan bahasa Inggris grove Macnae, 1968. Dalam bahasa Inggris kata mangrove
digunakan baik untuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah jangkauan pasang-surut maupun untuk individu-individu jenis tumbuhan yang menyusun
komunitas tersebut. Sedangkan dalam bahasa Portugis kata mangrove digunakan untuk menyatakan individu jenis tumbuhan, dan kata mangal untuk menyatakan
komunitas tumbuhan tersebut Kusmana et al. 2005. Ahli-ahli lain mendefinisikan mangrove secara berbeda-beda, namun pada
dasarnya merujuk pada satu-kesatuan yang sama. Saenger et al. 1983 mendefinisikan mangrove sebagai formasi tumbuhan daerah litoral yang khas di
pantai daerah tropis dan sub tropis yang terlindung. Sedangkan Bengen 2002a mendefinisikan mangrove sebagai komunitas vegetasi pantai tropis yang
didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Nybakken 1997
menyatakan bahwa mangrove adalah sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu varietas komunitas pantai tropik yang didominasi oleh
beberapa pohon-pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin.
Zonasi ekosistem mangrove dibentuk oleh keadaan topografi, frekuensi pasang surut, lamanya penggenangan, komposisi dan stabilitas sedimen tempat
tumbuh tipe substrat, salinitas air danatau tanah, dinamika “propagule” dan dinamika proses pemakanan biji mangrove oleh organisme yang berasosiasi
dengan mangrove. Pada keadaan tertentu dapat dijumpai hanya satu zona Saptarini et al. 1996.
Dalam Saptarini
et al. 1996, pembagian zonasi mangrove antara lain
berdasarkan pada : ¾ Frekuensi penggenangan oleh pasang surut air
¾ Tingkat salinitas dengan memperhatikan frekuensi penggenangan air ¾ Berdasarkan nama genus pohon yang dominan
Zonasi ekosistem mangrove terbagi atas daerah yang paling dekat dengan laut dengan substrat agak berpasir, daerah seperti ini sering ditumbuhi oleh
Avicennia spp. sedang pada bagian pinggir daerah ini terdapat area yang sempit,
berlumpur tebal dan teduh dimana Avicennia tidak dapat tumbuh dengan baik pada keadaan yang demikian, sehingga jenis yang berasosiasi dalam zona berlumpur ini
adalah Sonneratia spp. Bengen, 2002a. Untuk zona yang lebih mengarah ke darat, umumnya didominasi oleh Rhizophora spp. Pohon-pohon ini adalah
kumpulan komunitas yang paling khas karena mempunyai akar tunggang yang melengkung yang mengakibatkan daerah ini sukar ditembus manusia. Jenis ini
meliputi daerah yang luas yaitu dari tingkat yang tergenang pada setiap pasang- naik sampai daerah yang hanya tergenang pada pasang purnama tertinggi. Pada
zona ini sering juga ditemukan Bruguiera spp. dan Xylocarpus spp. Untuk zona berikutnya didominasi oleh Bruguiera spp. dimana daerah ini memiliki sedimen
yang lebih berat berupa tanah liat. Selanjutnya zona transisi yaitu zona antara ekosistem mangrove dengan ekosistem dataran rendah biasa ditumbuhi oleh Nypa
fruticans , dan beberapa jenis palem lainnya Kusmana et al. 2005.
Pembagian zonasi ini juga berhubungan dengan adaptasi pohon mangrove baik terhadap kadar oksigen yang rendah sehingga memiliki bentuk perakaran
yang khas. Adaptasi terhadap kadar garam yang tinggi sehingga beda bentuk daun dan adaptasi terhadap tanah yang kurang stabil dan adanya pasang-surut sehingga
struktur akar yang terbentuk sangat eksentif dan membentuk jaringan horisontal yang melebar dimana selain untuk memperkokoh pohon juga untuk mengambil
unsur hara dan menahan sedimen.
2.2 Struktur dan Adaptasi